Serangan Bom Sri Lanka Tewaskan 39 Warga Asing
Posted Date : 23-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 279 kali.
Hidayatullah.com— Serangan teror bom menewaskan sedikitnya 39 warga asing, termasuk dua orang Turki, Ahad di Sri Lanka, media setempat melaporkan, Senin.
Delapan ledakan menargetkan gereja dan hotel di luar ibu kota Kolombo, menelan korban tewas sedikitnya 290 orang dan lebih dari 500 lainnya terluka pada Minggu Paskah.
Serangan bom serentak menghantam gereja-gereja di kota Kochchikade, Negombo dan Batticaloa, serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand dan Shangri La di Colombo.
Negara-negara yang telah mengkonfirmasi warganya menjadi korban adalah Turki, Jepang, Inggris, Denmark, India, Belanda, China, Australia, dan Portugal, kutip Anadolu Agency.
Di antara korban, terdapat dua warga negara dari Turki, delapan dari Inggris –dua di antaranya dengan kewarganegaraan ganda AS-, lima warga negara India, tiga dari Denmark, dua warga negara China dan Australia, dan masing-masing satu dari Portugal, Jepang, dan Belanda.
Polisi melaporkan, setelah serangan bom tersebut, sejumlah aksi serangan juga menimpa kalangan umat Islam. Misalnya serangan bom molotov di sebuah masjid di distrik Puttalum di barat laut dan serangan pembakaran di dua toko milik Muslim di distrik Kalutara, Pakistan barat, Ahad malam.
Tiga dari warga asing yang tewas diketahui merupakan anak dari miliarder Andresh Holch Povlsen asal Denmark. Ada 4 anak Povlsen yang berada di Sri Lanka saat kejadian, 3 di antaranya tewas.
Holch Povlsen memiliki jaringan perusahaan pakaian bernama Bestseller. Dia juga pemilik saham terbesar perusahaan ritel pakaian Asos, BBC melansir.
Sebanyak 14 kewarganegaraan yang tersisa masih belum diumumkan.
Hingga kini, para korban masih berada di kamar jenazah sejumlah rumah sakit, mayoritas di Kolombo. Kebanyakan mereka belum terindentifikasi sebab jenazahnya hancur.
Sebanyak 24 orang ditahan sejauh ini terkait pengeboman tersebut, namun tak dirinci siapa saja dan dari kelompok mana mereka.*
Rep: Ahmad
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/23/163722/serangan-bom-sri-lanka-tewaskan-39-warga-asing.html
Delapan ledakan menargetkan gereja dan hotel di luar ibu kota Kolombo, menelan korban tewas sedikitnya 290 orang dan lebih dari 500 lainnya terluka pada Minggu Paskah.
Serangan bom serentak menghantam gereja-gereja di kota Kochchikade, Negombo dan Batticaloa, serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand dan Shangri La di Colombo.
Negara-negara yang telah mengkonfirmasi warganya menjadi korban adalah Turki, Jepang, Inggris, Denmark, India, Belanda, China, Australia, dan Portugal, kutip Anadolu Agency.
Di antara korban, terdapat dua warga negara dari Turki, delapan dari Inggris –dua di antaranya dengan kewarganegaraan ganda AS-, lima warga negara India, tiga dari Denmark, dua warga negara China dan Australia, dan masing-masing satu dari Portugal, Jepang, dan Belanda.
Polisi melaporkan, setelah serangan bom tersebut, sejumlah aksi serangan juga menimpa kalangan umat Islam. Misalnya serangan bom molotov di sebuah masjid di distrik Puttalum di barat laut dan serangan pembakaran di dua toko milik Muslim di distrik Kalutara, Pakistan barat, Ahad malam.
Tiga dari warga asing yang tewas diketahui merupakan anak dari miliarder Andresh Holch Povlsen asal Denmark. Ada 4 anak Povlsen yang berada di Sri Lanka saat kejadian, 3 di antaranya tewas.
Holch Povlsen memiliki jaringan perusahaan pakaian bernama Bestseller. Dia juga pemilik saham terbesar perusahaan ritel pakaian Asos, BBC melansir.
Sebanyak 14 kewarganegaraan yang tersisa masih belum diumumkan.
Hingga kini, para korban masih berada di kamar jenazah sejumlah rumah sakit, mayoritas di Kolombo. Kebanyakan mereka belum terindentifikasi sebab jenazahnya hancur.
Sebanyak 24 orang ditahan sejauh ini terkait pengeboman tersebut, namun tak dirinci siapa saja dan dari kelompok mana mereka.*
Rep: Ahmad
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/23/163722/serangan-bom-sri-lanka-tewaskan-39-warga-asing.html
Korban Tewas Akibat Banjir di Iran Mencapai 79 Orang
Kemenag-DPR Sepakati Tambahan Anggaran Haji Rp 360,5 M
Peresmian Klinik Bantuan Baznas untuk Pengungsi Palestina di Yordania
Kasus Pembunuhan di Meksiko Meningkat
Markas Militer Mali Diserang, 11 Tentara Tewas
Gempa 6,3 Skala Richter Guncang Filipina
Pemerintah Filipina Ancam Jurnalis
87 Detonator Bom Ditemukan di Terminal Bus Sri Lanka
Pemerintah Beri Beasiswa Pendidikan pada 500 Anak TKI
Israel Tutup Masjid Ibrahimi untuk Muslim Selama Paskah
Kemenag-DPR Sepakati Tambahan Anggaran Haji Rp 360,5 M
Peresmian Klinik Bantuan Baznas untuk Pengungsi Palestina di Yordania
Kasus Pembunuhan di Meksiko Meningkat
Markas Militer Mali Diserang, 11 Tentara Tewas
Gempa 6,3 Skala Richter Guncang Filipina
Pemerintah Filipina Ancam Jurnalis
87 Detonator Bom Ditemukan di Terminal Bus Sri Lanka
Pemerintah Beri Beasiswa Pendidikan pada 500 Anak TKI
Israel Tutup Masjid Ibrahimi untuk Muslim Selama Paskah
Punya Informasi Keuangan Teroris Syiah Hizbullah? Ada Hadiah dari Amerika $10 Juta
‘Israel’ Gembok Masjid Ibrahimi Demi Liburan Paskah Yahudi
Dubes Prancis untuk AS: Israel Sebuah Rezim Apartheid
Liga Arab Janjikan 100 Juta USD untuk Otoritas Palestina Setiap Bulan
Polisi Sri Lanka Tangkap 24 Orang Terkait Serangan Bom di Gereja dan Hotel
Hamas Kecam Keterlibatan UEA dalam Latihan Militer Bersama Israel
Militer Sudan Ancam Demonstran yang Halangi Jalan ke Markas Kemenhan
Dianggap Sebagai 'Penyembah Setan', Band Metal Sepultura Dilarang Masuki Libanon
Ditanya Soal Pernikahan, Cut Meyriska Bilang Seram
Pasca Cerai Tak Ingin Menikah Lagi, Delon Thamrin Merasa Janggal dan Kosong
‘Israel’ Gembok Masjid Ibrahimi Demi Liburan Paskah Yahudi
Dubes Prancis untuk AS: Israel Sebuah Rezim Apartheid
Liga Arab Janjikan 100 Juta USD untuk Otoritas Palestina Setiap Bulan
Polisi Sri Lanka Tangkap 24 Orang Terkait Serangan Bom di Gereja dan Hotel
Hamas Kecam Keterlibatan UEA dalam Latihan Militer Bersama Israel
Militer Sudan Ancam Demonstran yang Halangi Jalan ke Markas Kemenhan
Dianggap Sebagai 'Penyembah Setan', Band Metal Sepultura Dilarang Masuki Libanon
Ditanya Soal Pernikahan, Cut Meyriska Bilang Seram
Pasca Cerai Tak Ingin Menikah Lagi, Delon Thamrin Merasa Janggal dan Kosong