Markas Militer Mali Diserang, 11 Tentara Tewas
Posted Date : 22-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 287 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Kelompok pria bersenjata menyerang sebuah markas militer di Mali pada Ahad subuh (21/4) hingga menewaskan 11 tentara serta membakar markas yang berada di tengah-barat Mali itu. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Mali tengah dalam beberapa tahun belakangan ini beberapa kali diserbu oleh kalangan garis keras jaringan Alqaidah. Para penyerang bersenjata, yang jati dirinya tidak diketahui, menyerang markas tentara itu di Distrik Guire pada pukul 05.00 waktu setempat setelah mendekati iring-iringan 11 kendaraan.
"Mereka membakari markas tersebut dan menggondol perlengkapan," kata anggota parlemen daerah, Niame Keita.
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Mali membenarkan ada serangan serta 11 tentara tewas dan sejumlah lainnya cedera. Keita sebelumnya mengatakan jumlah yang tewas dilaporkan ada 12 tentara.
Pada Maret, sebuah kelompok jaringan Alqaidah mengatakan berada di balik serangan serupa ke sebuah markas tentara di kabupaten Mopti yang menewaskan 16 tentara. Kekerasan yang meningkat membuat pemerintah Mali mengundurkan diri.
Pihak berwenang selama ini dihujani kecaman karena tak dapat memukul mundur kelompok militan dan melucuti senjata mereka setelah pembantaian massal yang dialami 157 desa oleh suatu kelompok suku mengguncang negara itu pada Maret. Baik Mali maupun negara tetangganya, Burkina Faso, telah mengalami lonjakan pertikaian yang dipanas-panasi oleh kalangan garis keras yang ingin memperluas pengaruh mereka.
Sumber : Antara
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/afrika/pqcxv6366/markas-militer-mali-diserang-11-tentara-tewas
Mali tengah dalam beberapa tahun belakangan ini beberapa kali diserbu oleh kalangan garis keras jaringan Alqaidah. Para penyerang bersenjata, yang jati dirinya tidak diketahui, menyerang markas tentara itu di Distrik Guire pada pukul 05.00 waktu setempat setelah mendekati iring-iringan 11 kendaraan.
"Mereka membakari markas tersebut dan menggondol perlengkapan," kata anggota parlemen daerah, Niame Keita.
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Mali membenarkan ada serangan serta 11 tentara tewas dan sejumlah lainnya cedera. Keita sebelumnya mengatakan jumlah yang tewas dilaporkan ada 12 tentara.
Pada Maret, sebuah kelompok jaringan Alqaidah mengatakan berada di balik serangan serupa ke sebuah markas tentara di kabupaten Mopti yang menewaskan 16 tentara. Kekerasan yang meningkat membuat pemerintah Mali mengundurkan diri.
Pihak berwenang selama ini dihujani kecaman karena tak dapat memukul mundur kelompok militan dan melucuti senjata mereka setelah pembantaian massal yang dialami 157 desa oleh suatu kelompok suku mengguncang negara itu pada Maret. Baik Mali maupun negara tetangganya, Burkina Faso, telah mengalami lonjakan pertikaian yang dipanas-panasi oleh kalangan garis keras yang ingin memperluas pengaruh mereka.
Sumber : Antara
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/afrika/pqcxv6366/markas-militer-mali-diserang-11-tentara-tewas
Gempa 6,3 Skala Richter Guncang Filipina
Pemerintah Filipina Ancam Jurnalis
87 Detonator Bom Ditemukan di Terminal Bus Sri Lanka
Pemerintah Beri Beasiswa Pendidikan pada 500 Anak TKI
Israel Tutup Masjid Ibrahimi untuk Muslim Selama Paskah
Liga Arab akan Beri Dana Otoritas Palestina Tiap Bulan
Film Kawentar, Film Tentang Potensi Blitar Mulai Diputar di Bioskop
Warga Tuban Blokir Tempat Karaoke, Ini Alasannya
Potret Budaya Antri di Malaysia yang Patut Dicontoh
Gempa 5,0 Guncang Lombok, Warga Berlarian
Pemerintah Filipina Ancam Jurnalis
87 Detonator Bom Ditemukan di Terminal Bus Sri Lanka
Pemerintah Beri Beasiswa Pendidikan pada 500 Anak TKI
Israel Tutup Masjid Ibrahimi untuk Muslim Selama Paskah
Liga Arab akan Beri Dana Otoritas Palestina Tiap Bulan
Film Kawentar, Film Tentang Potensi Blitar Mulai Diputar di Bioskop
Warga Tuban Blokir Tempat Karaoke, Ini Alasannya
Potret Budaya Antri di Malaysia yang Patut Dicontoh
Gempa 5,0 Guncang Lombok, Warga Berlarian
Kasus Pembunuhan di Meksiko Meningkat
Peresmian Klinik Bantuan Baznas untuk Pengungsi Palestina di Yordania
Kemenag-DPR Sepakati Tambahan Anggaran Haji Rp 360,5 M
Korban Tewas Akibat Banjir di Iran Mencapai 79 Orang
Serangan Bom Sri Lanka Tewaskan 39 Warga Asing
Punya Informasi Keuangan Teroris Syiah Hizbullah? Ada Hadiah dari Amerika $10 Juta
‘Israel’ Gembok Masjid Ibrahimi Demi Liburan Paskah Yahudi
Dubes Prancis untuk AS: Israel Sebuah Rezim Apartheid
Liga Arab Janjikan 100 Juta USD untuk Otoritas Palestina Setiap Bulan
Polisi Sri Lanka Tangkap 24 Orang Terkait Serangan Bom di Gereja dan Hotel
Peresmian Klinik Bantuan Baznas untuk Pengungsi Palestina di Yordania
Kemenag-DPR Sepakati Tambahan Anggaran Haji Rp 360,5 M
Korban Tewas Akibat Banjir di Iran Mencapai 79 Orang
Serangan Bom Sri Lanka Tewaskan 39 Warga Asing
Punya Informasi Keuangan Teroris Syiah Hizbullah? Ada Hadiah dari Amerika $10 Juta
‘Israel’ Gembok Masjid Ibrahimi Demi Liburan Paskah Yahudi
Dubes Prancis untuk AS: Israel Sebuah Rezim Apartheid
Liga Arab Janjikan 100 Juta USD untuk Otoritas Palestina Setiap Bulan
Polisi Sri Lanka Tangkap 24 Orang Terkait Serangan Bom di Gereja dan Hotel