Kapal Sipil Vietnam Tabrak Kapal Perang TNI AL yang Tangkap Maling Ikan
Posted Date : 29-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 353 kali.
Hidayatullah.com– Video viral cuplikan insiden antara kapal sipil Vietnam dan kapal perang korvet TNI AL dari kelas Parchim, KRI Tjiptadi-381 menghebohkan media sosial. Kapal sipil Vietnam tersebut menabrak kapal perang TNI AL.
Markas Besar Komando Armada I TNI AL membenarkan terjadinya peristiwa itu. Panglima Koarmada I Laksmana Muda TNI Yudo Margono menyatakan, insiden itu terjadi pada pukul 14.45 WIB Sabtu (27/04/2019) pekan kemarin, dengan lokasi kejadian di Laut Natuna Utara, di dalam wilayah ZEE Indonesia.
Ia menerangkan, kejadian bermula saat KRI Tjiptadi-381 melaksanakan operasi penegakan hukum di ZEE Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara.
Ketika itu, ada sebuah kapal ikan asing berbendera Vietnam bernomor lambung BD 979 yang sedang mencuri ikan di perairan tersebut, dan komandan KRI Tjiptadi menangkap kapal ikan berbendera Vietnam itu.
“Namun KIA tersebut dikawal oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam, dimana Kapal Pengawas Perikanan Vietnam berusaha untuk menghalangi proses penegakan hukum dan kedaulatan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 dengan memprovokasi melalui usaha mengganggu proses penegakan hukum dan kedaulatan dengan cara menumburkan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381,” ungkap Yudo, Ahad (28/04/2019) dalam pernyataan resminya diterima hidayatullah.com.
Dia menjelaskan, lokasi kejadian itu berada di wilayah ZEE nasional, sehingga tindakan penangkapan kapal ikan ilegal itu oleh KRI Tjiptadi-38 sudah benar dan sesuai prosedur.
Akan tetapi di sisi lain, pihak Vietnam juga mengklaim wilayah itu merupakan perairan mereka.
Berdasarkan video yang disaksikan hidayatullah.com semalam, tampak sebuah kapal bercat putih milik Vietnam menabrak lambung kiri kapal perang TNI. Sejumlah personel TNI di atas kapal perang tersebut terlihat begitu marah menyaksikan kapal TNI ditabrak. Terdengar kecaman dari para tentara terhadap pihak penabrak.
“Terkait tindakan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 sudah benar dengan menahan diri, untuk meminimalisir adanya ketegangan atau insiden yang lebih buruk di antara kedua negara, dimana kejadian/insiden di atas akan diselesaikan melalui Government To Government (G2G),” jelas Yudo.
Ia mengatakan, akibat dari provokasi kapal dinas Perikanan Vietnam (KN.264 dan KN.231) dengan menabrak lambung kiri KRI Tjiptadi-381 dan telah mengadang serta menabrak lambung kiri buritan KIA BD.979 yang sedang ditunda oleh KRI Tjiptadi-381 sehingga terjadi kebocoran dan tenggelam.
“ABK kapal ikan vietnam yang berjumlah 12 orang berhasil diamankan ke atas KRI TPD-381, namun 2 ABK Vietnam yang berada di atas kapal ikan tersebut berhasil melompat ke laut dan ditolong oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam,” paparnya.
Selanjutnya ke-12 ABK kapal Vietnam pencuri ikan itu dibawa dan akan diserahkan ke Lanal Ranai guna proses hukum selanjutnya.*
Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/04/29/163965/kapal-sipil-vietnam-tabrak-kapal-perang-tni-al-yang-tangkap-maling-ikan.html
Markas Besar Komando Armada I TNI AL membenarkan terjadinya peristiwa itu. Panglima Koarmada I Laksmana Muda TNI Yudo Margono menyatakan, insiden itu terjadi pada pukul 14.45 WIB Sabtu (27/04/2019) pekan kemarin, dengan lokasi kejadian di Laut Natuna Utara, di dalam wilayah ZEE Indonesia.
Ia menerangkan, kejadian bermula saat KRI Tjiptadi-381 melaksanakan operasi penegakan hukum di ZEE Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara.
Ketika itu, ada sebuah kapal ikan asing berbendera Vietnam bernomor lambung BD 979 yang sedang mencuri ikan di perairan tersebut, dan komandan KRI Tjiptadi menangkap kapal ikan berbendera Vietnam itu.
“Namun KIA tersebut dikawal oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam, dimana Kapal Pengawas Perikanan Vietnam berusaha untuk menghalangi proses penegakan hukum dan kedaulatan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 dengan memprovokasi melalui usaha mengganggu proses penegakan hukum dan kedaulatan dengan cara menumburkan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381,” ungkap Yudo, Ahad (28/04/2019) dalam pernyataan resminya diterima hidayatullah.com.
Dia menjelaskan, lokasi kejadian itu berada di wilayah ZEE nasional, sehingga tindakan penangkapan kapal ikan ilegal itu oleh KRI Tjiptadi-38 sudah benar dan sesuai prosedur.
Akan tetapi di sisi lain, pihak Vietnam juga mengklaim wilayah itu merupakan perairan mereka.
Berdasarkan video yang disaksikan hidayatullah.com semalam, tampak sebuah kapal bercat putih milik Vietnam menabrak lambung kiri kapal perang TNI. Sejumlah personel TNI di atas kapal perang tersebut terlihat begitu marah menyaksikan kapal TNI ditabrak. Terdengar kecaman dari para tentara terhadap pihak penabrak.
“Terkait tindakan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 sudah benar dengan menahan diri, untuk meminimalisir adanya ketegangan atau insiden yang lebih buruk di antara kedua negara, dimana kejadian/insiden di atas akan diselesaikan melalui Government To Government (G2G),” jelas Yudo.
Ia mengatakan, akibat dari provokasi kapal dinas Perikanan Vietnam (KN.264 dan KN.231) dengan menabrak lambung kiri KRI Tjiptadi-381 dan telah mengadang serta menabrak lambung kiri buritan KIA BD.979 yang sedang ditunda oleh KRI Tjiptadi-381 sehingga terjadi kebocoran dan tenggelam.
“ABK kapal ikan vietnam yang berjumlah 12 orang berhasil diamankan ke atas KRI TPD-381, namun 2 ABK Vietnam yang berada di atas kapal ikan tersebut berhasil melompat ke laut dan ditolong oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam,” paparnya.
Selanjutnya ke-12 ABK kapal Vietnam pencuri ikan itu dibawa dan akan diserahkan ke Lanal Ranai guna proses hukum selanjutnya.*
Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/04/29/163965/kapal-sipil-vietnam-tabrak-kapal-perang-tni-al-yang-tangkap-maling-ikan.html
Persiapan Sudah Hampir 90 Persen, Sibad Masih Ogah Ungkap Tanggal Pernikahan
Keluar dari JKT48 Langsung Nikah, Melody dan Hanif Sempat Pacaran Diam-diam?
Kursus Sebulan di Amerika, Marshanda Belajar Tiga Program Berbeda
Jadi Wali Nikah, Adik Irish Bella Sempat Menolak
Sedang Umrah, Aa Gym ‘Hadiri’ Pemakaman Ibunda Lewat Video Call
Tiga Hari ke London, Prilly Latuconsina Cuma Numpang Pipis
Sebar Video Hoaks Pemilu di Jombang, Pria Asal Garut Diringkus
Tukang Plafon Cabuli Pelajar SMA di Surabaya Hingga Hamil
Tersambar Kereta Api, Pedagang Hewan di Banyuwangi Tewas
Dua Motor Tabrakan di Sidoarjo, 1 Orang Tewas dan 2 Luka
Keluar dari JKT48 Langsung Nikah, Melody dan Hanif Sempat Pacaran Diam-diam?
Kursus Sebulan di Amerika, Marshanda Belajar Tiga Program Berbeda
Jadi Wali Nikah, Adik Irish Bella Sempat Menolak
Sedang Umrah, Aa Gym ‘Hadiri’ Pemakaman Ibunda Lewat Video Call
Tiga Hari ke London, Prilly Latuconsina Cuma Numpang Pipis
Sebar Video Hoaks Pemilu di Jombang, Pria Asal Garut Diringkus
Tukang Plafon Cabuli Pelajar SMA di Surabaya Hingga Hamil
Tersambar Kereta Api, Pedagang Hewan di Banyuwangi Tewas
Dua Motor Tabrakan di Sidoarjo, 1 Orang Tewas dan 2 Luka
Putra Korban Penculikan di Mali: Pemerintah Prancis Mengorbankan Ibu Saya
Jenewa Larang Penjualan Plastik Sekali Pakai Mulai 2020
ABG Jerman Pura-Pura Diculik untuk Memeras Uang Ayahnya
Ribuan Orang Hong Kong Protes RUU Ekstradisi ke China
Studi Ungkap Kepemimpinan Perempuan di Dinasti Mesir Kuno
Polandia Dipastikan tidak akan Tinggalkan Uni Eropa
Polisi India Geledah Rumah Terduga Anggota Kelompok Teror
Komandan Penjara Guantanamo Dipecat
Korban Bom Bali Tagih Janji Pemerintah Soal Bekas Sari Club
Buruan Berinvestasi di Trenggalek, Syaratnya Mudah Lho
Jenewa Larang Penjualan Plastik Sekali Pakai Mulai 2020
ABG Jerman Pura-Pura Diculik untuk Memeras Uang Ayahnya
Ribuan Orang Hong Kong Protes RUU Ekstradisi ke China
Studi Ungkap Kepemimpinan Perempuan di Dinasti Mesir Kuno
Polandia Dipastikan tidak akan Tinggalkan Uni Eropa
Polisi India Geledah Rumah Terduga Anggota Kelompok Teror
Komandan Penjara Guantanamo Dipecat
Korban Bom Bali Tagih Janji Pemerintah Soal Bekas Sari Club
Buruan Berinvestasi di Trenggalek, Syaratnya Mudah Lho