Putra Korban Penculikan di Mali: Pemerintah Prancis Mengorbankan Ibu Saya

Posted Date : 29-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 340 kali.


Hidayatullah.com—Dua setengah tahun setelah warga negara Prancis Sophie Patronin diculik oleh kelompok bersenjata di Mali, putranya menuding Kementerian Luar Negeri Prancis tidak berbuat cukup banyak untuk membebaskan ibunya.

Putra dari wanita manula pekerja sosial tersebut menuding Paris menolak berunding dengan para penculiknya, lapor RFI dalam pernyataan yang disiarkan hari Ahad (28/4/2019).

Kelompok bersenjata Muslim menculik wanita tua bernama Sophie Petronin pada 24 Desember 2016 di Gao, wilayah bagian utara Mali, di mana dia melakukan kerja sosial membantu anak yatim.

Putranya, Sebastien Chadaud-Petronin, mengatakan kepada koran Journal du Dimanche bahwa pejabat-pejabat Prancis menolak tawaran dari kelompok penculik, yang diterimanya ketika dirinya mengunjungi Mali pada bulan Desember.

Sebastein mengatakan pihak Kemenlu Prancis mengabaikan dirinya dan mengambil keputusan sendiri dengan mengatasnamakan dirinya, yaitu “keputusan untuk mengorbankan ibu saya”.

Menanggapi pernyataan Sebastien itu, sebuah sumber yang dekat dengan Kemenlu kepada AFP mengatakan bahwa Prancis terus berusaha melakukan segala cara untuk membebaskan Petronin, dan komentar putranya itu sama sekali tidak membantu.

Sumber itu mengatakan putra Nyonya Petronin menerima sokongan dari pemerintah Prancis yang membiayai delapan kali perjalanannya ke kawasan Sahel, Mali.

Sumber itu mengatakan, karena Sebastien Chadaud-Petronin menolak mengungkap identitas aslinya ke pihak intelijen Prancis –sementara dia melakukan kontak dengan pihak perantara penculik– maka pihak otoritas Prancis sulit memverifikasi kredibilitas Sebastien.

“Kami tidak menyangsikan kesungguhannya, tetapi dia telah dimanipulasi oleh para penculik dan banyak perantaranya,” imbuh sumber tersebut.

Juni 2018, penculik Petronin mengirim rekaman video yang menunjukkan wanita tua itu dalam kondisi lemah dan meminta bantuan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dalam video lain bulan November 2018, yang hanya menunjukkan foto Petronin, para penculiknya mengatakan kondisi kesehatan wanita tersebut memburuk.

Berbicara kepada AFP hari Ahad, Sebastien Chadaud-Petronin mengatakan bahwa dirinya berharap ibunya masih hidup, meskipun belum menerima informasi pasti.*

Rep: Ama Farah
Editor: Dija

Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/29/163962/putra-korban-penculikan-di-mali-pemerintah-prancis-mengorbankan-ibu-saya.html