Cina Sebut AS Lakukan Provokasi di Laut Cina Selatan
Posted Date : 10-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 378 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Militer Amerika Serikat mengonfirmasi keberadaan kapal perusak misil Preble dan Chung Hoon. Kedua kapal itu berada sekitar 12 mil laut dengan Gaven dan Johnson Reefs di kawasan Spratly Island.
Komandan Clay Doss mengatakan, keberadaan kapal ditujukan menentang klaim maritim yang berlebihan. Selain itu, AS berupaya menegakkan akses laut yang telah diatur oleh hukum internasional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang mengatakan, langkah yang dilakukan kapal AS mencederai kedaulatan Cina. Selain itu, peristiwa tersebut juga mengancam perdamaian, keamanan dan ketertiban laut. Cina secara tegas menentang peristiwa tersebut.
"Cina memperingatkan AS menghentikan tindakan provokatif semacam itu," kata Geng Shuang, sebagaimana dilansir Express.co.uk, Kamis (9/5).
Ia menyatakan, Cina akan mengambil langkah yang dirasa perlu untuk membela wilayah yang dipersengketakan itu. Operasi tersebut adalah upaya AS dalam rangka menangkal Beijing dalam membatasi norma kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan. Di tempat tersebut setidaknya terdapat beberapa operasi militer dari Cina, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara.
Laut Cina Selatan adalah salah satu isu yang membuat keretakan AS dan Cina semakin lebar. Saat ini keduanya juga terlibat perang dagang dan sengketa masalah Taiwan.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump menekan Cina untuk menyetujui kesepakatan dagang. Jika tidak, AS akan mengancam menaikkan tarif sebesar 200 miliar dolar AS (Rp 2.800 triliun). Tarif tersebut ditujukan terhadap barang-barang Cina pada awal minggu ini.
Hal tersebut menyusul laporan dari Pentagon yang menyebutkan, AS takut terhadap Cina. AS khawatir Cina menjadi kekuatan dominan di tengah perkembangan nuklirnya.
Pentagon telah memberikan peringatan, Beijing akan menjadi kekuatan baru yang dapat melancarkan serangan nuklir melalui darat, laut dan udara. Dalam sebuah laporan terbaru dari Pentagon ke Kongres, para pakar intelijen memperingatkan Cina akan menjadi kekuatan utama di wilayah Indo-Pasifik.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/pr9i65366/cina-sebut-as-lakukan-provokasi-di-laut-cina-selatan
Komandan Clay Doss mengatakan, keberadaan kapal ditujukan menentang klaim maritim yang berlebihan. Selain itu, AS berupaya menegakkan akses laut yang telah diatur oleh hukum internasional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang mengatakan, langkah yang dilakukan kapal AS mencederai kedaulatan Cina. Selain itu, peristiwa tersebut juga mengancam perdamaian, keamanan dan ketertiban laut. Cina secara tegas menentang peristiwa tersebut.
"Cina memperingatkan AS menghentikan tindakan provokatif semacam itu," kata Geng Shuang, sebagaimana dilansir Express.co.uk, Kamis (9/5).
Ia menyatakan, Cina akan mengambil langkah yang dirasa perlu untuk membela wilayah yang dipersengketakan itu. Operasi tersebut adalah upaya AS dalam rangka menangkal Beijing dalam membatasi norma kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan. Di tempat tersebut setidaknya terdapat beberapa operasi militer dari Cina, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara.
Laut Cina Selatan adalah salah satu isu yang membuat keretakan AS dan Cina semakin lebar. Saat ini keduanya juga terlibat perang dagang dan sengketa masalah Taiwan.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump menekan Cina untuk menyetujui kesepakatan dagang. Jika tidak, AS akan mengancam menaikkan tarif sebesar 200 miliar dolar AS (Rp 2.800 triliun). Tarif tersebut ditujukan terhadap barang-barang Cina pada awal minggu ini.
Hal tersebut menyusul laporan dari Pentagon yang menyebutkan, AS takut terhadap Cina. AS khawatir Cina menjadi kekuatan dominan di tengah perkembangan nuklirnya.
Pentagon telah memberikan peringatan, Beijing akan menjadi kekuatan baru yang dapat melancarkan serangan nuklir melalui darat, laut dan udara. Dalam sebuah laporan terbaru dari Pentagon ke Kongres, para pakar intelijen memperingatkan Cina akan menjadi kekuatan utama di wilayah Indo-Pasifik.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/pr9i65366/cina-sebut-as-lakukan-provokasi-di-laut-cina-selatan
Ilmuwan Indonesia Dipercaya Rancang Industri Halal di Saudi
Korsel: Peluncuran Dua Rudal Korut Bentuk Protes pada Trump
Wakil PM Cina Bicarakan Perang Dagang di Washington
Pompeo Resmikan Pembukaan Kediaman Dubes AS di Yerusalem
Serangan Bom di Pasar Irak, 8 Orang Meninggal
Rumah Karaoke di Blitar Ditutup, 6 Pemandu Lagu dan Miras Diamankan
Jadi Tersangka, Pilot Lion Air Penganiaya Karyawan Hotel Ditahan
10 Pasangan di Blitar Terjaring Razia, Kumpul Kebo Hingga Pesta Miras
Aksi Polisi Berpakaian 'Warok dan Jathil' Bagikan Takjil di Ponorogo
Tambang Emas Banyuwangi Kembali Berbagi di Bulan Suci Ramadan
Korsel: Peluncuran Dua Rudal Korut Bentuk Protes pada Trump
Wakil PM Cina Bicarakan Perang Dagang di Washington
Pompeo Resmikan Pembukaan Kediaman Dubes AS di Yerusalem
Serangan Bom di Pasar Irak, 8 Orang Meninggal
Rumah Karaoke di Blitar Ditutup, 6 Pemandu Lagu dan Miras Diamankan
Jadi Tersangka, Pilot Lion Air Penganiaya Karyawan Hotel Ditahan
10 Pasangan di Blitar Terjaring Razia, Kumpul Kebo Hingga Pesta Miras
Aksi Polisi Berpakaian 'Warok dan Jathil' Bagikan Takjil di Ponorogo
Tambang Emas Banyuwangi Kembali Berbagi di Bulan Suci Ramadan
Dubes Cina Bantah Muslim di Xinjiang Dilarang Beribadah
Seekor Gurita Robek Wajah Perempuan yang Mau Memakannya Hidup-hidup
Kisah Dendy 20 Tahun Mencari Huruf āNā untuk Melengkapi YOSAN
Di Jepang, Ada Tradisi Membuang Orang Tua yang Telah Renta di Hutan
Pengacara Anggap Polisi Gagal Buktikan Steve Emmanuel Sebagai Pengedar
Ini Ongkos Pasang Busa Latex di Jok Motor
Fosil Beruang dan Serigala dari Zaman Es Ditemukan di Gua Laut Meksiko
Indonesia Salah Satu Negara yang Paling Lama Main Game PUBG Mobile
Salah Ketik di Uang Kertas baru, Otoritas Keuangan Australia Lalai
Ramadhan Bilik Taqarrub
Seekor Gurita Robek Wajah Perempuan yang Mau Memakannya Hidup-hidup
Kisah Dendy 20 Tahun Mencari Huruf āNā untuk Melengkapi YOSAN
Di Jepang, Ada Tradisi Membuang Orang Tua yang Telah Renta di Hutan
Pengacara Anggap Polisi Gagal Buktikan Steve Emmanuel Sebagai Pengedar
Ini Ongkos Pasang Busa Latex di Jok Motor
Fosil Beruang dan Serigala dari Zaman Es Ditemukan di Gua Laut Meksiko
Indonesia Salah Satu Negara yang Paling Lama Main Game PUBG Mobile
Salah Ketik di Uang Kertas baru, Otoritas Keuangan Australia Lalai
Ramadhan Bilik Taqarrub