Agar Anak Percaya Diri, Ini Saran Ahli
Posted Date : 06-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 202 kali.
TEMPO.CO, Jakarta - Pola asuh yang diterapkan orang tua akan sangat mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Itu juga akan mempengaruhi sikap dan perilakunya ketika dewasa. Lalu, seperti apa pola asuh yang tepat agar anak memiliki rasa percaya diri?
Percaya diri bukan hanya bagaimana mereka mampu mengatasi rasa malu saat tampil di hadapan publik, tapi juga bagaimana mereka yakin akan keputusan yang mereka ambil.
Dokter spesialis perkembangan anak di India, Vibha Krishnamurthy mengatakan, agar anak dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik, mereka membutuhkan nutrisi yang baik, lingkungan yang aman, serta pola asuh yang responsif. “Pengasuhan yang responsif tidak lain adalah pengasuhan interaktif. Ini dilakukan dengan mengamati anak Anda dan menanggapi kebutuhan mereka,” kata Vibha.
Ia mencontohkan, daripada memberikan game atau video agar anak mau makan, akan lebih baik orang tua menunggu tanda-tanda ia lapar.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendefenisikan pengasuhan responsif merupakan interaksi orang tua atau pengasuh yang cepat dan tepat. Pola asuh ini memiliki manfaat luas untuk anak, dari perkembangan kognitif dan psiko-sosial yang lebih baik hingga perlindungan dari penyakit dan kematian.
Pola asuh yang responsif memungkinkan perkembangan sosial emosional dan membantu mereka menjadi percaya diri, mandiri, dan jadi pemecah masalah. "Penting bagi orang tua untuk mempersiapkan anak mereka menghadapi kegagalan. Alih-alih bergegas memperbaiki masalah mereka, akui situasinya dan biarkan anak Anda meresponsnya,” kata Vibha.
Jika terus membantunya mencarikan solusi, kata Vibha, orang tua tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan sendiri solusi dari masalah yang ia hadapi.
Anak-anak memiliki berbagai emosi sepanjang hari. Dan, tak selamanya orang tua harus terlibat dalam urusan mereka. Orang tua juga mungkin tidak bisa menjadi orangtua yang responsif sepanjang waktu, tetapi cobalah untuk menyesuaikan kebutuhan dan emosi mereka.
Menurut Vibha, menerapkan pola pengasuhan responsif akan membantu anak memahami dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Berbicaralah dengan mereka seperti Anda ingin mereka (dan orang lain) berbicara kepada Anda. Ini akan membantu mereka mengekspresikan emosi dengan cara yang aman, juga mengajarkan mereka bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat. Ini juga membuat mereka menjadi komunikator yang lebih baik.
TIMES OF INDIA | PARENTING SCIENCE
Sumber : https://gaya.tempo.co/read/1172617/agar-anak-percaya-diri-ini-saran-ahli/full&view=ok
Percaya diri bukan hanya bagaimana mereka mampu mengatasi rasa malu saat tampil di hadapan publik, tapi juga bagaimana mereka yakin akan keputusan yang mereka ambil.
Dokter spesialis perkembangan anak di India, Vibha Krishnamurthy mengatakan, agar anak dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik, mereka membutuhkan nutrisi yang baik, lingkungan yang aman, serta pola asuh yang responsif. “Pengasuhan yang responsif tidak lain adalah pengasuhan interaktif. Ini dilakukan dengan mengamati anak Anda dan menanggapi kebutuhan mereka,” kata Vibha.
Ia mencontohkan, daripada memberikan game atau video agar anak mau makan, akan lebih baik orang tua menunggu tanda-tanda ia lapar.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendefenisikan pengasuhan responsif merupakan interaksi orang tua atau pengasuh yang cepat dan tepat. Pola asuh ini memiliki manfaat luas untuk anak, dari perkembangan kognitif dan psiko-sosial yang lebih baik hingga perlindungan dari penyakit dan kematian.
Pola asuh yang responsif memungkinkan perkembangan sosial emosional dan membantu mereka menjadi percaya diri, mandiri, dan jadi pemecah masalah. "Penting bagi orang tua untuk mempersiapkan anak mereka menghadapi kegagalan. Alih-alih bergegas memperbaiki masalah mereka, akui situasinya dan biarkan anak Anda meresponsnya,” kata Vibha.
Jika terus membantunya mencarikan solusi, kata Vibha, orang tua tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan sendiri solusi dari masalah yang ia hadapi.
Anak-anak memiliki berbagai emosi sepanjang hari. Dan, tak selamanya orang tua harus terlibat dalam urusan mereka. Orang tua juga mungkin tidak bisa menjadi orangtua yang responsif sepanjang waktu, tetapi cobalah untuk menyesuaikan kebutuhan dan emosi mereka.
Menurut Vibha, menerapkan pola pengasuhan responsif akan membantu anak memahami dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Berbicaralah dengan mereka seperti Anda ingin mereka (dan orang lain) berbicara kepada Anda. Ini akan membantu mereka mengekspresikan emosi dengan cara yang aman, juga mengajarkan mereka bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat. Ini juga membuat mereka menjadi komunikator yang lebih baik.
TIMES OF INDIA | PARENTING SCIENCE
Sumber : https://gaya.tempo.co/read/1172617/agar-anak-percaya-diri-ini-saran-ahli/full&view=ok
Ke Gyeongnam Ada Bukit Angin, Tempat Syuting Drama Korea Favorit
Janjian Bertemu Wanita yang Dikenalkan di WA, Pria Ini Malah Jadi Korban Pengeroyokan
Tradisi Lepas Burung di Vihara Dharma Bhakti, Samidi Siapkan 2 Ribu Ekor Burung
Rayakan Imlek, Umat Diharapkan Bijak Hadapi Pemilu 2019
Robot Origami Ini Bisa Berjalan di Pembuluh Darah, Bentuknya Super Mungil
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Seru! Tarian Naga Dalam Air Meriahkan Imlek di Jakarta Aquarium
Kebakaran Apartemen di Paris Tewaskan 8 Orang, 30 Lainnya Terluka
Janjian Bertemu Wanita yang Dikenalkan di WA, Pria Ini Malah Jadi Korban Pengeroyokan
Tradisi Lepas Burung di Vihara Dharma Bhakti, Samidi Siapkan 2 Ribu Ekor Burung
Rayakan Imlek, Umat Diharapkan Bijak Hadapi Pemilu 2019
Robot Origami Ini Bisa Berjalan di Pembuluh Darah, Bentuknya Super Mungil
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Seru! Tarian Naga Dalam Air Meriahkan Imlek di Jakarta Aquarium
Kebakaran Apartemen di Paris Tewaskan 8 Orang, 30 Lainnya Terluka
Penggunaan GPS Ponsel Tidak Akan Ditilang, Asalkan...
Diet Kaya Serat Mampu Turunkan Level Depresi
Perempuan Muda Tersangka Penggelapan 30 Mobil Rental di Bekasi
Bertransaksi Sabu, IRT Asal Tasikmalaya Dibekuk Polisi
Dua Meninggal Akibat DBD di Cilacap
Presiden Brasil Masih Dirawat di Ruang Semi-Intensif
Polda Metro jaya Periksa Penyelidik KPK Terkait Penganiayaan
Terlilit Kasus Pajak di Spanyol, Mourinho Dihukum Penjara
Pencipta Lagu Dangdut 'SMS' Ditangkap Narkoba
Mantan Presiden Kosta Rika Digugat Pelecehan Seksual
Diet Kaya Serat Mampu Turunkan Level Depresi
Perempuan Muda Tersangka Penggelapan 30 Mobil Rental di Bekasi
Bertransaksi Sabu, IRT Asal Tasikmalaya Dibekuk Polisi
Dua Meninggal Akibat DBD di Cilacap
Presiden Brasil Masih Dirawat di Ruang Semi-Intensif
Polda Metro jaya Periksa Penyelidik KPK Terkait Penganiayaan
Terlilit Kasus Pajak di Spanyol, Mourinho Dihukum Penjara
Pencipta Lagu Dangdut 'SMS' Ditangkap Narkoba
Mantan Presiden Kosta Rika Digugat Pelecehan Seksual