Diet Kaya Serat Mampu Turunkan Level Depresi
Posted Date : 06-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 184 kali.
TEMPO.CO, Jakarta - Diet yang kaya serat dan sayuran, ternyata juga dapat meredakan depresi. Hal ini didapatkan setelah peneliti dari Universitas Manchester, Joseph Firth, menyelidiki apakah diet juga dapat memperbaiki gangguan mood secara signifikan.
Firth dan timnya mencatat, meskipun pola makan yang buruk dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental, memperbaiki pola makan seseorang tidak secara otomatis dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Untuk menyelidiki kebenaran asumsi tersebut secara pasti, ia dan timnya memeriksa data pada hampir 46.000 orang dan mempublikasikan hasilnya dalam jurnal Psychosomatic Medicine.
Para ilmuwan tersebut mempersempit pencarian mereka menjadi 16 percobaan acak terkontrol yang memenuhi syarat yang merangkum informasi dari 45.826 peserta. Hasil analisis dari data tersebut mengungkapkan bahwa setiap jenis perbaikan diet atau pola makan "secara signifikan mengurangi gejala depresi." Namun, perubahan pola makan tidak memengaruhi kecemasan.
Intervensi diet yang mengurangi depresi termasuk diet penurunan berat badan, diet pengurangan lemak, dan diet kaya nutrisi. "Ini sebenarnya berita baik," kata Firth. Dia mengatakan, secara khusus, inidividu yang mengkonsumsi lebih banyak makanan padat gizi yang tinggi serat dan sayuran, cenderung terlindungi dari gejala depresi. Tentu saja, ini berkebalikan dengan individu yang rutin memakan makanan cepat saji dan gula halus.
Rekan penulis studi, Brendon Stubbs, dosen klinis di NIHR Maudsley Biomedical Research Centre dan King's College London, juga melaporkan temuan yang sama dengan menekankan pentingnya olahraga. "Ketika intervensi diet ini dikombinasikan dengan olah raga, ada perbaikan yang lebih besar dalam gejala depresi yang dialami oleh orang-orang," kata dia.
Medical News Today
Sumber : https://gaya.tempo.co/read/1172562/diet-kaya-serat-mampu-turunkan-level-depresi/full&view=ok
Firth dan timnya mencatat, meskipun pola makan yang buruk dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental, memperbaiki pola makan seseorang tidak secara otomatis dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Untuk menyelidiki kebenaran asumsi tersebut secara pasti, ia dan timnya memeriksa data pada hampir 46.000 orang dan mempublikasikan hasilnya dalam jurnal Psychosomatic Medicine.
Para ilmuwan tersebut mempersempit pencarian mereka menjadi 16 percobaan acak terkontrol yang memenuhi syarat yang merangkum informasi dari 45.826 peserta. Hasil analisis dari data tersebut mengungkapkan bahwa setiap jenis perbaikan diet atau pola makan "secara signifikan mengurangi gejala depresi." Namun, perubahan pola makan tidak memengaruhi kecemasan.
Intervensi diet yang mengurangi depresi termasuk diet penurunan berat badan, diet pengurangan lemak, dan diet kaya nutrisi. "Ini sebenarnya berita baik," kata Firth. Dia mengatakan, secara khusus, inidividu yang mengkonsumsi lebih banyak makanan padat gizi yang tinggi serat dan sayuran, cenderung terlindungi dari gejala depresi. Tentu saja, ini berkebalikan dengan individu yang rutin memakan makanan cepat saji dan gula halus.
Rekan penulis studi, Brendon Stubbs, dosen klinis di NIHR Maudsley Biomedical Research Centre dan King's College London, juga melaporkan temuan yang sama dengan menekankan pentingnya olahraga. "Ketika intervensi diet ini dikombinasikan dengan olah raga, ada perbaikan yang lebih besar dalam gejala depresi yang dialami oleh orang-orang," kata dia.
Medical News Today
Sumber : https://gaya.tempo.co/read/1172562/diet-kaya-serat-mampu-turunkan-level-depresi/full&view=ok
Penggunaan GPS Ponsel Tidak Akan Ditilang, Asalkan...
Agar Anak Percaya Diri, Ini Saran Ahli
Ke Gyeongnam Ada Bukit Angin, Tempat Syuting Drama Korea Favorit
Janjian Bertemu Wanita yang Dikenalkan di WA, Pria Ini Malah Jadi Korban Pengeroyokan
Tradisi Lepas Burung di Vihara Dharma Bhakti, Samidi Siapkan 2 Ribu Ekor Burung
Rayakan Imlek, Umat Diharapkan Bijak Hadapi Pemilu 2019
Robot Origami Ini Bisa Berjalan di Pembuluh Darah, Bentuknya Super Mungil
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Agar Anak Percaya Diri, Ini Saran Ahli
Ke Gyeongnam Ada Bukit Angin, Tempat Syuting Drama Korea Favorit
Janjian Bertemu Wanita yang Dikenalkan di WA, Pria Ini Malah Jadi Korban Pengeroyokan
Tradisi Lepas Burung di Vihara Dharma Bhakti, Samidi Siapkan 2 Ribu Ekor Burung
Rayakan Imlek, Umat Diharapkan Bijak Hadapi Pemilu 2019
Robot Origami Ini Bisa Berjalan di Pembuluh Darah, Bentuknya Super Mungil
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Perempuan Muda Tersangka Penggelapan 30 Mobil Rental di Bekasi
Bertransaksi Sabu, IRT Asal Tasikmalaya Dibekuk Polisi
Dua Meninggal Akibat DBD di Cilacap
Presiden Brasil Masih Dirawat di Ruang Semi-Intensif
Polda Metro jaya Periksa Penyelidik KPK Terkait Penganiayaan
Terlilit Kasus Pajak di Spanyol, Mourinho Dihukum Penjara
Pencipta Lagu Dangdut 'SMS' Ditangkap Narkoba
Mantan Presiden Kosta Rika Digugat Pelecehan Seksual
Dua Bocah SD Jadi Korban Tabrak Lari Mobil Pikap
SP JICT Dorong Pelindo II Tak Kompromi Lawan Korupsi Pelabuhan
Bertransaksi Sabu, IRT Asal Tasikmalaya Dibekuk Polisi
Dua Meninggal Akibat DBD di Cilacap
Presiden Brasil Masih Dirawat di Ruang Semi-Intensif
Polda Metro jaya Periksa Penyelidik KPK Terkait Penganiayaan
Terlilit Kasus Pajak di Spanyol, Mourinho Dihukum Penjara
Pencipta Lagu Dangdut 'SMS' Ditangkap Narkoba
Mantan Presiden Kosta Rika Digugat Pelecehan Seksual
Dua Bocah SD Jadi Korban Tabrak Lari Mobil Pikap
SP JICT Dorong Pelindo II Tak Kompromi Lawan Korupsi Pelabuhan