Jalan Rusak Parah, Wati Kena Usus Buntu, Dibawa Tandu Sarung ke Puskesmas
Posted Date : 13-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 176 kali.
Suara.com - Jalan rusak jadi permasalahan besar untuk Wati (37) pada 9 Febuari 2019 lalu. Dia harus segera dibawa ke puskesmas gegara penyakit usus buntu .
Namun bukan cepat. Karena jalanan rusak parah dan mobil ambulance tak bisa masuk, Wati harus dibawa pakai tandu sarung yang dibopong dengan sebilah mampu. Sarung dikaitkan ke bambu, lalu Wati masuk ke dalam sarung sembari tiduran.
Wati adalah warga Kampung Rorah Sadang, RT/RW 01/03, Desa Kuta Karang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.
Warga terpaksa menggotong Wati menggunakan tandu, lantaran akses jalan menuju rumahnya rusak parah. Sehingga tak bisa diakses mobil.
Wati gotong pakai tandu sarung sejauh 1 km dengan berjalan kaki. terlebih saat itu malam hari dan harus dilakukan penanganan cepat.
“Digotong satu kilometer sampai menuju jalan yang bisa dilalui mobil, untuk dibawa ke Puskesmas,” kata Hata Suhata tetangga Wati, Minggu (10/2/2019) lalu.
Kondisi jalan di Desa Kuta Karang memang sangat memprihatinkan. Bila hujan jalannan sama sekali tidak bisa dilalui mobil.
Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah memperhatikan akses jalan dan memikirkan kondisi warga di ujung selatan Pandeglang ini.
“Kalau musim hujan mobil tidak bisa masuk ke Kuta Karang, paling bisa nyampe ke Gadog. Bayangkan dari Kuta Karang ke Gadog itu, berapa kilometer. Bagaimana kalau ada warga lainnya yang seperti Wati? Pemerintah harus segera memikirkannya,” tegasnya.
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/02/12/141649/jalan-rusak-parah-wati-kena-usus-buntu-dibawa-tandu-sarung-ke-puskesmas
Namun bukan cepat. Karena jalanan rusak parah dan mobil ambulance tak bisa masuk, Wati harus dibawa pakai tandu sarung yang dibopong dengan sebilah mampu. Sarung dikaitkan ke bambu, lalu Wati masuk ke dalam sarung sembari tiduran.
Wati adalah warga Kampung Rorah Sadang, RT/RW 01/03, Desa Kuta Karang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.
Warga terpaksa menggotong Wati menggunakan tandu, lantaran akses jalan menuju rumahnya rusak parah. Sehingga tak bisa diakses mobil.
Wati gotong pakai tandu sarung sejauh 1 km dengan berjalan kaki. terlebih saat itu malam hari dan harus dilakukan penanganan cepat.
“Digotong satu kilometer sampai menuju jalan yang bisa dilalui mobil, untuk dibawa ke Puskesmas,” kata Hata Suhata tetangga Wati, Minggu (10/2/2019) lalu.
Kondisi jalan di Desa Kuta Karang memang sangat memprihatinkan. Bila hujan jalannan sama sekali tidak bisa dilalui mobil.
Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah memperhatikan akses jalan dan memikirkan kondisi warga di ujung selatan Pandeglang ini.
“Kalau musim hujan mobil tidak bisa masuk ke Kuta Karang, paling bisa nyampe ke Gadog. Bayangkan dari Kuta Karang ke Gadog itu, berapa kilometer. Bagaimana kalau ada warga lainnya yang seperti Wati? Pemerintah harus segera memikirkannya,” tegasnya.
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/02/12/141649/jalan-rusak-parah-wati-kena-usus-buntu-dibawa-tandu-sarung-ke-puskesmas
Perjuangan Vaggelis Chatzis, Sang Petinju Bertangan Satu
Tante Tia Tewas Dibunuh Brondong setelah Hubungan Seks di Kuburan
Priyanka Chopra Tak Ingin Teburu-buru Memiliki Anak
Gara-gara Kemacetan, AS Rugi Rp 113,5 Triliun Pada 2018
Setiap Valentine, Turki Berhasil Jual Bunga Sampai Rp 6,6 Triliun
Terungkap Sebab Terbakarnya Kios Bensin Koja
Buron Kasus Pajak Rp 20 Miliar Ini Akhirnya Tertangkap di Pontianak
Jusuf Kalla Isyaratkan Ada Pemain Lain di Luar Pertamina Garap Bisnis Avtur di Bandara
Keanehan Sebelum Fitri Yu Dibuinuh
KPK Geledah Rumah Dirut Jasa Marga terkait Dugaan Korupsi Proyek Waskita Karya
Tante Tia Tewas Dibunuh Brondong setelah Hubungan Seks di Kuburan
Priyanka Chopra Tak Ingin Teburu-buru Memiliki Anak
Gara-gara Kemacetan, AS Rugi Rp 113,5 Triliun Pada 2018
Setiap Valentine, Turki Berhasil Jual Bunga Sampai Rp 6,6 Triliun
Terungkap Sebab Terbakarnya Kios Bensin Koja
Buron Kasus Pajak Rp 20 Miliar Ini Akhirnya Tertangkap di Pontianak
Jusuf Kalla Isyaratkan Ada Pemain Lain di Luar Pertamina Garap Bisnis Avtur di Bandara
Keanehan Sebelum Fitri Yu Dibuinuh
KPK Geledah Rumah Dirut Jasa Marga terkait Dugaan Korupsi Proyek Waskita Karya
Lolos 16 Besar Piala Indonesia, PSIS Siap Hadapi Bhayangkara FC
Diteriaki Saat Merampok, Pria di Riau Bunuh Wanita di Depan 2 Anaknya
Banyuwangi Festival Siapkan 30 Atraksi Wisata Khusus untuk Milenial
Belanda Butuh Ribuan Perawat dari Indonesia, Gajinya 25 Juta Per Bulan
Bangun Pabrik Baru, Krakatau Steel Targetkan 10 Juta Produk Baja
Sentra Jagung Nasional Dipastikan Sedang Panen Raya
Kisah Tragis Imigran Venezuela Terjebak Prostitusi di Kolumbia
Detik-detik Ular Piton 4 Meter Telan Walabi Besar
Hujan Lokal Bakal Guyur Sebagian Jakarta
PSS Sleman Bakal Datangkan Striker Asal Paraguay
Diteriaki Saat Merampok, Pria di Riau Bunuh Wanita di Depan 2 Anaknya
Banyuwangi Festival Siapkan 30 Atraksi Wisata Khusus untuk Milenial
Belanda Butuh Ribuan Perawat dari Indonesia, Gajinya 25 Juta Per Bulan
Bangun Pabrik Baru, Krakatau Steel Targetkan 10 Juta Produk Baja
Sentra Jagung Nasional Dipastikan Sedang Panen Raya
Kisah Tragis Imigran Venezuela Terjebak Prostitusi di Kolumbia
Detik-detik Ular Piton 4 Meter Telan Walabi Besar
Hujan Lokal Bakal Guyur Sebagian Jakarta
PSS Sleman Bakal Datangkan Striker Asal Paraguay