Mendengar Suara Adzan, Pilot Ini Akhirnya Bersyahadat
Posted Date : 14-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 181 kali.
Eramuslim.com – Pemilik nama lengkap Aisha Jibreel Alexander ini tak tahu apa yang terjadi mengapa ia sampai seperti itu. Ia kemudian membuka kacamata hitamnya dan menghapus air mata tersebut. “Saat itu rasanya aku berkata, ayo, kamu berhenti menangis dan dengarkanlah merdunya panggilan azan tersebut,” katanya.
Secara tak sengaja, lantunan kumandang seruan shalat itu terlintas di kedua telinganya saat ia berada di Bahrain. Ia sedang berada di jalan menuju ke sebuah restoran dan mendengar suara azan. Merdu dan syahdu lantunan suara azan tersebut menyentuh relung jiwanya. Ia pun tergugah untuk memutuskan memeluk agama Muhammad SAW ini. “Di momen tersebut, saya yakin bahwa Islam memang untuk saya,” katanya.
Kisah pertemuannya dengan Islam itu mengalir begitu saja, tentu ada kuasa Allah SWT di sana. Ini tak terlepas pula dari profesi pilot yang ia lakoni. Pekerjaannya ini membawanya keliling dunia dan bertemu dengan bermacam-macam orang dan budayanya.
Pertama kali ia bersinggungan dengan Muslim adalah saat ia bekerja di sebuah perusahaan Kanada yang dimiliki oleh orang Islam. Hanya saja, ia belum terlalu tertarik, selain masih muda juga fokus pada karier. “Itu sekitar 2001,” tutur dia.
Banyak negara telah dikunjunginya, termasuk Malaysia dan negara di Timur Tengah. Bekerja jauh dari keluarga seperti ini selalu membuatnya merasa kesepian. Doa yang dipanjatkan setiap pagi dan malam pun tak bisa mengikis rasa sepi tersebut. Karena kesibukannya, ia juga tak pernah sempat pergi ke gereja.
Pengalamannya saat pergi ke negara di Timur Tengah membuatnya mengenal lebih dalam tentang Islam. Pertama, yang membuatnya tertarik adalah aturan untuk memakai pakaian yang tidak boleh seksi dan ketat. Saat itu, ia ikut mengenakan pakaian panjang nan longgar untuk menghormati budaya setempat dan ia merasa nyaman dengan pakaian tersebut.
Keyakinannya mulai berubah saat itu. Ia kemudian mengunduh program Alquran dan berbagai program pendidikan dasar Islam. Ia mulai mencari tahu lebih banyak tentang Islam. Hingga akhirnya sewaktu sedang berada di Argentina, ia menghubungi komunitas Muslim setempat untuk bergabung dan mempelajari Islam.
Katolik
Hidayah yang ia terima itu tentunya sangat bertolak belakang dengan keyakinan yang ia peluk selama ini. Aisha Jibreel Alexander terlahir dan dibesarkan oleh keluarga Katolik Roma yang taat. Ia pun menimba ilmu dasar hingga perguruan tinggi di yayasan Katolik.
Sebenarnya ketika usia remaja, ia penasaran dan mempertanyakan apa yang dikenal dengan “dogma” dari iman Katoliknya, juga tentang prinsip trinitas ketuhanan.
Namun, setiap ia bertanya mengenai hal tersebut, jawaban yang diberikan oleh para biarawati selalu sama: “Kau harus memercayai semua ini dan tidak perlu meragukannya. Jika kau meragukannya, berarti kau telah melakukan sebuah dosa.”
Jawaban ini selalu mengekangnya. Ia pun selalu takut untuk menantang imannya. Untuk amannya, ia tetap berada di jalan iman tersebut hingga ia biasa dan belajar berkompromi untuk percaya pada prinsip ketuhanan Katolik. Hingga akhirnya, peristiwa azan itu membuka pintu hidayah dalam kehidupan Aisha.(jk/rol)
Sumber : https://www.eramuslim.com/dakwah-mancanegara/mendengar-suara-adzan-pilot-ini-akhirnya-bersyahadat.htm#.XGUf_v5hnIU
Secara tak sengaja, lantunan kumandang seruan shalat itu terlintas di kedua telinganya saat ia berada di Bahrain. Ia sedang berada di jalan menuju ke sebuah restoran dan mendengar suara azan. Merdu dan syahdu lantunan suara azan tersebut menyentuh relung jiwanya. Ia pun tergugah untuk memutuskan memeluk agama Muhammad SAW ini. “Di momen tersebut, saya yakin bahwa Islam memang untuk saya,” katanya.
Kisah pertemuannya dengan Islam itu mengalir begitu saja, tentu ada kuasa Allah SWT di sana. Ini tak terlepas pula dari profesi pilot yang ia lakoni. Pekerjaannya ini membawanya keliling dunia dan bertemu dengan bermacam-macam orang dan budayanya.
Pertama kali ia bersinggungan dengan Muslim adalah saat ia bekerja di sebuah perusahaan Kanada yang dimiliki oleh orang Islam. Hanya saja, ia belum terlalu tertarik, selain masih muda juga fokus pada karier. “Itu sekitar 2001,” tutur dia.
Banyak negara telah dikunjunginya, termasuk Malaysia dan negara di Timur Tengah. Bekerja jauh dari keluarga seperti ini selalu membuatnya merasa kesepian. Doa yang dipanjatkan setiap pagi dan malam pun tak bisa mengikis rasa sepi tersebut. Karena kesibukannya, ia juga tak pernah sempat pergi ke gereja.
Pengalamannya saat pergi ke negara di Timur Tengah membuatnya mengenal lebih dalam tentang Islam. Pertama, yang membuatnya tertarik adalah aturan untuk memakai pakaian yang tidak boleh seksi dan ketat. Saat itu, ia ikut mengenakan pakaian panjang nan longgar untuk menghormati budaya setempat dan ia merasa nyaman dengan pakaian tersebut.
Keyakinannya mulai berubah saat itu. Ia kemudian mengunduh program Alquran dan berbagai program pendidikan dasar Islam. Ia mulai mencari tahu lebih banyak tentang Islam. Hingga akhirnya sewaktu sedang berada di Argentina, ia menghubungi komunitas Muslim setempat untuk bergabung dan mempelajari Islam.
Katolik
Hidayah yang ia terima itu tentunya sangat bertolak belakang dengan keyakinan yang ia peluk selama ini. Aisha Jibreel Alexander terlahir dan dibesarkan oleh keluarga Katolik Roma yang taat. Ia pun menimba ilmu dasar hingga perguruan tinggi di yayasan Katolik.
Sebenarnya ketika usia remaja, ia penasaran dan mempertanyakan apa yang dikenal dengan “dogma” dari iman Katoliknya, juga tentang prinsip trinitas ketuhanan.
Namun, setiap ia bertanya mengenai hal tersebut, jawaban yang diberikan oleh para biarawati selalu sama: “Kau harus memercayai semua ini dan tidak perlu meragukannya. Jika kau meragukannya, berarti kau telah melakukan sebuah dosa.”
Jawaban ini selalu mengekangnya. Ia pun selalu takut untuk menantang imannya. Untuk amannya, ia tetap berada di jalan iman tersebut hingga ia biasa dan belajar berkompromi untuk percaya pada prinsip ketuhanan Katolik. Hingga akhirnya, peristiwa azan itu membuka pintu hidayah dalam kehidupan Aisha.(jk/rol)
Sumber : https://www.eramuslim.com/dakwah-mancanegara/mendengar-suara-adzan-pilot-ini-akhirnya-bersyahadat.htm#.XGUf_v5hnIU
Turki akan Buru Semua Kelompok Teroris
Mantan Presiden Afganistan Tutup Usia
Tank dan Drone Israel Gempur Quneitra, Suriah
Kasus Anti-Semitisme Meningkat, Yahudi di Prancis Ketakutan
Raja Salman Sampaikan Komitmen Saudi terhadap Palestina
Ilmuwan Khawatir Penyakit Zombie di AS dan Kanada Menular ke Manusia
Hijrah, Istri Uki ‘Noah’ Kian Mantap Berhijab
TPA Overload, Kota Depok Terancam ‘Banjir’ Sampah
SOHR: AS Minta Islamic State Serahkan 40 Ton Emas Rampasan Perang yang Mereka Kuasai
WSJ: Ketua Tim Pembunuh Jamal Khashoggi Masih Bekerja Secara Diam-diam
Mantan Presiden Afganistan Tutup Usia
Tank dan Drone Israel Gempur Quneitra, Suriah
Kasus Anti-Semitisme Meningkat, Yahudi di Prancis Ketakutan
Raja Salman Sampaikan Komitmen Saudi terhadap Palestina
Ilmuwan Khawatir Penyakit Zombie di AS dan Kanada Menular ke Manusia
Hijrah, Istri Uki ‘Noah’ Kian Mantap Berhijab
TPA Overload, Kota Depok Terancam ‘Banjir’ Sampah
SOHR: AS Minta Islamic State Serahkan 40 Ton Emas Rampasan Perang yang Mereka Kuasai
WSJ: Ketua Tim Pembunuh Jamal Khashoggi Masih Bekerja Secara Diam-diam
Zidane di London, Apalagi Kalau Bukan untuk Jadi Pelatih Chelsea?
Zidane akan Segera Gantikan Sarri di Chelsea, Ini Gelagatnya
10 Provinsi Jadi Destinasi Wisata Halal di Indonesia
Raisa Melahirkan, Hamish Daud Bagikan Foto Bersama Putrinya
Tak Rayakan Valentine, Gracia Indri Merasa Bukan Masanya Lagi
Kata Polisi Soal Jupiter Fortissimo Pakai Sabu Berpindah-pindah
Tinju Dunia: Rematch Lawan Wilder, Tyson Fury Minta Rp 362 Miliar
Jadwal Final Four Kedua Proliga Sabtu: 2 Tiket Lagi Diperebutkan
Tuduhan Audisi Bulu Tangkis Kampanye Rokok Dibantah Djarum
Papua Nugini Masih Cari 274 Mobil yang Hilang Pasca-APEC
Zidane akan Segera Gantikan Sarri di Chelsea, Ini Gelagatnya
10 Provinsi Jadi Destinasi Wisata Halal di Indonesia
Raisa Melahirkan, Hamish Daud Bagikan Foto Bersama Putrinya
Tak Rayakan Valentine, Gracia Indri Merasa Bukan Masanya Lagi
Kata Polisi Soal Jupiter Fortissimo Pakai Sabu Berpindah-pindah
Tinju Dunia: Rematch Lawan Wilder, Tyson Fury Minta Rp 362 Miliar
Jadwal Final Four Kedua Proliga Sabtu: 2 Tiket Lagi Diperebutkan
Tuduhan Audisi Bulu Tangkis Kampanye Rokok Dibantah Djarum
Papua Nugini Masih Cari 274 Mobil yang Hilang Pasca-APEC