Mantan Presiden Afganistan Tutup Usia
Posted Date : 14-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 231 kali.
KABUL — Mantan presiden Afghanistan Sibghatullah Mujadidi meninggal dunia pada Selasa (12/2/2019) dalam usia 93 tahun. Mujadidi merupakan presiden pertama Afghanistan sejak negara itu berhasil menjatuhkan pemerintah komunis yang didukung Uni Soviet.
Sharif Yusufi, mantan juru bicara Mujadidi mengatakan, orang yang pernah berkuasa di Afganistan tersebut meninggal dunia pada Selasa (12/2/2019) malam waktu setempat di Kabul.
Selama Uni Soviet menginvasi Afghanistan, Mujadidi memimpin pasukan gerilya yang paling kecil dan paling moderat. Kala itu, dia memimpin mantan presiden Afghanistan lainnya Hamid Karzai. Selama 10 tahun perlawanannya, dia didukung Amerika Serikat.
Sejak pemerintah komunis hancur, Mujadidi menjadi presiden sementara selama dua bulan. Ia digantikan Burhanuddin Rabbani yang menjadi presiden selama empat bulan tapi tetap berkuasa untuk berperang melawan Taliban sampai 1996.
Dilansir dari Afghan-bios.info, selama Taliban berkuasa Mujadidi tinggal di Pakistan. Setelah Taliban digulingkan pada 2001 ia kembali ke Afghanistan.
Mujadidi dikenal sebagai cendekiawan Muslim yang dihargai dan produktif. Ia mengadvokasi kemerdekaan Afghanistan sejak awal 1950-an. Mujadidi menyelesaikan studinya di Universitas Al-Azhar, Kairo. Lalu pulang ke Afghanistan untuk mengajar di SMA dan universitas.
Mujadidi sempat ditahan dari 1959 sampai 1964 karena dituduh terlibat dalam percobaan pembunuhan perdana menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev. Ia juga aktif terlibat dalam unjuk rasa anti-Soviet di Kabul pada 1970. []
SUMBER: AFGAN-BIOS
Sumber : https://www.islampos.com/mantan-presiden-afganistan-tutup-usia-132583/
Sharif Yusufi, mantan juru bicara Mujadidi mengatakan, orang yang pernah berkuasa di Afganistan tersebut meninggal dunia pada Selasa (12/2/2019) malam waktu setempat di Kabul.
Selama Uni Soviet menginvasi Afghanistan, Mujadidi memimpin pasukan gerilya yang paling kecil dan paling moderat. Kala itu, dia memimpin mantan presiden Afghanistan lainnya Hamid Karzai. Selama 10 tahun perlawanannya, dia didukung Amerika Serikat.
Sejak pemerintah komunis hancur, Mujadidi menjadi presiden sementara selama dua bulan. Ia digantikan Burhanuddin Rabbani yang menjadi presiden selama empat bulan tapi tetap berkuasa untuk berperang melawan Taliban sampai 1996.
Dilansir dari Afghan-bios.info, selama Taliban berkuasa Mujadidi tinggal di Pakistan. Setelah Taliban digulingkan pada 2001 ia kembali ke Afghanistan.
Mujadidi dikenal sebagai cendekiawan Muslim yang dihargai dan produktif. Ia mengadvokasi kemerdekaan Afghanistan sejak awal 1950-an. Mujadidi menyelesaikan studinya di Universitas Al-Azhar, Kairo. Lalu pulang ke Afghanistan untuk mengajar di SMA dan universitas.
Mujadidi sempat ditahan dari 1959 sampai 1964 karena dituduh terlibat dalam percobaan pembunuhan perdana menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev. Ia juga aktif terlibat dalam unjuk rasa anti-Soviet di Kabul pada 1970. []
SUMBER: AFGAN-BIOS
Sumber : https://www.islampos.com/mantan-presiden-afganistan-tutup-usia-132583/
Tank dan Drone Israel Gempur Quneitra, Suriah
Kasus Anti-Semitisme Meningkat, Yahudi di Prancis Ketakutan
Raja Salman Sampaikan Komitmen Saudi terhadap Palestina
Ilmuwan Khawatir Penyakit Zombie di AS dan Kanada Menular ke Manusia
Hijrah, Istri Uki ‘Noah’ Kian Mantap Berhijab
TPA Overload, Kota Depok Terancam ‘Banjir’ Sampah
SOHR: AS Minta Islamic State Serahkan 40 Ton Emas Rampasan Perang yang Mereka Kuasai
WSJ: Ketua Tim Pembunuh Jamal Khashoggi Masih Bekerja Secara Diam-diam
Trump Minta Anggota Senat Ilhan Omar Mundur Karena Mengkritik Loby Pro-Israel
Pejuang Oposisi Suriah dan Rezim Teroris Assad Lakukan Pertukaran Tahanan di Kota Al-Bab
Kasus Anti-Semitisme Meningkat, Yahudi di Prancis Ketakutan
Raja Salman Sampaikan Komitmen Saudi terhadap Palestina
Ilmuwan Khawatir Penyakit Zombie di AS dan Kanada Menular ke Manusia
Hijrah, Istri Uki ‘Noah’ Kian Mantap Berhijab
TPA Overload, Kota Depok Terancam ‘Banjir’ Sampah
SOHR: AS Minta Islamic State Serahkan 40 Ton Emas Rampasan Perang yang Mereka Kuasai
WSJ: Ketua Tim Pembunuh Jamal Khashoggi Masih Bekerja Secara Diam-diam
Trump Minta Anggota Senat Ilhan Omar Mundur Karena Mengkritik Loby Pro-Israel
Pejuang Oposisi Suriah dan Rezim Teroris Assad Lakukan Pertukaran Tahanan di Kota Al-Bab
Turki akan Buru Semua Kelompok Teroris
Mendengar Suara Adzan, Pilot Ini Akhirnya Bersyahadat
Zidane di London, Apalagi Kalau Bukan untuk Jadi Pelatih Chelsea?
Zidane akan Segera Gantikan Sarri di Chelsea, Ini Gelagatnya
10 Provinsi Jadi Destinasi Wisata Halal di Indonesia
Raisa Melahirkan, Hamish Daud Bagikan Foto Bersama Putrinya
Tak Rayakan Valentine, Gracia Indri Merasa Bukan Masanya Lagi
Kata Polisi Soal Jupiter Fortissimo Pakai Sabu Berpindah-pindah
Tinju Dunia: Rematch Lawan Wilder, Tyson Fury Minta Rp 362 Miliar
Jadwal Final Four Kedua Proliga Sabtu: 2 Tiket Lagi Diperebutkan
Mendengar Suara Adzan, Pilot Ini Akhirnya Bersyahadat
Zidane di London, Apalagi Kalau Bukan untuk Jadi Pelatih Chelsea?
Zidane akan Segera Gantikan Sarri di Chelsea, Ini Gelagatnya
10 Provinsi Jadi Destinasi Wisata Halal di Indonesia
Raisa Melahirkan, Hamish Daud Bagikan Foto Bersama Putrinya
Tak Rayakan Valentine, Gracia Indri Merasa Bukan Masanya Lagi
Kata Polisi Soal Jupiter Fortissimo Pakai Sabu Berpindah-pindah
Tinju Dunia: Rematch Lawan Wilder, Tyson Fury Minta Rp 362 Miliar
Jadwal Final Four Kedua Proliga Sabtu: 2 Tiket Lagi Diperebutkan