TPA Overload, Kota Depok Terancam ‘Banjir’ Sampah
Posted Date : 28-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 350 kali.
DEPOK–Kota Depok dikabarkan tengah terancam ‘banjir’ sampah. Pasalnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung seluas 11 hektar kian memprihatinkan. Saat ini gunungan sampah di lokasi tersebut sudah mencapai ketinggian 20 meter.
Mengingat hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana akan membuang ke ke Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut-Nambo di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Namun rencana itu harus kandas karena TPPAS Regional Lulut-Nambo baru beroperasi tahun 2020, padahal Depok sudah memohon kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar diizinkan membuang sampah mulai tahun ini karena kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipayung sudah melebihi kapasitas.
“Bukan gagal, tapi ditunda. Pembangunan fisik untuk mesin pengelolaan waste to energy baru selesai akhir tahun ini. Sesuai dengan Perda yang ada, TPA Nambo baru bisa dimanfaatkan kalau mesin pencacah itu sudah selesai,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad di Kecamatan Sawangan, Rabu (13/2/2019).
Untuk menyiasati hal itu, Pemerintah Kota Depok menyiapkan sejumlah pilihan alternatif sembari menunggu TPPAS Lulut-Nambo siap.
“Alternatifnya, kita sudah konek dengan Bogor Kota untuk bisa membuang sebagian sampah ke sana. Yang kedua, kita diberikan mesin pencacah (sampah), uji coba dari Kementerian PUPR. Insya Allah dalam waktu dekat akan saya resmikan,” tutur.
Menurut Idris, mesin pencacah sampah dari Kementerian PUPR itu baru akan dioperasikan di TPA Cipayung. Sedangkan mesin pencacah dari Kementerian PUPR dinilai mampu mengubah sampah menjadi energi listrik (waste to energy) dengan kapasitas tiga ton perhari.
“Saat ini populasi Kota Depok mencapai hampir 2 juta penduduk dengan perkiraan jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 1.300 ton perhari. Itu berarti tiap penduduk menghasilkan timbunan sampah sekitar 0,6 kilogram,” pungkasnya. []
SUMBER: OKEZONE
Sumber : https://www.islampos.com/tpa-overload-kota-depok-terancam-banjir-sampah-132922/
Mengingat hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana akan membuang ke ke Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut-Nambo di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Namun rencana itu harus kandas karena TPPAS Regional Lulut-Nambo baru beroperasi tahun 2020, padahal Depok sudah memohon kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar diizinkan membuang sampah mulai tahun ini karena kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipayung sudah melebihi kapasitas.
“Bukan gagal, tapi ditunda. Pembangunan fisik untuk mesin pengelolaan waste to energy baru selesai akhir tahun ini. Sesuai dengan Perda yang ada, TPA Nambo baru bisa dimanfaatkan kalau mesin pencacah itu sudah selesai,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad di Kecamatan Sawangan, Rabu (13/2/2019).
Untuk menyiasati hal itu, Pemerintah Kota Depok menyiapkan sejumlah pilihan alternatif sembari menunggu TPPAS Lulut-Nambo siap.
“Alternatifnya, kita sudah konek dengan Bogor Kota untuk bisa membuang sebagian sampah ke sana. Yang kedua, kita diberikan mesin pencacah (sampah), uji coba dari Kementerian PUPR. Insya Allah dalam waktu dekat akan saya resmikan,” tutur.
Menurut Idris, mesin pencacah sampah dari Kementerian PUPR itu baru akan dioperasikan di TPA Cipayung. Sedangkan mesin pencacah dari Kementerian PUPR dinilai mampu mengubah sampah menjadi energi listrik (waste to energy) dengan kapasitas tiga ton perhari.
“Saat ini populasi Kota Depok mencapai hampir 2 juta penduduk dengan perkiraan jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 1.300 ton perhari. Itu berarti tiap penduduk menghasilkan timbunan sampah sekitar 0,6 kilogram,” pungkasnya. []
SUMBER: OKEZONE
Sumber : https://www.islampos.com/tpa-overload-kota-depok-terancam-banjir-sampah-132922/
SOHR: AS Minta Islamic State Serahkan 40 Ton Emas Rampasan Perang yang Mereka Kuasai
WSJ: Ketua Tim Pembunuh Jamal Khashoggi Masih Bekerja Secara Diam-diam
Trump Minta Anggota Senat Ilhan Omar Mundur Karena Mengkritik Loby Pro-Israel
Pejuang Oposisi Suriah dan Rezim Teroris Assad Lakukan Pertukaran Tahanan di Kota Al-Bab
Warga Palestina Mata-mata Israel Gugat Al Jazeera 10 Juta Shekel Karena Ungkap Jati Dirinya
Angkot Dilarang Masuk Pusat Kota Nairobi Ribuan Orang Jalan Kaki
Dari Ribuan Jumlah Orang Hilang Kebakaran California Menyusut Jadi 25
Universitas Di Hungaria yang Didanai George Soros Dipaksa Tutup
Saling Beri Dukungan, Menlu Korea Utara Menemui Sejawatnya di Damaskus
Erdogan Kecam Sanksi Amerika Serikat Atas Venezuela
WSJ: Ketua Tim Pembunuh Jamal Khashoggi Masih Bekerja Secara Diam-diam
Trump Minta Anggota Senat Ilhan Omar Mundur Karena Mengkritik Loby Pro-Israel
Pejuang Oposisi Suriah dan Rezim Teroris Assad Lakukan Pertukaran Tahanan di Kota Al-Bab
Warga Palestina Mata-mata Israel Gugat Al Jazeera 10 Juta Shekel Karena Ungkap Jati Dirinya
Angkot Dilarang Masuk Pusat Kota Nairobi Ribuan Orang Jalan Kaki
Dari Ribuan Jumlah Orang Hilang Kebakaran California Menyusut Jadi 25
Universitas Di Hungaria yang Didanai George Soros Dipaksa Tutup
Saling Beri Dukungan, Menlu Korea Utara Menemui Sejawatnya di Damaskus
Erdogan Kecam Sanksi Amerika Serikat Atas Venezuela
Hijrah, Istri Uki ‘Noah’ Kian Mantap Berhijab
Ilmuwan Khawatir Penyakit Zombie di AS dan Kanada Menular ke Manusia
Raja Salman Sampaikan Komitmen Saudi terhadap Palestina
Kasus Anti-Semitisme Meningkat, Yahudi di Prancis Ketakutan
Tank dan Drone Israel Gempur Quneitra, Suriah
Mantan Presiden Afganistan Tutup Usia
Turki akan Buru Semua Kelompok Teroris
Mendengar Suara Adzan, Pilot Ini Akhirnya Bersyahadat
Zidane di London, Apalagi Kalau Bukan untuk Jadi Pelatih Chelsea?
Zidane akan Segera Gantikan Sarri di Chelsea, Ini Gelagatnya
Ilmuwan Khawatir Penyakit Zombie di AS dan Kanada Menular ke Manusia
Raja Salman Sampaikan Komitmen Saudi terhadap Palestina
Kasus Anti-Semitisme Meningkat, Yahudi di Prancis Ketakutan
Tank dan Drone Israel Gempur Quneitra, Suriah
Mantan Presiden Afganistan Tutup Usia
Turki akan Buru Semua Kelompok Teroris
Mendengar Suara Adzan, Pilot Ini Akhirnya Bersyahadat
Zidane di London, Apalagi Kalau Bukan untuk Jadi Pelatih Chelsea?
Zidane akan Segera Gantikan Sarri di Chelsea, Ini Gelagatnya