Pejuang Oposisi Suriah dan Rezim Teroris Assad Lakukan Pertukaran Tahanan di Kota Al-Bab
Posted Date : 14-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 165 kali.
ALEPPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah dan rezim teroris Assad mengambil bagian dalam pertukaran tahanan yang langka pada hari Selasa (12/2/2019), sebagai bagian dari proses perdamaian yang dipimpin oleh Turki, Rusia dan Iran.
Pertukaran terbatas itu termasuk 42 orang tahanan dan terjadi di dekat kota oposisi al-Bab, di keguberuran Aleppo di utara Suriah, menurut media pemerintah Turki.
Rezim Bashar al-Assad membebaskan 22 tawanan, termasuk wanita dan anak-anak, sementara pejuang oposisi mengembalikan 20 tahanan pria yang merupakan anggota pasukan rezim.
"Banyak orang yang telah ditahan oleh kelompok pemberontak dan oleh rezim Suriah telah dibebaskan," kata kementerian luar negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa 11 wanita termasuk di antara mereka yang dibebaskan oleh rezim teroris Assad.
Proses perdamaian Astana adalah serangkaian negosiasi oleh tiga aktor asing utama dalam perang Suriah, Iran dan Rusia - yang mendukung rezim Suriah dan Turki - yang mendukung kelompok oposisi.
Rencana perdamaian itu independen dari upaya PBB untuk mengakhiri perang, yang telah menewaskan sedikitnya 500.000 jiwa - sebagian besar warga sipil tewas dalam pemboman dan penembakan sangat brutal rezim.
Sebuah pertukaran tahanan awal oleh mitra proses perdamaian tripartit terjadi pada bulan November. Pertukaran tahanan lainnya telah terjadi antara kedua belah pihak, yang telah berperang sejak 2011.
Meskipun puluhan tahanan telah ditukar selama perang, rezim teroris Assad masih menahan ratusan ribu warga Suriah di penjara, di mana penyiksaan sadis dan pembunuhan negara adalah rutin terjadi. (st/TNA)
Sumber : https://www.voa-islam.com/read/world-news/2019/02/13/62113/pejuang-oposisi-suriah-dan-rezim-teroris-assad-lakukan-pertukaran-tahanan-di-kota-albab/
Pertukaran terbatas itu termasuk 42 orang tahanan dan terjadi di dekat kota oposisi al-Bab, di keguberuran Aleppo di utara Suriah, menurut media pemerintah Turki.
Rezim Bashar al-Assad membebaskan 22 tawanan, termasuk wanita dan anak-anak, sementara pejuang oposisi mengembalikan 20 tahanan pria yang merupakan anggota pasukan rezim.
"Banyak orang yang telah ditahan oleh kelompok pemberontak dan oleh rezim Suriah telah dibebaskan," kata kementerian luar negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa 11 wanita termasuk di antara mereka yang dibebaskan oleh rezim teroris Assad.
Proses perdamaian Astana adalah serangkaian negosiasi oleh tiga aktor asing utama dalam perang Suriah, Iran dan Rusia - yang mendukung rezim Suriah dan Turki - yang mendukung kelompok oposisi.
Rencana perdamaian itu independen dari upaya PBB untuk mengakhiri perang, yang telah menewaskan sedikitnya 500.000 jiwa - sebagian besar warga sipil tewas dalam pemboman dan penembakan sangat brutal rezim.
Sebuah pertukaran tahanan awal oleh mitra proses perdamaian tripartit terjadi pada bulan November. Pertukaran tahanan lainnya telah terjadi antara kedua belah pihak, yang telah berperang sejak 2011.
Meskipun puluhan tahanan telah ditukar selama perang, rezim teroris Assad masih menahan ratusan ribu warga Suriah di penjara, di mana penyiksaan sadis dan pembunuhan negara adalah rutin terjadi. (st/TNA)
Sumber : https://www.voa-islam.com/read/world-news/2019/02/13/62113/pejuang-oposisi-suriah-dan-rezim-teroris-assad-lakukan-pertukaran-tahanan-di-kota-albab/
Warga Palestina Mata-mata Israel Gugat Al Jazeera 10 Juta Shekel Karena Ungkap Jati Dirinya
Angkot Dilarang Masuk Pusat Kota Nairobi Ribuan Orang Jalan Kaki
Dari Ribuan Jumlah Orang Hilang Kebakaran California Menyusut Jadi 25
Universitas Di Hungaria yang Didanai George Soros Dipaksa Tutup
Saling Beri Dukungan, Menlu Korea Utara Menemui Sejawatnya di Damaskus
Erdogan Kecam Sanksi Amerika Serikat Atas Venezuela
Keberanian Malaysia Menolak Atlet ‘Israel’ Dapat Pujian Masyarakat Arab
“Apapun Risikonya, Saya Hapus Tato Ini”
Pelajar SMA Muhammadiyah Tolak Valentine’s Day
Disudutkan Media, George Clooney Bela Meghan Markle
Angkot Dilarang Masuk Pusat Kota Nairobi Ribuan Orang Jalan Kaki
Dari Ribuan Jumlah Orang Hilang Kebakaran California Menyusut Jadi 25
Universitas Di Hungaria yang Didanai George Soros Dipaksa Tutup
Saling Beri Dukungan, Menlu Korea Utara Menemui Sejawatnya di Damaskus
Erdogan Kecam Sanksi Amerika Serikat Atas Venezuela
Keberanian Malaysia Menolak Atlet ‘Israel’ Dapat Pujian Masyarakat Arab
“Apapun Risikonya, Saya Hapus Tato Ini”
Pelajar SMA Muhammadiyah Tolak Valentine’s Day
Disudutkan Media, George Clooney Bela Meghan Markle
Trump Minta Anggota Senat Ilhan Omar Mundur Karena Mengkritik Loby Pro-Israel
WSJ: Ketua Tim Pembunuh Jamal Khashoggi Masih Bekerja Secara Diam-diam
SOHR: AS Minta Islamic State Serahkan 40 Ton Emas Rampasan Perang yang Mereka Kuasai
TPA Overload, Kota Depok Terancam ‘Banjir’ Sampah
Hijrah, Istri Uki ‘Noah’ Kian Mantap Berhijab
Ilmuwan Khawatir Penyakit Zombie di AS dan Kanada Menular ke Manusia
Raja Salman Sampaikan Komitmen Saudi terhadap Palestina
Kasus Anti-Semitisme Meningkat, Yahudi di Prancis Ketakutan
Tank dan Drone Israel Gempur Quneitra, Suriah
Mantan Presiden Afganistan Tutup Usia
WSJ: Ketua Tim Pembunuh Jamal Khashoggi Masih Bekerja Secara Diam-diam
SOHR: AS Minta Islamic State Serahkan 40 Ton Emas Rampasan Perang yang Mereka Kuasai
TPA Overload, Kota Depok Terancam ‘Banjir’ Sampah
Hijrah, Istri Uki ‘Noah’ Kian Mantap Berhijab
Ilmuwan Khawatir Penyakit Zombie di AS dan Kanada Menular ke Manusia
Raja Salman Sampaikan Komitmen Saudi terhadap Palestina
Kasus Anti-Semitisme Meningkat, Yahudi di Prancis Ketakutan
Tank dan Drone Israel Gempur Quneitra, Suriah
Mantan Presiden Afganistan Tutup Usia