Cinta dalam Sebungkus Nasi
Posted Date : 18-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 201 kali.
HARI Sabtu kemarin, 16 Februari 2019, kami komunitas TNGP mengadakan kegiatan bagi nasi bungkus gratis ke tempat pembuangan sampah akhir di Cikolotok, Pasawahan. Sebenarnya hari itu kondisi badanku belum fit. Masih meriang. Tapi niat untuk ikut dlm kegiatan itu sangat kuat. Tak kurasa keringat dingin yang terus membasahi tubuhku.
Sekitar pukul 11 siang aku dan rombongan tiba di TKP. Kemudian kamipun membagikan nasi bungkus yang jumlahnya cukup lumayan kepada para pemulung di sana. Aroma sampah yang hmmmm, tidak membuat kami mengeluh. Melihat wajah-wajah sumringah dari bapak-bapak, ibu-ibu, bahkan anaka-anak kecil yang bekerja sebagai pemulung, membuat kami bahagia.
Sisa nasi yang kami bawa masih lumayan banyak. Tiba-tiba datang seorang ibu yang memberi tahu bahwa di sekitar situ ada yayasan yatim piatu, yang memerlukan bantuan. Setelah berkoordinasi, kami pun sepakat untuk mendatangi yayasan itu.
Sesampainya di sana, pengurus TNGP bertemu pak ustad selaku pengurus yayasan. Kemudian kami pun masuk untuk sedikit mendengarkan cerita dari pak ustad. Katanya sudah tiga hari mereka kekurangan beras. Hari sebelumnya, anak-anak hanya bisa makan nasi sepiring berempat.
Dan hari itu, belum ada nasi sama sekali. Pak ustad dan istrinya hanya merebus daun singkong yang mereka petik sendiri dan membuat sambel. Anak-anak yang sudah menunggu untuk makan, hanya disuruh menunggu, seraya pak ustad berkata, “Tunggu dluu ya.. Nasi nya sedang dalam perjalanan.” Padahal pak ustad belum tahu dari mana akan datang nasi untuk anak-anak itu.
Sehabis sholat dhuhur pak ustad berdoa, semoga ada nasi yamg bisa dimakan anak-anak. Selesai pak ustad berdoa, tak lama kamipun datang. Sungguh maha dahsyat kekuatan doa. Aku tak tahan mendengar cerita pak ustad. Air mataku tak terbendung lagi, begitupun relawan yang lain. Miris, sedih.
Ya Allah… Selama ini aku sering mengeluh. Aku belum pandai bersyukur. Kami hanya membawa nasi bungkus, bentuk cinta untuk sesama. Semoga dapat membantu dan membawa kebahagiaan bagi mereka. Perjuangan kami takkan berhenti sampai di sini. Ini bukan riya atau pencitraan, karena kami tidak sedang berkampanye. Ini adalah bentuk perjuangan kami untuk meringankan beban sesama. Membawa kebahagiaan lewat sebungkus nasi. []
Sumber : https://www.islampos.com/cinta-dalam-sebungkus-nasi-133724/
Sekitar pukul 11 siang aku dan rombongan tiba di TKP. Kemudian kamipun membagikan nasi bungkus yang jumlahnya cukup lumayan kepada para pemulung di sana. Aroma sampah yang hmmmm, tidak membuat kami mengeluh. Melihat wajah-wajah sumringah dari bapak-bapak, ibu-ibu, bahkan anaka-anak kecil yang bekerja sebagai pemulung, membuat kami bahagia.
Sisa nasi yang kami bawa masih lumayan banyak. Tiba-tiba datang seorang ibu yang memberi tahu bahwa di sekitar situ ada yayasan yatim piatu, yang memerlukan bantuan. Setelah berkoordinasi, kami pun sepakat untuk mendatangi yayasan itu.
Sesampainya di sana, pengurus TNGP bertemu pak ustad selaku pengurus yayasan. Kemudian kami pun masuk untuk sedikit mendengarkan cerita dari pak ustad. Katanya sudah tiga hari mereka kekurangan beras. Hari sebelumnya, anak-anak hanya bisa makan nasi sepiring berempat.
Dan hari itu, belum ada nasi sama sekali. Pak ustad dan istrinya hanya merebus daun singkong yang mereka petik sendiri dan membuat sambel. Anak-anak yang sudah menunggu untuk makan, hanya disuruh menunggu, seraya pak ustad berkata, “Tunggu dluu ya.. Nasi nya sedang dalam perjalanan.” Padahal pak ustad belum tahu dari mana akan datang nasi untuk anak-anak itu.
Sehabis sholat dhuhur pak ustad berdoa, semoga ada nasi yamg bisa dimakan anak-anak. Selesai pak ustad berdoa, tak lama kamipun datang. Sungguh maha dahsyat kekuatan doa. Aku tak tahan mendengar cerita pak ustad. Air mataku tak terbendung lagi, begitupun relawan yang lain. Miris, sedih.
Ya Allah… Selama ini aku sering mengeluh. Aku belum pandai bersyukur. Kami hanya membawa nasi bungkus, bentuk cinta untuk sesama. Semoga dapat membantu dan membawa kebahagiaan bagi mereka. Perjuangan kami takkan berhenti sampai di sini. Ini bukan riya atau pencitraan, karena kami tidak sedang berkampanye. Ini adalah bentuk perjuangan kami untuk meringankan beban sesama. Membawa kebahagiaan lewat sebungkus nasi. []
Sumber : https://www.islampos.com/cinta-dalam-sebungkus-nasi-133724/
Bu Ani Ungkap Perasaannya ketika Divonis Menderita Kanker
Suara Ledakan Dekat Lokasi Debat Capres, Ini Pengakuan Saksi
Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia
Enam Perusahaan China Dkeluarkan Dari Bursa Saham di Australia Di Tahun 2018
Pria Asal Pedalaman Australia Masuk Islam Demi Cintanya
Pencuri Sarang Walet Senilai Ratusan Juta Tertangkap
Ngebor Tanah Bukan Muncul Air Malah Gas yang Mudah Terbakar
Pengusaha Batam Sebut Tahun Ini Momen Bagus untuk Dunia Usaha
Gading Marten Kini Merasa Kesepian
Catat, Negara Makedonia Sudah Tidak Ada Lagi
Suara Ledakan Dekat Lokasi Debat Capres, Ini Pengakuan Saksi
Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia
Enam Perusahaan China Dkeluarkan Dari Bursa Saham di Australia Di Tahun 2018
Pria Asal Pedalaman Australia Masuk Islam Demi Cintanya
Pencuri Sarang Walet Senilai Ratusan Juta Tertangkap
Ngebor Tanah Bukan Muncul Air Malah Gas yang Mudah Terbakar
Pengusaha Batam Sebut Tahun Ini Momen Bagus untuk Dunia Usaha
Gading Marten Kini Merasa Kesepian
Catat, Negara Makedonia Sudah Tidak Ada Lagi
Hari Pertama Beroperasi Kereta Cepat Kebanggaan India Mogok
Tak Bayar Sandwich yang Dibelinya, Anggota Parlemen Slovenia Mundur
PM Jepang Nominasikan Trump sebagai Penerima Nobel atas Permintaan Amerika Serikat
Jejak Baru di Pulau Buru
Apakah ‘Perubahan’ Menjadi Sebuah Kutukan Bagi Negara Arab?
Koalisi Partai Arab-Israel setelah Ahmad Tibi Mundur
Menanam Asa di Savana Jaya
Kemlu RI: Putra Mahkota Saudi Tunda Kunjungan ke Indonesia
Komunitas Ketimbang Ngemis Bali gelar Sedekah Nasi Jumat
Pejabat PBB Serukan Pencabutan Blokade Gaza
Tak Bayar Sandwich yang Dibelinya, Anggota Parlemen Slovenia Mundur
PM Jepang Nominasikan Trump sebagai Penerima Nobel atas Permintaan Amerika Serikat
Jejak Baru di Pulau Buru
Apakah ‘Perubahan’ Menjadi Sebuah Kutukan Bagi Negara Arab?
Koalisi Partai Arab-Israel setelah Ahmad Tibi Mundur
Menanam Asa di Savana Jaya
Kemlu RI: Putra Mahkota Saudi Tunda Kunjungan ke Indonesia
Komunitas Ketimbang Ngemis Bali gelar Sedekah Nasi Jumat
Pejabat PBB Serukan Pencabutan Blokade Gaza