Koalisi Partai Arab-Israel setelah Ahmad Tibi Mundur

Posted Date : 18-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 168 kali.


Hidayatullah.com–Meskipun muncul perselisihan akibat mundurnya Ahmad Tibi dari koalisi Joint List (Koalisi partai Arab terbesa di ‘Israel’), masih terdapat upaya-upaya yang dilakukan oleh partai Arab lainnya di ‘Israel’?

Yusuf Jabareen, salah seorang anggota Knesset (Parlemen ‘Israel’) berkata, “Masih ada kesempatan untuk menjaga agar para partai tetap menyelenggarakan pemilu sesuai peraturan, terlebih lagi di tengah berita menguatnya kubu partai sayap kanan dan penetapan hukum-hukum yang mengandung unsur SARA bagi rakyat Palestina di wilayah ‘Israel’.”

Ia juga menambahkan dalam wawancaranya dengan Radio Voice of Palestine, “Panggung pemilihan telah memasuki tahap yang genting, sementara nama-nama para calon legislatif telah diserahkan pada hari Kamis.”

“Benjamin Netanyahu mengupayakan terbentuknya aliansi dengan partai sayap kanan lainnya agar dapat memenangi pemilihan dengan kemenangan untuk pihak ekstrimis sayap kanan, di tengah munculnya ketakutan atas kegagalan partai-partai sayap kanan tersebut (dalam memenangi pemilu), yang selanjutnya berakibat pada bubarnya koalisi miliknya (Netanyahu),” tandas Jabareen.

Joint List sendiri terdiri dari Majelis Demokrasi Nasional, Front Demokrasi untuk Kedamaian dan Keadilan, dan Arabic Standard List, yang pada pemilu Knesset terakhir pada 17 Maret 2015, memenangi 13 kursi.

Adapun alasan mengapa Ahmad Tibi meninggalkan Koalisi Joint List, pihaknya memberikan keterangan di halaman Facebooknya, bahwa langkah mundurnya disebabkan penolakan dari partai-partai untuk membuat sebuah koalisi yang menyertakan massa di dalam partai tersebut, dan hal-hal lain yang terkait dengan survei dan prediksi hasil Pemilu.

“Untuk dapat memperbaiki citra Arab melalui dua koalisi yang bersaing secara baik dan beretika, Komite Pusat Pemilu ‘Israel’ memutuskan bahwa Pemilu selanjutnya akan diikuti oleh koalisi independen,” lanjut Tibi dikutip eremnews.

Di lain pihak, salah satu calon legislatif dari Pergerakan Perubahan Arab, Sundus Salih, menyatakan dalam sebuah surat kabar Palestina, “Perbedaan yang ada di Joint List telah terjadi sepanjang perubahan anggota-anggota partai di dalam koalisi tersebut. Tentu tidak ada pertimbangan untuk kesetaraan nasional bagi seluruh bangsa.”

Salih yakin bahwa Pergerakan Perubahan Arab akan memenangkan 7 kursi di Knesset pada Pemilu yang akan datang.*/Ja’far Auzan Muzakki

Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar

Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/palestina-terkini/read/2019/02/17/160087/koalisi-partai-arab-israel-setelah-ahmad-tibi-mundur.html