Tarik Pasukan dari Suriah, AS Tempatkan 200 Penjaga Perdamaian
Posted Date : 23-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 206 kali.
Kantor kepresidenan Amerika Serikat, Gedung Putih mengumumkan bahwa sekitar 200 tentara AS akan tetap berada di Suriah sebagai penjaga perdamaian, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penarikan sepenuhnya tentara dari sana.
Bulan Desember lalu, Presiden Trump mengumumkan penarikan 2000 tentara dari Suriah setelah jatuhnya wilayah paling akhir yang dikuasai oleh IS.
Namun Trump mendapat tekanan dari beberapa penasehatnya untuk mengubah kebijakan tersebut guna melindungi pejuang Kurdi yang berjuang melawan IS dan sekarang mungkin mendapat ancaman dari pemerintah Turki.
Tentara Amerika Serikat yang masih disisahkan juga akan digunakan untuk mencegah meluasnya pengaruh Iran di kawasan.
"Sejumlah kecil pasukan penjaga perdamaian sektitar 200 oran akan tetap berada di Suriah selama beberapa waktu." kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan.
Keputusan itu diumumkan setelah Presiden Trump berbicara lewat telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Pernyataan Gedung Putih itu mengatakan kedua pemimpin setuju, bahwa berkenaan dengan Suriah untuk "melanjutkan koordinasi guna menciptakan zona aman."
Masih belum jelas sampai berapa lama 200 tentara itu akan berada di kawasan tersebut dan juga dimana mereka akan ditempatkan.
Menempatkan sekelompok kecil tentara Amerika Serikat di Suriah bisa membuka kalan bagi para sekutu AS di Eropa untuk mengirimkan ratusan tentara Eropa untuk membantu membangun dan menjaga zona aman di Suriah Tenggara.
"Ini akan menjadi petunjuk jelas bagi sekutu dan anggota koalisi bahwa kami akan tetap berada di sana dalam kapasitas tertentu." kata seorang pejabat senior Amerika Serikat.
Keputusan untuk mempertahankan tentara sebagai penjaga perdamaian bisa membantu Trump yang sebelumnya mendapat kritikan ketika mengatakan akan menarik pasukan yang bisa menyebabkan IS menguat kembali.
Turki ingin membangun zona aman, dengan bantuan logistik dari sekutunya namun ingin wilayah itu bersih dari milisi YPG Kurdi dukungan Amerika Serikat yang menurut Turki adalah kelompok teroris.
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/dunia/1123797-tarik-pasukan-dari-suriah-as-tempatkan-200-penjaga-perdamaian
Bulan Desember lalu, Presiden Trump mengumumkan penarikan 2000 tentara dari Suriah setelah jatuhnya wilayah paling akhir yang dikuasai oleh IS.
Namun Trump mendapat tekanan dari beberapa penasehatnya untuk mengubah kebijakan tersebut guna melindungi pejuang Kurdi yang berjuang melawan IS dan sekarang mungkin mendapat ancaman dari pemerintah Turki.
Tentara Amerika Serikat yang masih disisahkan juga akan digunakan untuk mencegah meluasnya pengaruh Iran di kawasan.
"Sejumlah kecil pasukan penjaga perdamaian sektitar 200 oran akan tetap berada di Suriah selama beberapa waktu." kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan.
Keputusan itu diumumkan setelah Presiden Trump berbicara lewat telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Pernyataan Gedung Putih itu mengatakan kedua pemimpin setuju, bahwa berkenaan dengan Suriah untuk "melanjutkan koordinasi guna menciptakan zona aman."
Masih belum jelas sampai berapa lama 200 tentara itu akan berada di kawasan tersebut dan juga dimana mereka akan ditempatkan.
Menempatkan sekelompok kecil tentara Amerika Serikat di Suriah bisa membuka kalan bagi para sekutu AS di Eropa untuk mengirimkan ratusan tentara Eropa untuk membantu membangun dan menjaga zona aman di Suriah Tenggara.
"Ini akan menjadi petunjuk jelas bagi sekutu dan anggota koalisi bahwa kami akan tetap berada di sana dalam kapasitas tertentu." kata seorang pejabat senior Amerika Serikat.
Keputusan untuk mempertahankan tentara sebagai penjaga perdamaian bisa membantu Trump yang sebelumnya mendapat kritikan ketika mengatakan akan menarik pasukan yang bisa menyebabkan IS menguat kembali.
Turki ingin membangun zona aman, dengan bantuan logistik dari sekutunya namun ingin wilayah itu bersih dari milisi YPG Kurdi dukungan Amerika Serikat yang menurut Turki adalah kelompok teroris.
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/dunia/1123797-tarik-pasukan-dari-suriah-as-tempatkan-200-penjaga-perdamaian
Dua Bocah di Brebes Tenggelam Saat Tubing, 1 Tewas
Filipina Tolak Bayar Tebusan untuk Sandera Abu Sayyaf
Kinerja Polisi Ungkap Teror Pembakaran Dipertanyakan
Jerman Sebut Ikhwanul Muslimin ‘Gerakan Damai’
Diduga Bocor, Data 4 Juta Pelanggan Unicorn ini Dijual Online
CEO Alibaba: Tidak Ada PHK Tahun Ini
Protes Menentang Persidangan Tokoh Kemerdekaan Catalonia Terus Berlanjut
Karyawan Perusahaan Telekomunikasi Menuntut Presiden Sudan Mundur
Makan di Restoran Bergengsi Seorang Wanita Tewas dan 28 Lainnya Keracunan
3 Wanita Suku Togutil Pedalaman Halmahera Bersyahadat
Filipina Tolak Bayar Tebusan untuk Sandera Abu Sayyaf
Kinerja Polisi Ungkap Teror Pembakaran Dipertanyakan
Jerman Sebut Ikhwanul Muslimin ‘Gerakan Damai’
Diduga Bocor, Data 4 Juta Pelanggan Unicorn ini Dijual Online
CEO Alibaba: Tidak Ada PHK Tahun Ini
Protes Menentang Persidangan Tokoh Kemerdekaan Catalonia Terus Berlanjut
Karyawan Perusahaan Telekomunikasi Menuntut Presiden Sudan Mundur
Makan di Restoran Bergengsi Seorang Wanita Tewas dan 28 Lainnya Keracunan
3 Wanita Suku Togutil Pedalaman Halmahera Bersyahadat
Polisi Amankan Senjata Api Rakitan di Kargo Bandara Soetta
Dosen Bercadar di IAIN Bukittinggi Dipecat dari Kampus
Vietnam Bakal Tutup Sebagian Jalan yang Akan Dilalui Kim Jong-un
Bikin Video Saat Siksa Anak Kandung, Pria Ini Dijerat Pasal Berlapis
Jabodetabek Waspada Turun Hujan di Akhir Pekan
Presiden Sudan Nyatakan Negaranya Dalam Keadaan Darurat
Ombudsman: Rektor IAIN Bukittinggi Belum Jalankan Tindakan Korektif
Hayati Nilai Kemenag Memecatnya karena Cadar
Ramai Dikunjungi Wisatawan, Kolombia Hancurkan Rumah Raja Narkoba Pablo Escobar
Kemenag Pecat Dosen Hayati di Sumbar, Bantah karena Cadar
Dosen Bercadar di IAIN Bukittinggi Dipecat dari Kampus
Vietnam Bakal Tutup Sebagian Jalan yang Akan Dilalui Kim Jong-un
Bikin Video Saat Siksa Anak Kandung, Pria Ini Dijerat Pasal Berlapis
Jabodetabek Waspada Turun Hujan di Akhir Pekan
Presiden Sudan Nyatakan Negaranya Dalam Keadaan Darurat
Ombudsman: Rektor IAIN Bukittinggi Belum Jalankan Tindakan Korektif
Hayati Nilai Kemenag Memecatnya karena Cadar
Ramai Dikunjungi Wisatawan, Kolombia Hancurkan Rumah Raja Narkoba Pablo Escobar
Kemenag Pecat Dosen Hayati di Sumbar, Bantah karena Cadar