Bertahun-tahun Dilanda Perang, 10 Juta Warga Yaman Terancam Kelaparan
Posted Date : 27-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 197 kali.
Suara.com - Negara donor telah menjanjikan 2,6 miliar dolar AS untuk segera menyediakan dukungan yang diperlukan oleh jutaan warga Yaman yang menghadapi bencana yang disebut-sebut bisa menjadi tragedi kemanusiaan yang sangat besar.
Sebanyak 10 juta orang Yaman menghadapi ancaman kelaparan setelah hampir empat tahun negara mereka dilanda perang brutal, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (26/2/2019).
Ketika berbicara di sisi konferensi janji negara donor di Jenewa, Guterres menyambut baik kebaikan negara anggota, yang menjanjikan 30 persen lebih banyak daripada selama konferensi tahun lalu untuk menaikkan dana penyelamat nyawa buat Yaman, demikian laporan jejaring PBB.
Pemimpin PBB tersebut juga mengumumkan bahwa Program Pangan Dunia (WFP) sudah bisa menjangkau apa yang dinamakan toko makanan Red Sea Mills di Kota Pelabuhan Al-Hudaydah, demikian laporan Kantor Berita Iran, IRNA.
Di kota itu, lebih dari 50.000 juta ton gandum --cukup untuk memberi makan 3,7 juta orang selama satu bulan-- telah terperangkap selama berbulan-bulan, akibat pertempuran antara pasukan koalisi --yang mendukung pemerintah-- dan gerilyawan Syiah Al-Houthi, yang menguasai pelabuhan dan kota tersebut.
Lembaga bantuan pangan darurat tersebut mengkonfirmasi keterangan itu, tapi belum mengumumkan apakah simpanannya layak dimakan, setelah berbulan-bulan lembaga bantuan tak memiliki akses ke makanan tersebut.
"Negara donor telah menjanjikan 30 persen lebih banyak daripada yang disampaikan tahun lalu untuk membantu menangani situasi kemanusiaan yang sangat parah di Yaman," kata Sekretaris Jenderal PBB itu.
"Dari dua miliar dolar AS yang disampaikan dalam konferensi janji pada 2018, jadi 2,6 miliar dolar dalam konferensi janji 2019." Hampir empat tahun sejak pertempuran meningkat di Yaman, warga sipil terus menjadi pihak yang paling menderita.
"Puluhan ribu orang telah tewas atau cedera sejak konflik meningkat, banyak di antara mereka warga sipil," kata Guterres.
"Banyak orang lagi telah menemui ajal akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah, kondisi itu diperparah oleh gizi buruk."
Ia menyatakan sebanyak 20 juta orang tak bisa memberi makan diri mereka atau keluarga mereka secara layak.
Menurut dia, hampir 10 juta orang cuma satu langkah lagi dari kelaparan. Saat menyoroti dampak konflik tersebut pada orang yang paling muda, Guterres menyatakan, anak-anak tidak memulai perang di Yaman, tapi mereka membayar harga yang paling mahal.
Sebanyak 360.000 anak disebut menderita gizi buruk sangat akut. Mereka meregang nyawa setiap hari. Satu laporan yang bisa dipercaya menyatakan jumlah anak yang berusia di bawah lima tahun yang telah meninggal akibat kelaparan mencapai lebih dari 80.000.
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/02/27/141518/bertahun-tahun-dilanda-perang-10-juta-warga-yaman-terancam-kelaparan
Sebanyak 10 juta orang Yaman menghadapi ancaman kelaparan setelah hampir empat tahun negara mereka dilanda perang brutal, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (26/2/2019).
Ketika berbicara di sisi konferensi janji negara donor di Jenewa, Guterres menyambut baik kebaikan negara anggota, yang menjanjikan 30 persen lebih banyak daripada selama konferensi tahun lalu untuk menaikkan dana penyelamat nyawa buat Yaman, demikian laporan jejaring PBB.
Pemimpin PBB tersebut juga mengumumkan bahwa Program Pangan Dunia (WFP) sudah bisa menjangkau apa yang dinamakan toko makanan Red Sea Mills di Kota Pelabuhan Al-Hudaydah, demikian laporan Kantor Berita Iran, IRNA.
Di kota itu, lebih dari 50.000 juta ton gandum --cukup untuk memberi makan 3,7 juta orang selama satu bulan-- telah terperangkap selama berbulan-bulan, akibat pertempuran antara pasukan koalisi --yang mendukung pemerintah-- dan gerilyawan Syiah Al-Houthi, yang menguasai pelabuhan dan kota tersebut.
Lembaga bantuan pangan darurat tersebut mengkonfirmasi keterangan itu, tapi belum mengumumkan apakah simpanannya layak dimakan, setelah berbulan-bulan lembaga bantuan tak memiliki akses ke makanan tersebut.
"Negara donor telah menjanjikan 30 persen lebih banyak daripada yang disampaikan tahun lalu untuk membantu menangani situasi kemanusiaan yang sangat parah di Yaman," kata Sekretaris Jenderal PBB itu.
"Dari dua miliar dolar AS yang disampaikan dalam konferensi janji pada 2018, jadi 2,6 miliar dolar dalam konferensi janji 2019." Hampir empat tahun sejak pertempuran meningkat di Yaman, warga sipil terus menjadi pihak yang paling menderita.
"Puluhan ribu orang telah tewas atau cedera sejak konflik meningkat, banyak di antara mereka warga sipil," kata Guterres.
"Banyak orang lagi telah menemui ajal akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah, kondisi itu diperparah oleh gizi buruk."
Ia menyatakan sebanyak 20 juta orang tak bisa memberi makan diri mereka atau keluarga mereka secara layak.
Menurut dia, hampir 10 juta orang cuma satu langkah lagi dari kelaparan. Saat menyoroti dampak konflik tersebut pada orang yang paling muda, Guterres menyatakan, anak-anak tidak memulai perang di Yaman, tapi mereka membayar harga yang paling mahal.
Sebanyak 360.000 anak disebut menderita gizi buruk sangat akut. Mereka meregang nyawa setiap hari. Satu laporan yang bisa dipercaya menyatakan jumlah anak yang berusia di bawah lima tahun yang telah meninggal akibat kelaparan mencapai lebih dari 80.000.
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/02/27/141518/bertahun-tahun-dilanda-perang-10-juta-warga-yaman-terancam-kelaparan
Kasus Pencabulan di Bondowoso, Ditanggapi Serius KPI Jember
Mau Berangkat Kerja Bareng, Ella Ditemukan Tewas di Kloset Toko Kecantikan
Hercules Jalani Sidang Tuntutan Kasus Kekerasan dan Penyerobotan Lahan
Panik Ada Kebakaran, Ratusan Pasien RSSA Malang Berhamburan ke Luar Gedung
Tidak Kenakan Helm, Pengendara Motor Tewas Seketika Usai Menabrak Pot di Dalung
10.000 Peserta Siap Tampil di Festival Sarung Tenun NTT
Selundupkan Mitan Illegal Lewat Laut, 11 Warga Belu Diamankan Bea Cukai Timor Leste
Mantan Kekasih Nikah, Luna Maya Pamer Foto Makanan Ini
Tawuran di Pasar Rumput, Satu Orang Kena Bacok
Diancam Mau Dibunuh, Ros Nekat Gorok Leher Suami Saat Tidur
Mau Berangkat Kerja Bareng, Ella Ditemukan Tewas di Kloset Toko Kecantikan
Hercules Jalani Sidang Tuntutan Kasus Kekerasan dan Penyerobotan Lahan
Panik Ada Kebakaran, Ratusan Pasien RSSA Malang Berhamburan ke Luar Gedung
Tidak Kenakan Helm, Pengendara Motor Tewas Seketika Usai Menabrak Pot di Dalung
10.000 Peserta Siap Tampil di Festival Sarung Tenun NTT
Selundupkan Mitan Illegal Lewat Laut, 11 Warga Belu Diamankan Bea Cukai Timor Leste
Mantan Kekasih Nikah, Luna Maya Pamer Foto Makanan Ini
Tawuran di Pasar Rumput, Satu Orang Kena Bacok
Diancam Mau Dibunuh, Ros Nekat Gorok Leher Suami Saat Tidur
Dianggap Hina Islam Lewat IG, Mahasiswa USU Dituntut 1,5 Tahun Penjara
Harimau Tengah Berbadan Dua Mati, Halawa Disidang dan Istrinya Meninggal
Penipuan Bermodus Rekrutmen Pramugari di Sragen, Iwan Diringkus di Banjarbaru
WN Tiongkok Masuk DPT, Kemendagri Akui Salah Input Data e-KTP
Kini Pengguna Kereta Bisa Nikmati Wifi Gratis di Stasiun Jabodetabek
12 WNA di Depok juga Punya e-KTP
Mengingat Momen Keakraban Syahrini dan Luna Maya
Kesaksian Instruktur Selam Soal Turis Malaysia Tewas di Perairan Derawan
Terima Laporan, Polisi Dalami Video Berisi Dugaan Pemerasan yang Viral di Medsos
Asensio Bertekad Bawa Real Madrid Juara Copa del Rey
Harimau Tengah Berbadan Dua Mati, Halawa Disidang dan Istrinya Meninggal
Penipuan Bermodus Rekrutmen Pramugari di Sragen, Iwan Diringkus di Banjarbaru
WN Tiongkok Masuk DPT, Kemendagri Akui Salah Input Data e-KTP
Kini Pengguna Kereta Bisa Nikmati Wifi Gratis di Stasiun Jabodetabek
12 WNA di Depok juga Punya e-KTP
Mengingat Momen Keakraban Syahrini dan Luna Maya
Kesaksian Instruktur Selam Soal Turis Malaysia Tewas di Perairan Derawan
Terima Laporan, Polisi Dalami Video Berisi Dugaan Pemerasan yang Viral di Medsos
Asensio Bertekad Bawa Real Madrid Juara Copa del Rey