Rezim Suriah Kembali Gunakan Bom Fosfor yang Dilarang
Posted Date : 14-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 290 kali.
Hidayatullah.com–Dua penduduk sipil terbunuh dan 19 lainnya terluka oleh serangan-serangan udara Rusia yang menarget sebuah kamp pengungsi di Idlib, Suriah, sementara rezim Suriah menyerang wilayah lain di provinsi yang sama dengan bom fosfor, senjata yang secara internasional dilarang.
Sumber lokal melaporkan bahwa pesawat tempur milik pasukan Rusia menarget sebuah kamp pengungsi dekat desa Kafar Amim, timur distrik Saraqib, terletak di dalam zona de-eskalasi Idlib.
“Sebuah Pesawat Tempur SU 34 Rusia lepas landasr dari Pangkalan Udara Hmeimim (di provinsi Latakia) dan melancarkan serangan sejak tengah malam hingga jam 4 pagi” kelompok pemantau perang oposisi mengatakan di media sosial.
Sementara itu, pasukan rezim juga menarget penduduk sipil di zona de-eskalasi dalam serangan di pemukiman Temaniye, Idlib dengan bom fosfor, senjata yang secara internasional telah dilarang digunakan.
Rezim juga melancarkan serangan darat ke Anadan, Hreytan dan Kafr Hamrah di Provinsi Aleppo barat.
Mustafa Haj Yousuf, kepala organisasi kemanusiaan White Helmet di Idlib, mengatakan pada Anadolu Agency (AA) bahwa pasukan rezim telah ditempatkan di desa Abu Dali di provinsi Hama dan kelompok teroris asing dukungan Iran menyerang Idlib selatan dengan bom-bom fosfor.
“Serangan itu dilancarkan dua kali. Dalam dua serangan itu, sekitar 40 bom memuat fosfor putih dijatuhkan,” kata Haj Yousuf, menambahkan kelompoknya tidak mempunyai informasi apapun mengenai jumlah korban saat ini.
Penggunaan fosfor putih, yang dapat dengan jelas dilihat dalam rekaman yang diperoleh AA, dilarang di bawah hukum internasional.
Fosfor, yang meracuni manusia ketika menghirupnya, menyebabkan kerusakan besar pada otak dan paru-paru dan dapat menyebabkan kematian.
Wilayah yang menjadi sasaran bom fosfor sebagian besar telah diungsikan karena serangan rezim yang intensif. Diperkirakan pemboman itu mungkin tidak menimbulkan banyak korban.
Rezim terakhir kali tercatat menggunakan bom fosfor putih pada Maret 2018 di Ghouta Timur, kutip Daily Sabah.
Kesepakatan Sochi disetujui pada 17 September oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dan presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut kesepakatan itu, genjata senjata di wilayah Idlib akan dipertahankan, persenjataan besar akan dilarang dan kelompok radikal akan keluar dari wilayah itu.
Sebelum kesepakatan tersebut, rezim Bashar al Assad mengisyaratkan akan melakukan serangan besar-besar ke Idlib, yang merupakan benteng terakhir kelompok oposisi, memicu kekhawatiran mendalam masyarakat internasional akan timbulnya krisis kemanusiaan baru.
Namun rezim dan pendukung-pendukungnya telah melanggar kesepakatan itu berulangkali. Sejak kesepakatan Sochi disetujui pada September, setidaknya 126 penduduk sipil telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan-serangan oleh rezim dan sekutunya, yang juga menyebabkan lebih banyak orang yang terluka.*/Nashirul Haq AR
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/kabar-dari-suriah/read/2019/03/14/161369/rezim-suriah-kembali-gunakan-bom-fosfor-yang-dilarang.html
Sumber lokal melaporkan bahwa pesawat tempur milik pasukan Rusia menarget sebuah kamp pengungsi dekat desa Kafar Amim, timur distrik Saraqib, terletak di dalam zona de-eskalasi Idlib.
“Sebuah Pesawat Tempur SU 34 Rusia lepas landasr dari Pangkalan Udara Hmeimim (di provinsi Latakia) dan melancarkan serangan sejak tengah malam hingga jam 4 pagi” kelompok pemantau perang oposisi mengatakan di media sosial.
Sementara itu, pasukan rezim juga menarget penduduk sipil di zona de-eskalasi dalam serangan di pemukiman Temaniye, Idlib dengan bom fosfor, senjata yang secara internasional telah dilarang digunakan.
Rezim juga melancarkan serangan darat ke Anadan, Hreytan dan Kafr Hamrah di Provinsi Aleppo barat.
Mustafa Haj Yousuf, kepala organisasi kemanusiaan White Helmet di Idlib, mengatakan pada Anadolu Agency (AA) bahwa pasukan rezim telah ditempatkan di desa Abu Dali di provinsi Hama dan kelompok teroris asing dukungan Iran menyerang Idlib selatan dengan bom-bom fosfor.
“Serangan itu dilancarkan dua kali. Dalam dua serangan itu, sekitar 40 bom memuat fosfor putih dijatuhkan,” kata Haj Yousuf, menambahkan kelompoknya tidak mempunyai informasi apapun mengenai jumlah korban saat ini.
Penggunaan fosfor putih, yang dapat dengan jelas dilihat dalam rekaman yang diperoleh AA, dilarang di bawah hukum internasional.
Fosfor, yang meracuni manusia ketika menghirupnya, menyebabkan kerusakan besar pada otak dan paru-paru dan dapat menyebabkan kematian.
Wilayah yang menjadi sasaran bom fosfor sebagian besar telah diungsikan karena serangan rezim yang intensif. Diperkirakan pemboman itu mungkin tidak menimbulkan banyak korban.
Rezim terakhir kali tercatat menggunakan bom fosfor putih pada Maret 2018 di Ghouta Timur, kutip Daily Sabah.
Kesepakatan Sochi disetujui pada 17 September oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dan presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut kesepakatan itu, genjata senjata di wilayah Idlib akan dipertahankan, persenjataan besar akan dilarang dan kelompok radikal akan keluar dari wilayah itu.
Sebelum kesepakatan tersebut, rezim Bashar al Assad mengisyaratkan akan melakukan serangan besar-besar ke Idlib, yang merupakan benteng terakhir kelompok oposisi, memicu kekhawatiran mendalam masyarakat internasional akan timbulnya krisis kemanusiaan baru.
Namun rezim dan pendukung-pendukungnya telah melanggar kesepakatan itu berulangkali. Sejak kesepakatan Sochi disetujui pada September, setidaknya 126 penduduk sipil telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan-serangan oleh rezim dan sekutunya, yang juga menyebabkan lebih banyak orang yang terluka.*/Nashirul Haq AR
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/kabar-dari-suriah/read/2019/03/14/161369/rezim-suriah-kembali-gunakan-bom-fosfor-yang-dilarang.html
Ponsel Selamatkan Nyawa Pria dari Tembakan Panah
Perubahan Cuaca dan Jetlag Bukan Penghalang Bagi Egy Maulana
Bejat, Guru Pesantren di Langkat Diduga Cabuli Belasan Santrinya
Viral Video Banjir Jalan Candi Cetho, Ternyata Gara-Gara Pohon Pisang
Di Tengah Keterpurukan, Persib Akan Tambah Empat Pemain
Asal Usul Pembawa Bahan Peledak di Mako Brimob Jogja Terungkap
Polisi Musnahkan Bom yang Ditemukan di Kediaman Terduga Teroris
Sampai Kampung Halaman, Siti Aisyah Pingsan
Pembunuh Driver Ojol Ini Ternyata Punya Dua Istri, Salah Satunya PL
3.000 Anggota ISIS Menyerahkan Diri
Perubahan Cuaca dan Jetlag Bukan Penghalang Bagi Egy Maulana
Bejat, Guru Pesantren di Langkat Diduga Cabuli Belasan Santrinya
Viral Video Banjir Jalan Candi Cetho, Ternyata Gara-Gara Pohon Pisang
Di Tengah Keterpurukan, Persib Akan Tambah Empat Pemain
Asal Usul Pembawa Bahan Peledak di Mako Brimob Jogja Terungkap
Polisi Musnahkan Bom yang Ditemukan di Kediaman Terduga Teroris
Sampai Kampung Halaman, Siti Aisyah Pingsan
Pembunuh Driver Ojol Ini Ternyata Punya Dua Istri, Salah Satunya PL
3.000 Anggota ISIS Menyerahkan Diri
Strategi Netanyahu Ciptakan Perpecahan Otoritas Palestina dan Hamas
Strategi Netanyahu Ciptakan Perpecahan Otoritas Palestina dan Hamas
Panglima TNI: Semangat Kebangsaan Sejalan dengan Ajaran Islam
Pengusaha Muslimah harus Kuasai Dasar Public Speaking
Terlibat Skandal Seks, Artis K-Pop Jung Joon-young Tinggalkan Dunia Hiburan
Insinyur India Sulit Mendapat Pekerjaan Layak
Jumlah Bankir Jutawan Uni Eropa Bertambah
Pentagon Minta Anggaran $2,6 Miliar untuk Pengembangan Senjata Hipersonik
Kenal Dekat, Yuki Kato Ajak Rio Haryanto Vaksin Kanker Serviks?
Daripada Lirik Wanita Lain, Sammy Simorangkir Pilih Lakukan Hobi Ini
Strategi Netanyahu Ciptakan Perpecahan Otoritas Palestina dan Hamas
Panglima TNI: Semangat Kebangsaan Sejalan dengan Ajaran Islam
Pengusaha Muslimah harus Kuasai Dasar Public Speaking
Terlibat Skandal Seks, Artis K-Pop Jung Joon-young Tinggalkan Dunia Hiburan
Insinyur India Sulit Mendapat Pekerjaan Layak
Jumlah Bankir Jutawan Uni Eropa Bertambah
Pentagon Minta Anggaran $2,6 Miliar untuk Pengembangan Senjata Hipersonik
Kenal Dekat, Yuki Kato Ajak Rio Haryanto Vaksin Kanker Serviks?
Daripada Lirik Wanita Lain, Sammy Simorangkir Pilih Lakukan Hobi Ini