Bejat, Guru Pesantren di Langkat Diduga Cabuli Belasan Santrinya

Posted Date : 14-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 458 kali.


JawaPos.com - Dunia pendidikan Islam kembali tercoreng. Pasalnya seorang guru pesantren diduga telah mencabuli santrinya. Kejadian bejat itu terjadi di Pondok Pesantren Al-Ikhwan, Desa Serapuh ABC, Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat.

Kecurigaan warga sekitar Ponpes berawal saat para santri yang kabur pada Rabu (13/3). Secara bersamaan santri-santri itu kabur ke rumah keluarga, warga hingga Kantor Desa Serapuh ABC. Mereka meminta tolong kepada warga agar perlakuan bejat oknum guru di tempatnya menimba ilmu dilaporkan.

Kabarnya, aksi cabul sang guru sudah berlangsung lama. Para santri ingin, guru berinisial DS, 40, dilaporkan.

"Memang udah lama Ustad itu sodomi santri bang. Tapi santri gak ada yang berani lapor," ujar ML, kakak salah seorang Santri yang ada di sana, Kamis (14/3).

Kaburnya para santri Rabu (13/3) malam itu membuat gejolak. Warga dan para wali santri mendatangi pesantren. Aparat kepolisian pun akhirnya menyambangi ponpes tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, DS dikenal sebagai orang yang baik dan rajin beribadah. Namun entah mengapa dia tega melakukan perbuatan bejat itu. Status sebagai guru yang harusnya menjadi seorang panutan sungguh tak pantas disematkan kepada DS.

ML mengatakan, adiknya terpaksa dibawa pulang sementara. Meski pun adiknya tidak menjadi korban. Begitu juga dengan sejumlah santri lainnya. "Mau gak mau lah bang. Sementara, biar tenang dulu kondisinya. Apalagi udah mau Ujian Nasional juga kan," pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Juriadi mengatakan, DS sudah ditahan. Totalnya ada 14 santri yang sudah menjadi korban. "Kita masih akan melakukan pengembangan kasus ini. Tidak tertutup kemungkinan ada korban lainnya. Kita masih menyelidiki motif pelaku," ujarnya singkat.

Editor : Sari Hardiyanto
Reporter : Prayugo Utomo

Sumber : https://www.jawapos.com/jpg-today/14/03/2019/bejat-guru-pesantren-di-langkat-diduga-cabuli-belasan-santrinya