PPNI Minta Kejelasan Status
Posted Date : 16-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 245 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) meminta para pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nantinya terpilih memiliki kebijakan memutuskan status perawat yang belum jelas.
Ketua Umum PPNI Harif Fadilah mengatakan, dari sekitar 2,3 juta tenaga kesehatan di Indonesia ternyata lebih dari separuhnya adalah perawat. Tetapi ia mengungkap tenaga perawat memiliki 11 jenis status yang tidak tetap mulai dari honor, kontrak, BLUD, PTD Daerah, harian lepas, wiyata bakti, magang, honor daerah, sukarela, hingga supporting staff.
"Mereka (perawat bekerja sukarela) menghadapi persoalan kesehatan tidak segera diputus statusnya. Jadi saya usul pada masing-masing paslon supaya memutuskan status perawat," ujarnya saat berbicara di talkshow bertema 'Panggung Canggung Cawapres', di Jakarta, Sabtu (16/3).
Ia meminta para kandidat pemimpin itu tidak membiarkan perawat tersebut tidak kunjung memiliki kejelasan status karena rakyat Indonesia selalu dilayani dan tidak kenal libur. Ia mengandai-andai jika perawat tersebut berhenti memberikan pelayanan kesehatan maka pelayanan pasti macet.
"Jadi, tenaga perawat dibutuhkan," katanya.
Selain itu, pihaknya menyoroti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pembantu (pustu) yang belum dimiliki semua desa. Padahal, dia menambahkan, kini ada dana desa tetapi mengapa tidak memasukkan pos anggaran untuk membangunnya dan memasukkan perawat dan bidan untuk bekerja di tempat itu. Selain itu, pihaknya meminta adanya perlindungan dan kepastian hukum bagi tenaga kesehatan termasuk perawat.
"Sebab sering ada kriminalisasi, intimidasi (termasuk kepada perawat) padahal kami tidak memiliki maksud membunuh melainkan melayani," ujarnya.
Seperti diketahui, debat ketiga akan diikuti oleh dua cawapres, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, Ahad (17/3) besok. Adapun tema debat cawapres ini adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/pogk7p313/ppni-minta-kejelasan-status
Ketua Umum PPNI Harif Fadilah mengatakan, dari sekitar 2,3 juta tenaga kesehatan di Indonesia ternyata lebih dari separuhnya adalah perawat. Tetapi ia mengungkap tenaga perawat memiliki 11 jenis status yang tidak tetap mulai dari honor, kontrak, BLUD, PTD Daerah, harian lepas, wiyata bakti, magang, honor daerah, sukarela, hingga supporting staff.
"Mereka (perawat bekerja sukarela) menghadapi persoalan kesehatan tidak segera diputus statusnya. Jadi saya usul pada masing-masing paslon supaya memutuskan status perawat," ujarnya saat berbicara di talkshow bertema 'Panggung Canggung Cawapres', di Jakarta, Sabtu (16/3).
Ia meminta para kandidat pemimpin itu tidak membiarkan perawat tersebut tidak kunjung memiliki kejelasan status karena rakyat Indonesia selalu dilayani dan tidak kenal libur. Ia mengandai-andai jika perawat tersebut berhenti memberikan pelayanan kesehatan maka pelayanan pasti macet.
"Jadi, tenaga perawat dibutuhkan," katanya.
Selain itu, pihaknya menyoroti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pembantu (pustu) yang belum dimiliki semua desa. Padahal, dia menambahkan, kini ada dana desa tetapi mengapa tidak memasukkan pos anggaran untuk membangunnya dan memasukkan perawat dan bidan untuk bekerja di tempat itu. Selain itu, pihaknya meminta adanya perlindungan dan kepastian hukum bagi tenaga kesehatan termasuk perawat.
"Sebab sering ada kriminalisasi, intimidasi (termasuk kepada perawat) padahal kami tidak memiliki maksud membunuh melainkan melayani," ujarnya.
Seperti diketahui, debat ketiga akan diikuti oleh dua cawapres, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, Ahad (17/3) besok. Adapun tema debat cawapres ini adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/pogk7p313/ppni-minta-kejelasan-status
Pengamat: Penembakan di Masjid Christchurch Serangan Teroris
Penyelundupan 125.619 Ekor Benih Lobster Digagalkan
Heli Jatuh, Tiga Korban Luka Ringan, Satu Luka Berat
LDR, Rina Nose Jarang Bertemu dengan Tunangannya
Menangkan Total Ratusan Juta di kumparan x YouTube Video Competition
Tumbangkan Pasangan Malaysia, Ahsan/Hendra Juara All England 2019
Mengenal Sagu Bakar Tiga Rasa Khas Serui, Papua
Lloris Percaya Spurs Mampu Tandingi Manchester City
KBRI Wellington Belum Dapat Kabar 1 WNI di Christchurch
Tragedi Christchurch, Terorisme, dan Kriminologi
Penyelundupan 125.619 Ekor Benih Lobster Digagalkan
Heli Jatuh, Tiga Korban Luka Ringan, Satu Luka Berat
LDR, Rina Nose Jarang Bertemu dengan Tunangannya
Menangkan Total Ratusan Juta di kumparan x YouTube Video Competition
Tumbangkan Pasangan Malaysia, Ahsan/Hendra Juara All England 2019
Mengenal Sagu Bakar Tiga Rasa Khas Serui, Papua
Lloris Percaya Spurs Mampu Tandingi Manchester City
KBRI Wellington Belum Dapat Kabar 1 WNI di Christchurch
Tragedi Christchurch, Terorisme, dan Kriminologi
4 Muslim Mesir Terbunuh dalam Serangan di Christchurch
Kemenristekdikti Siapkan KIP Kuliah Tahun 2020
360 Titik PJU-TS Terpasang di Gunung Kidul dan Bantul
Masjid Indonesia di Luar Negeri Beri Banyak Manfaat
Waspadai Hadis Palsu Soal Rajab
Kalteng Putra Geser Persipura dari Puncak Klasemen
Tak Hanya Lemparan Telur, Senator Anning Banjir Kecaman
Pernah Pacari Agnez Mo Hingga PDKT Gisel, Wijin Dituding Pemburu Wanita Kaya Raya?
Film Indonesia Banyak Sensor, Cinta Laura Tak Bebas Berekspresi
Rezeki Pengantin Baru, Syahreino jadi Bintang Iklan, Loksyut di Apartemen Reino Barack?
Kemenristekdikti Siapkan KIP Kuliah Tahun 2020
360 Titik PJU-TS Terpasang di Gunung Kidul dan Bantul
Masjid Indonesia di Luar Negeri Beri Banyak Manfaat
Waspadai Hadis Palsu Soal Rajab
Kalteng Putra Geser Persipura dari Puncak Klasemen
Tak Hanya Lemparan Telur, Senator Anning Banjir Kecaman
Pernah Pacari Agnez Mo Hingga PDKT Gisel, Wijin Dituding Pemburu Wanita Kaya Raya?
Film Indonesia Banyak Sensor, Cinta Laura Tak Bebas Berekspresi
Rezeki Pengantin Baru, Syahreino jadi Bintang Iklan, Loksyut di Apartemen Reino Barack?