Tumbangkan Pasangan Malaysia, Ahsan/Hendra Juara All England 2019
Posted Date : 15-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 295 kali.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan masih bertaji meski telah memasuki pengujung karier. Arena Birmingham sebagai venue All England 2019 menjadi saksi betapa super pasangan beralias The Daddies ini.
Ahsan/Hendra keluar sebagai juara setelah mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia di pertandingan final, Minggu (10/3/2019) malam WIB. Kali ini, duet yang berstatus profesional tersebut menang dengan skor 11-21, 21-14, serta 21-12.
Bagi Ahsan/Hendra, inilah gelar kedua mereka di All England setelah kesuksesan pada 2014 lalu. Sekaligus, raihan Ahsan/Hendra mempertahankan tren juara ganda putra Indonesia seusai catatan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dalam dua edisi sebelumnya.
***
Kedua pasangan memulai gim pertama dengan persaingan ketat. Sempat tercipta skor imbang 4-4 dan 6-6. Setelah itu, Ahsan/Hendra kerap mengendalikan permainan reli, tetapi kehilangan poin gara-gara pukulan yang kerap keluar. Alhasil, Chia/Soh meraup lima poin beruntun untuk menutup interval dengan skor 11-6.
Momentum keunggulan tersebut terus dijaga Chia/Soh. Mereka bahkan meningkatkan tempo permainan sehingga memaksakan sejumlah kesalahan dari Ahsan/Hendra. Jarak melebar dari 16-9 sampai 19-11. Setelah mencatatkan game point lewat pukulan Indonesia yang membentur net, Chia/Soh menambah satu poin lagi demi mengunci kemenangan di gim pertama.
Bagi Ahsan/Hendra, inilah kali pertama mereka kehilangan gim di All England 2019. Ya, mereka selalu membukukan kemenangan secara straight dalam perjalanan menuju final.
Merespons kehilangan gim pertamanya di turnamen, Ahsan/Hendra langsung tancap gas dengan keunggulan 7-0. Chia/Soh sempat memberikan perlawanan dengan memangkas jarak dalam kedudukan 4-7 dan 5-9. Miskomunikasi Ahsan/Hendra dalam situasi reli 33 pukulan turut menambah poin untuk Malaysia. Namun, Ahsan/Hendra kembali fokus dengan merebut dua angka sekaligus menutup interval dengan kedudukan 11-6.
Keunggulan Indonesia terjaga selepas interval lewat kedudukan 14-19 dan 17-14. Di momen ini, grafik Ahsan/Hendra benar-benar melonjak. Tambahan empat angka yang didapatkan dengan memaksakan kesalahan-kesalahan pasangan Malaysia membuat gim kedua menjadi milik The Daddies.
Di gim pemungkas, kematangan Ahsan/Hendra benar-benar terlihat. Mereka mampu meminimalkan kesalahan, sementara pasangan Malaysia melakukan sejumlah blunder. Tercipta skor 11-8 buat Ahsan/Hendra saat interval.
Tak pernah lepas keunggulan dari tangan mereka selepas interval. Mulai dari 14-10 sampai 17-11. Kemudian, Ahsan/Hendra membukukan empat angka tambahan berbanding satu milik Malaysia demi menutup gim ketiga ini dengan kemenangan plus gelar juara.
Sumber : https://kumparan.com/@kumparansport/tumbangkan-pasangan-malaysia-ahsan-hendra-juara-all-england-2019-1552232764917609967
Ahsan/Hendra keluar sebagai juara setelah mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia di pertandingan final, Minggu (10/3/2019) malam WIB. Kali ini, duet yang berstatus profesional tersebut menang dengan skor 11-21, 21-14, serta 21-12.
Bagi Ahsan/Hendra, inilah gelar kedua mereka di All England setelah kesuksesan pada 2014 lalu. Sekaligus, raihan Ahsan/Hendra mempertahankan tren juara ganda putra Indonesia seusai catatan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dalam dua edisi sebelumnya.
***
Kedua pasangan memulai gim pertama dengan persaingan ketat. Sempat tercipta skor imbang 4-4 dan 6-6. Setelah itu, Ahsan/Hendra kerap mengendalikan permainan reli, tetapi kehilangan poin gara-gara pukulan yang kerap keluar. Alhasil, Chia/Soh meraup lima poin beruntun untuk menutup interval dengan skor 11-6.
Momentum keunggulan tersebut terus dijaga Chia/Soh. Mereka bahkan meningkatkan tempo permainan sehingga memaksakan sejumlah kesalahan dari Ahsan/Hendra. Jarak melebar dari 16-9 sampai 19-11. Setelah mencatatkan game point lewat pukulan Indonesia yang membentur net, Chia/Soh menambah satu poin lagi demi mengunci kemenangan di gim pertama.
Bagi Ahsan/Hendra, inilah kali pertama mereka kehilangan gim di All England 2019. Ya, mereka selalu membukukan kemenangan secara straight dalam perjalanan menuju final.
Merespons kehilangan gim pertamanya di turnamen, Ahsan/Hendra langsung tancap gas dengan keunggulan 7-0. Chia/Soh sempat memberikan perlawanan dengan memangkas jarak dalam kedudukan 4-7 dan 5-9. Miskomunikasi Ahsan/Hendra dalam situasi reli 33 pukulan turut menambah poin untuk Malaysia. Namun, Ahsan/Hendra kembali fokus dengan merebut dua angka sekaligus menutup interval dengan kedudukan 11-6.
Keunggulan Indonesia terjaga selepas interval lewat kedudukan 14-19 dan 17-14. Di momen ini, grafik Ahsan/Hendra benar-benar melonjak. Tambahan empat angka yang didapatkan dengan memaksakan kesalahan-kesalahan pasangan Malaysia membuat gim kedua menjadi milik The Daddies.
Di gim pemungkas, kematangan Ahsan/Hendra benar-benar terlihat. Mereka mampu meminimalkan kesalahan, sementara pasangan Malaysia melakukan sejumlah blunder. Tercipta skor 11-8 buat Ahsan/Hendra saat interval.
Tak pernah lepas keunggulan dari tangan mereka selepas interval. Mulai dari 14-10 sampai 17-11. Kemudian, Ahsan/Hendra membukukan empat angka tambahan berbanding satu milik Malaysia demi menutup gim ketiga ini dengan kemenangan plus gelar juara.
Sumber : https://kumparan.com/@kumparansport/tumbangkan-pasangan-malaysia-ahsan-hendra-juara-all-england-2019-1552232764917609967
Mengenal Sagu Bakar Tiga Rasa Khas Serui, Papua
Lloris Percaya Spurs Mampu Tandingi Manchester City
KBRI Wellington Belum Dapat Kabar 1 WNI di Christchurch
Tragedi Christchurch, Terorisme, dan Kriminologi
Game Fortnite Menginspirasi Pelaku Penembakan Masjid di Christchurch
Got Meluap, Rumah Mara Terendam Banjir
Penumpang di Bandara Adi Soemarmo Solo Kini Boleh Dijemput Grab
Dua Merek Rokok Ilegal Terjaring Razia
Miliki HKI Terbanyak, Guru Besar UMM Pecahkan Rekor MURI
Jangan Salah Beli, Begini Cara Memilih Barang Original di Marketplace
Lloris Percaya Spurs Mampu Tandingi Manchester City
KBRI Wellington Belum Dapat Kabar 1 WNI di Christchurch
Tragedi Christchurch, Terorisme, dan Kriminologi
Game Fortnite Menginspirasi Pelaku Penembakan Masjid di Christchurch
Got Meluap, Rumah Mara Terendam Banjir
Penumpang di Bandara Adi Soemarmo Solo Kini Boleh Dijemput Grab
Dua Merek Rokok Ilegal Terjaring Razia
Miliki HKI Terbanyak, Guru Besar UMM Pecahkan Rekor MURI
Jangan Salah Beli, Begini Cara Memilih Barang Original di Marketplace
Menangkan Total Ratusan Juta di kumparan x YouTube Video Competition
LDR, Rina Nose Jarang Bertemu dengan Tunangannya
Heli Jatuh, Tiga Korban Luka Ringan, Satu Luka Berat
Penyelundupan 125.619 Ekor Benih Lobster Digagalkan
Pengamat: Penembakan di Masjid Christchurch Serangan Teroris
PPNI Minta Kejelasan Status
4 Muslim Mesir Terbunuh dalam Serangan di Christchurch
Kemenristekdikti Siapkan KIP Kuliah Tahun 2020
360 Titik PJU-TS Terpasang di Gunung Kidul dan Bantul
Masjid Indonesia di Luar Negeri Beri Banyak Manfaat
LDR, Rina Nose Jarang Bertemu dengan Tunangannya
Heli Jatuh, Tiga Korban Luka Ringan, Satu Luka Berat
Penyelundupan 125.619 Ekor Benih Lobster Digagalkan
Pengamat: Penembakan di Masjid Christchurch Serangan Teroris
PPNI Minta Kejelasan Status
4 Muslim Mesir Terbunuh dalam Serangan di Christchurch
Kemenristekdikti Siapkan KIP Kuliah Tahun 2020
360 Titik PJU-TS Terpasang di Gunung Kidul dan Bantul
Masjid Indonesia di Luar Negeri Beri Banyak Manfaat