Presiden Bolsonaro Tak mau Brazil Jadi Surga Kaum Gay
Posted Date : 28-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 325 kali.
Hidayatullah.com—Presiden Jair Bolsonaro dihujani kritik karena bersikeras menyatakan tidak ingin Brazil menjadi surga bagi wisatawan kaum gay.
“Jika kalian ingin datang ke sini berhubungan seks dengan wanita, silahkan saja,” kata Bolsonaro seperti dikutip BBC Jumat (26/4/2019) dari majalah Crusoe.
“Brazil tidak bisa menjadi bagi kaum gay dunia, pariwisata gay. Kita di sini memiliki keluarga,” imbuhnya.
Bolsonaro kabarnya mengutarakan pernyataan itu dalam acara jamuan makan pagi dengan para reporter di ibukota Brasilia.
Mendengar komentar Bolsonaro itu, pihak-pihak pro-homoseksual langsung angkat bicara.
“(Yang seperti) ini bukan seorang kepala negara – ini aib bagi bangsa,” kata David Miranda, seorang anggota dewan di Rio de Janiero dalam wawancara dengan koran The Guardian, seraya menyebut Bolsonaro telah mencoreng citra negara Brazil.
Patut diketahui, sejumlah kota besar di Brazil rutin melakukan parade kaum pencinta sesama jenis dan transgender. Kota bisnis Sao Paulo sejak 1997 rutin menggelar parade kaum gay, yang setiap tahun menarik minat ribuan orang dari dalam dan luar negeri.
Presiden Brazil yang berusaha merekatkan hubungan negaranya dengan Amerika Serikat dan Israel itu sebelumnya diketahui mengutarakan pernyataan yang dianggap bernuansa homofobia, misoginistik dan rasis.
Dalam wawancara-wawancara sebelumnya dengan media dia pernah mengatakan lebih baik putranya meninggal dunia daripada putranya menjadi seorang homoseksual.
Akibat pernyataan-pernyataannya itu, awal bulan ini American Museum of Natural History di New York membatalkan acara pemberian anugerah kepada Bolsonaro yang rencana digelar di museum tersebut.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/27/163912/presiden-bolsonaro-tak-mau-brazil-jadi-surga-kaum-gay.html
“Jika kalian ingin datang ke sini berhubungan seks dengan wanita, silahkan saja,” kata Bolsonaro seperti dikutip BBC Jumat (26/4/2019) dari majalah Crusoe.
“Brazil tidak bisa menjadi bagi kaum gay dunia, pariwisata gay. Kita di sini memiliki keluarga,” imbuhnya.
Bolsonaro kabarnya mengutarakan pernyataan itu dalam acara jamuan makan pagi dengan para reporter di ibukota Brasilia.
Mendengar komentar Bolsonaro itu, pihak-pihak pro-homoseksual langsung angkat bicara.
“(Yang seperti) ini bukan seorang kepala negara – ini aib bagi bangsa,” kata David Miranda, seorang anggota dewan di Rio de Janiero dalam wawancara dengan koran The Guardian, seraya menyebut Bolsonaro telah mencoreng citra negara Brazil.
Patut diketahui, sejumlah kota besar di Brazil rutin melakukan parade kaum pencinta sesama jenis dan transgender. Kota bisnis Sao Paulo sejak 1997 rutin menggelar parade kaum gay, yang setiap tahun menarik minat ribuan orang dari dalam dan luar negeri.
Presiden Brazil yang berusaha merekatkan hubungan negaranya dengan Amerika Serikat dan Israel itu sebelumnya diketahui mengutarakan pernyataan yang dianggap bernuansa homofobia, misoginistik dan rasis.
Dalam wawancara-wawancara sebelumnya dengan media dia pernah mengatakan lebih baik putranya meninggal dunia daripada putranya menjadi seorang homoseksual.
Akibat pernyataan-pernyataannya itu, awal bulan ini American Museum of Natural History di New York membatalkan acara pemberian anugerah kepada Bolsonaro yang rencana digelar di museum tersebut.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/04/27/163912/presiden-bolsonaro-tak-mau-brazil-jadi-surga-kaum-gay.html
Wanita Muda Jerman Ini Tipu Bank di New York Jutaan Dolar
Ibunda Aa Gym Wafat, Pimpinan MPR RI & Gubernur Jabar Berbelasungkawa
Eropa: Israel Rusak Prospek Perdamaian dengan Palestina
Sri Lanka: Pengebom Dipengaruhi Ide Ekstremis di Australia
Rusia Sambut Inisiatif Trump Dorong Lucuti Senjata Nuklir
Ribuan Suku Asli Brasil Protes Kebijakan Presiden Bolsonaro
AS Diminta Sanksi Saudi karena Eksekusi Mati 37 Warganya
Pengawal Tim Vaksinasi Ditembak, Pakistan Setop Anti-Polio
Keamanan Masjid Selandia Baru Diperketat Selama Ramadhan
AS Lancarkan Serangan Udara di Somalia, 2 Anggota ISIS Tewas
Ibunda Aa Gym Wafat, Pimpinan MPR RI & Gubernur Jabar Berbelasungkawa
Eropa: Israel Rusak Prospek Perdamaian dengan Palestina
Sri Lanka: Pengebom Dipengaruhi Ide Ekstremis di Australia
Rusia Sambut Inisiatif Trump Dorong Lucuti Senjata Nuklir
Ribuan Suku Asli Brasil Protes Kebijakan Presiden Bolsonaro
AS Diminta Sanksi Saudi karena Eksekusi Mati 37 Warganya
Pengawal Tim Vaksinasi Ditembak, Pakistan Setop Anti-Polio
Keamanan Masjid Selandia Baru Diperketat Selama Ramadhan
AS Lancarkan Serangan Udara di Somalia, 2 Anggota ISIS Tewas
Haniyah: Palestina Tidak akan Terima 'Kesepakatan Abad Ini' Trump
Terjadi Penembakan di Sinagog San Diego AS, Satu Orang Tewas
PBB Desak Bantuan Lanjutan untuk Muslim Rohingya
Kemenag Tetapkan 34 Lokasi Rukyatul Hilal di 43 Provinsi
Wasekjen MUI Pertanyakan Film LGBT "Kucumbu Tubuh Indahku" Bisa Lulus Sensor
ARI Gelar Pelatihan dan Simulasi Siaga Bencana untuk Pelajar Sleman
Permintaan Wisata Halal, Nyata Adanya
Jalan Caringin Rawa Lumbu Retak dan Berlubang, Ini Akibatnya
Lingkungan Hidup Jadi Isu Utama Pemilu Australia
Regulasi yang Mudahkan Swasta Bangun Infrastruktur Rampung
Terjadi Penembakan di Sinagog San Diego AS, Satu Orang Tewas
PBB Desak Bantuan Lanjutan untuk Muslim Rohingya
Kemenag Tetapkan 34 Lokasi Rukyatul Hilal di 43 Provinsi
Wasekjen MUI Pertanyakan Film LGBT "Kucumbu Tubuh Indahku" Bisa Lulus Sensor
ARI Gelar Pelatihan dan Simulasi Siaga Bencana untuk Pelajar Sleman
Permintaan Wisata Halal, Nyata Adanya
Jalan Caringin Rawa Lumbu Retak dan Berlubang, Ini Akibatnya
Lingkungan Hidup Jadi Isu Utama Pemilu Australia
Regulasi yang Mudahkan Swasta Bangun Infrastruktur Rampung