Bea Cukai Lhokseumawe Musnahkan 73 Ton Bawang Merah Ilegal
Posted Date : 21-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 494 kali.
LHOKSEUMAWE – Bea Cukai Lhokseumawe memusnahkan 73 ton bawang merah impor ilegal di Tempat Pembuangan Akhir Blang Mane, Kota Lhokseumawe pada 15 Mei 2019. Bawang merah yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan petugas terhadap dua kapal yaitu eks KM Sinar Rahmat Laot dan KM Samudera Al-Mubarakah di pesisir timur Sumatera tepatnya di perairan Jambo Aye.
Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Suparyanto, dalam acara pemusnahan yang dihadiri perwakilan Walikota Lhokseumawe, Pengadilan Negeri Lhoksukon, Polres Lhokseumawe dan Aceh Utara, Pangkalan TNI AL Lhokseumawe, Korem 011/Lilawangsa, Brimob Detasemen B Pelopor Lhokseumawe, Kodim 0103/Aceh Utara, Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, dan Bulog Subdivre Lhokseumawe, mengatakan bahwa sebelum pemusnahan, pihaknya melakukan uji laboratorium bawang merah dan disimpulkan bahwa bawang tersebut tidak layak untuk dikonsumsi lagi.
“Atas impor barang ilegal ini dapat menyebabkan banyak kerugian materil, seperti pada sektor penerimaan negara seperti pada kasus ini. Potensi penerimaan negara yang tidak tertagih dari bea masuk dan pajak dalam rangka impor terhitung sebesar Rp713.000.000, serta kerugian immateril seperti dapat membahayakan kesehatan masyarakat karena tidak melalui proses karantina dan dapat mengganggu kelangsungan produksi petani bawang merah lokal,” ujarnya
Pemusnahan bawang merah ini, menurut Suparyanto merupakan salah satu bukti dari fungsi Bea Cukai, yaitu melindungi masyarakat dari barang-barang berbahaya. “Bea Cukai sebagai salah satu instansi pemerintah, dalam menjalankan tugas dan fungsinya selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi lain seperti TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, Karantina maupun aparat pemerintah setempat untuk bekerja lebih optimal dalam melakukan pengawasan di titik masuk impor barang. Tak hanya itu, kesadaran dan sinergi yang baik juga diperlukan dari masyarakat untuk mencegah serta memberantas terjadinya penyelundupan.
Bea Cukai makin baik,” tegasnya.
(ris)
Sumber : https://news.okezone.com/read/2019/05/17/1/2056886/bea-cukai-lhokseumawe-musnahkan-73-ton-bawang-merah-ilegal
Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Suparyanto, dalam acara pemusnahan yang dihadiri perwakilan Walikota Lhokseumawe, Pengadilan Negeri Lhoksukon, Polres Lhokseumawe dan Aceh Utara, Pangkalan TNI AL Lhokseumawe, Korem 011/Lilawangsa, Brimob Detasemen B Pelopor Lhokseumawe, Kodim 0103/Aceh Utara, Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, dan Bulog Subdivre Lhokseumawe, mengatakan bahwa sebelum pemusnahan, pihaknya melakukan uji laboratorium bawang merah dan disimpulkan bahwa bawang tersebut tidak layak untuk dikonsumsi lagi.
“Atas impor barang ilegal ini dapat menyebabkan banyak kerugian materil, seperti pada sektor penerimaan negara seperti pada kasus ini. Potensi penerimaan negara yang tidak tertagih dari bea masuk dan pajak dalam rangka impor terhitung sebesar Rp713.000.000, serta kerugian immateril seperti dapat membahayakan kesehatan masyarakat karena tidak melalui proses karantina dan dapat mengganggu kelangsungan produksi petani bawang merah lokal,” ujarnya
Pemusnahan bawang merah ini, menurut Suparyanto merupakan salah satu bukti dari fungsi Bea Cukai, yaitu melindungi masyarakat dari barang-barang berbahaya. “Bea Cukai sebagai salah satu instansi pemerintah, dalam menjalankan tugas dan fungsinya selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi lain seperti TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, Karantina maupun aparat pemerintah setempat untuk bekerja lebih optimal dalam melakukan pengawasan di titik masuk impor barang. Tak hanya itu, kesadaran dan sinergi yang baik juga diperlukan dari masyarakat untuk mencegah serta memberantas terjadinya penyelundupan.
Bea Cukai makin baik,” tegasnya.
(ris)
Sumber : https://news.okezone.com/read/2019/05/17/1/2056886/bea-cukai-lhokseumawe-musnahkan-73-ton-bawang-merah-ilegal
Finis 3 Besar di MotoGP Prancis 2019, Petrucci: Terima Kasih, Dovi!
Siap Tinggalkan Barca, Dortmund Dekati Malcom
Olga Lydia Doyan Berburu Takjil Saat Ramadan
Maia Estianty Bocorkan Rencana Lamaran Julie Estelle
Jadi Satu-satunya Pembalap Honda yang Kompetitif di Le Mans, Begini Reaksi Marquez
Mencari Cuan di Papan Akselerasi
Dijatuhi Sanksi Komdis PSSI, Arema FC Siap Ajukan Banding
Pemudik Kecele Beli Tiket Pesawat Sebelum TBA Turun, Menhub Minta Maaf
Bikin Pangling, Nabilah Ayu Cantik Berhijab
Menhub Budi Berharap Tarif Baru Tiket Pesawat Sudah Terjangkau Pemudik Lebaran 2019
Siap Tinggalkan Barca, Dortmund Dekati Malcom
Olga Lydia Doyan Berburu Takjil Saat Ramadan
Maia Estianty Bocorkan Rencana Lamaran Julie Estelle
Jadi Satu-satunya Pembalap Honda yang Kompetitif di Le Mans, Begini Reaksi Marquez
Mencari Cuan di Papan Akselerasi
Dijatuhi Sanksi Komdis PSSI, Arema FC Siap Ajukan Banding
Pemudik Kecele Beli Tiket Pesawat Sebelum TBA Turun, Menhub Minta Maaf
Bikin Pangling, Nabilah Ayu Cantik Berhijab
Menhub Budi Berharap Tarif Baru Tiket Pesawat Sudah Terjangkau Pemudik Lebaran 2019
Serge Ibaka Optimis Raptors Bakal Balikkan Keadaan dari Bucks
Pilih Bertahan, Bintang PSG Ini Tolak Man United
Cari Muka, Trump Dukung UU Anti-Aborsi
Lansia Jepang Banjiri Bursa Tenaga Kerja
Pemilu Australia: Kampanye Negatif Petahana Berbuah Keajaiban
Sosis Jadi Bagian Tak Terpisahkan Politik Australia
Brexit Makin Rumit, Theresa May Bersiap Mundur
Pertama di Asia, Taiwan Legalkan Pernikahan Sejenis
Sri Lanka Kerahkan 5 Ribu Polisi untuk Lindungi Minoritas Muslim
Bukannya Bersyukur, Pria Mabuk Ini Malah Ketakutan Saat Ditolong Polisi
Pilih Bertahan, Bintang PSG Ini Tolak Man United
Cari Muka, Trump Dukung UU Anti-Aborsi
Lansia Jepang Banjiri Bursa Tenaga Kerja
Pemilu Australia: Kampanye Negatif Petahana Berbuah Keajaiban
Sosis Jadi Bagian Tak Terpisahkan Politik Australia
Brexit Makin Rumit, Theresa May Bersiap Mundur
Pertama di Asia, Taiwan Legalkan Pernikahan Sejenis
Sri Lanka Kerahkan 5 Ribu Polisi untuk Lindungi Minoritas Muslim
Bukannya Bersyukur, Pria Mabuk Ini Malah Ketakutan Saat Ditolong Polisi