Mahluk yang Lebih Bahaya dari Serigala
Posted Date : 22-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 223 kali.
AKAL memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Dengannya manusia bisa menalar dan mengembangkan ilmu yang dipelajari. Selanjutnya, ilmu yang diraih memegang peran yang tak kalah pentingnya. Ilmu ialah pondasi awal seluruh perbuatan, setelah iman kepada Allah.Ilmu menjadi asas tempat berpijak peradaban manusia. Mereka yang memuncaki peradaban, berarti ilmu pengetahuan mereka lebih maju dan berkembang.
Namun ketika budaya ilmu merosot dan manusia lalai dari mempelajari agama, dengan sendirinya mereka terpuruk dalam lembah kehinaan. Terjadi degradasi moral. Mereka inferior, tak mampu berbuat apa-apa kecuali menuruti budaya yang menghegemoni.
Firman Allah:
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيم. ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ. إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
“Ssungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS: At-Tin [95]:4-6).
Allah berfirman:
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa.” (QS: Al-Anfaal [8]: 22)
Sejarah yang membentang juga membuktikan. Kemuliaan dan kesusksesan hidup hanya bisa diraih dengan ilmu yang bermartabat. Kekuatan fisik dan keperkasaan jasmani nyaris menjadi sia-sia jika manusia kehilangan nalar dan nuraninya. Harta jadi tak berguna, kekuasaan malah membuat pemiliknya jadi celaka. Ketika itu, manusia tak lebih baik bahkan lebih buruk dari binatang.
Demikian yang bisa didapati pada kisah Nabi Yusuf, semoga Allah mencurahlimpahkan keselamatan atasnya. Disebutkan, saat itu saudara-saudara Yusuf dikuasai oleh bisikan-bisikan jahat. Mereka bermakar ingin membunuh Yusuf usai dilanda cemburu buta.
Allah berfirman:
قَالَ إِنِّى لَيَحْزُنُنِىٓ أَن تَذْهَبُوا۟ بِهِۦ وَأَخَافُ أَن يَأْكُلَهُ ٱلذِّئْبُ وَأَنتُمْ عَنْهُ غَٰفِلُونَ
“Berkata Ya’qub: Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya.” (QS: Yusuf [12]: 13).
Ayat di atas melukis jelas kekhawatiran sang ayah, Nabi Ya’qub kalau-kalau Yusuf diterkam serigala, sedang saudara-saudaranya asyik bermain dan lengah menjaga adiknya. Kekhawatiran Ya’qub pun akhirnya terbukti. Yusuf lenyap diterkam serigala, menurut pengakuan saudara-saudaranya.
Merujuk makna al-Qur’an inilah makhluk yang paling buruk. Sekira dengan akalnya, orang itu tahu kebenaran tapi justru mengingkarinya. Andai manusia paham keburukan tapi malah bangga mengerjakannya.
Dalam keseharian, serigala ialah hewan buas dan berbahaya. Dia sanggup menerkam manusia. Tapi sesungguhnya manusia berwatak serigala jauh lebih buas dan sangat berbahaya. Jika sebelumnya Nabi Ya’qub hanya khawatir terhadap hewan serigala yang akan menerkam Yusuf. Ternyata ada sekumpulan manusia serigala yang jauh lebih buas dan mematikan.
Saudara-saudara Yusuf menjadi bukti. Mereka tega mengorbankan Yusuf, saudaranya sebagai tumbal keserakahan. Yusuf bahkan hendak dibunuhnya. Mereka sampai hati berdusta kepada Nabi Ya’qub, orangtuanya, meski dengan air mata palsu. Mereka tak henti menyebar hoaks dan ujaran kebencian, padahal mereka adalah orang-orang yang sangat mengenali mana kebaikan dan keburukan tersebut.*/Masykur
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar
Sumber : https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2019/01/08/157856/mahluk-yang-lebih-bahaya-dari-serigala.html
Namun ketika budaya ilmu merosot dan manusia lalai dari mempelajari agama, dengan sendirinya mereka terpuruk dalam lembah kehinaan. Terjadi degradasi moral. Mereka inferior, tak mampu berbuat apa-apa kecuali menuruti budaya yang menghegemoni.
Firman Allah:
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيم. ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ. إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
“Ssungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS: At-Tin [95]:4-6).
Allah berfirman:
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa.” (QS: Al-Anfaal [8]: 22)
Sejarah yang membentang juga membuktikan. Kemuliaan dan kesusksesan hidup hanya bisa diraih dengan ilmu yang bermartabat. Kekuatan fisik dan keperkasaan jasmani nyaris menjadi sia-sia jika manusia kehilangan nalar dan nuraninya. Harta jadi tak berguna, kekuasaan malah membuat pemiliknya jadi celaka. Ketika itu, manusia tak lebih baik bahkan lebih buruk dari binatang.
Demikian yang bisa didapati pada kisah Nabi Yusuf, semoga Allah mencurahlimpahkan keselamatan atasnya. Disebutkan, saat itu saudara-saudara Yusuf dikuasai oleh bisikan-bisikan jahat. Mereka bermakar ingin membunuh Yusuf usai dilanda cemburu buta.
Allah berfirman:
قَالَ إِنِّى لَيَحْزُنُنِىٓ أَن تَذْهَبُوا۟ بِهِۦ وَأَخَافُ أَن يَأْكُلَهُ ٱلذِّئْبُ وَأَنتُمْ عَنْهُ غَٰفِلُونَ
“Berkata Ya’qub: Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya.” (QS: Yusuf [12]: 13).
Ayat di atas melukis jelas kekhawatiran sang ayah, Nabi Ya’qub kalau-kalau Yusuf diterkam serigala, sedang saudara-saudaranya asyik bermain dan lengah menjaga adiknya. Kekhawatiran Ya’qub pun akhirnya terbukti. Yusuf lenyap diterkam serigala, menurut pengakuan saudara-saudaranya.
Merujuk makna al-Qur’an inilah makhluk yang paling buruk. Sekira dengan akalnya, orang itu tahu kebenaran tapi justru mengingkarinya. Andai manusia paham keburukan tapi malah bangga mengerjakannya.
Dalam keseharian, serigala ialah hewan buas dan berbahaya. Dia sanggup menerkam manusia. Tapi sesungguhnya manusia berwatak serigala jauh lebih buas dan sangat berbahaya. Jika sebelumnya Nabi Ya’qub hanya khawatir terhadap hewan serigala yang akan menerkam Yusuf. Ternyata ada sekumpulan manusia serigala yang jauh lebih buas dan mematikan.
Saudara-saudara Yusuf menjadi bukti. Mereka tega mengorbankan Yusuf, saudaranya sebagai tumbal keserakahan. Yusuf bahkan hendak dibunuhnya. Mereka sampai hati berdusta kepada Nabi Ya’qub, orangtuanya, meski dengan air mata palsu. Mereka tak henti menyebar hoaks dan ujaran kebencian, padahal mereka adalah orang-orang yang sangat mengenali mana kebaikan dan keburukan tersebut.*/Masykur
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar
Sumber : https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2019/01/08/157856/mahluk-yang-lebih-bahaya-dari-serigala.html
Tenaga Kerja Asing asal China Picu Polemik di Daerah
Para Dai Ditekankan bisa Menulis untuk Berdakwah
Presiden Baru Brazil Janji Berantas Rasuah, Putranya Tersandung Korupsi
Hitachi Tunda Proyek Pembangkit Nuklir di Inggris
Tidak akan Ada Lagi Judi Olahraga di Uganda
Warga Yunani Tak Terima Nama Negara Republik Makedonia Utara
“Demagogi” by Rocky Gerung
Cerita Horor di Rumah Sule, Ada Belatung Berbentuk Pocong - Wanita Tanpa Kepala
Yukie Pas Band Ditabrak Truk hingga Patah Kaki Kanan
Makan Duren Berlebihan, Sopir Angkot Ditemukan Tewas di Tangerang
Para Dai Ditekankan bisa Menulis untuk Berdakwah
Presiden Baru Brazil Janji Berantas Rasuah, Putranya Tersandung Korupsi
Hitachi Tunda Proyek Pembangkit Nuklir di Inggris
Tidak akan Ada Lagi Judi Olahraga di Uganda
Warga Yunani Tak Terima Nama Negara Republik Makedonia Utara
“Demagogi” by Rocky Gerung
Cerita Horor di Rumah Sule, Ada Belatung Berbentuk Pocong - Wanita Tanpa Kepala
Yukie Pas Band Ditabrak Truk hingga Patah Kaki Kanan
Makan Duren Berlebihan, Sopir Angkot Ditemukan Tewas di Tangerang
Berat Biaya Operasional, Koran The Times dan The Sunday Times Minta Izin Merger
Israel Bunuh Puluhan Anak dalam Aksi Damai di Jalur Gaza
DPRD DKI Minta Kasus Sumber Waras Diusut Tuntas
Rencana Pembebasan Ustaz ABB: Motif Kemanusiaan atau Kepentingan?
Pemimpin Ingkar Janji Beban Bagi Rakyat
Diawali Gemuruh, Sumur Warga Ambles dan Kamar Mandi Hilang Ditelan Bumi
Istri Meninggal, Ustaz Maulana dan 4 Anaknya Tidur di Samping Jenazah
Bolehkah Seorang Istri Mendermakan Hartanya tanpa Izin Suami?
Pemanasan Itu Penting Loh
Diduga Kebanyakan Makan Durian, Adie Tewas Bersimbah Darah
Israel Bunuh Puluhan Anak dalam Aksi Damai di Jalur Gaza
DPRD DKI Minta Kasus Sumber Waras Diusut Tuntas
Rencana Pembebasan Ustaz ABB: Motif Kemanusiaan atau Kepentingan?
Pemimpin Ingkar Janji Beban Bagi Rakyat
Diawali Gemuruh, Sumur Warga Ambles dan Kamar Mandi Hilang Ditelan Bumi
Istri Meninggal, Ustaz Maulana dan 4 Anaknya Tidur di Samping Jenazah
Bolehkah Seorang Istri Mendermakan Hartanya tanpa Izin Suami?
Pemanasan Itu Penting Loh
Diduga Kebanyakan Makan Durian, Adie Tewas Bersimbah Darah