Usai Menikah di Kupang, Dai Ditugaskan ke Flores
Posted Date : 04-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 201 kali.
Hidayatullah.com– Hari Ahad (03/02/2019) telah dilaksanakan pernikahan mubarokah yang ke-3 di ruangan Masjid Al Aqsho Kampus 2, Desa Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT, sekitar pukul 10.00 WITA.
Sebanyak dua pasang Muslim-Muslimah melangsungkan pernikahan yang penuh sakral. Pasangan tersebut yaitu Bahder Lajamuddin mempersunting Neneng Amalia Kase dan Muhammad Arifuddin yang menikahi Anita Usman Pewa.
Hadir dalam kegiatan pernikahan tersebut yaitu Ketua DPRD H Anwar Puageno, H Burhan Kepala ASDP, H Darwis Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Prov NTT, Said Sagran Ketua Baznas NTT, H Muhammad Ketua MUI Kota Kupang, H Awang Notoprawiro pewakaf lahan untuk Hidayatullah, beberapa tokoh masyarakat setempat, dan ratusan hadirin.
Pua Geno memberikan sambutan, bahwa hadirnya Pondok Pesantren Hidayatullah di Desa Batakte, Kupang Barat ini turut menjaga keharmonisan, keseragaman, dan kerukunan antar umat beragama.
“Semoga hal semacam ini terus dijaga untuk keberlangsungan hidup berdampingan. Perlu diketahui bahwa lingkungan pondok berada di tengah -tengah lingkungan non-Muslim, tetapi saling menjaga keharmonisan hidup bersama itulah yang paling utama,” begitulah pesan Pua Geno.
Ketua MUI Kota Kupang, Muhammad, sekaligus perintis pesantren, menyampaikan sambutan, bahwa awal – awal merintis lembaga Hidayatullah, ini salah satu tradisinya adalah menikahkan santri putra dengan santri putri.
Masing masing pasangan tidak saling mengenal. Alhamdulillah, setelah dinikahkan nantinya, dai-dai tersebut akan ditugaskan.
“Itulah yang pernah terjadi pada perintisan awal Hidayatullah Kupang yakni Ustadz Abdullah Azzam yang pernah ditugaskan di Kupang sini,” begitu kisahnya.
Usman Mamang Pimpinan Pondok Pesantren menyampaikan hal yang senada, bahwa, pernikahan ini adalah pernikahan penugasan. Pasalnya, pengantin dua pasang ini akan ditugaskan di daerah tugas pelosok Pulau Flores tepatnya di Desa Muroutak, Insya Allah.
Kepala KUA memberikan wejangan dalam khutbah nikahnya. Pesannya kepada pengantin, agar saling berkomunikasi dan saling memahami dalam menjalin rumah tangga sebagai kunci kekuatan rumah tangga.
“Selalu berdekat diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala, agar rumah tangga yang diinginkan tercapai,” pesan pria sepuh tersebut.* Usman Aidil Wandan, Koordinator PENA NTT
Rep: Admin Hidcom
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/berita-dari-anda/read/2019/02/04/159447/usai-menikah-di-kupang-dai-ditugaskan-ke-flores.html
Sebanyak dua pasang Muslim-Muslimah melangsungkan pernikahan yang penuh sakral. Pasangan tersebut yaitu Bahder Lajamuddin mempersunting Neneng Amalia Kase dan Muhammad Arifuddin yang menikahi Anita Usman Pewa.
Hadir dalam kegiatan pernikahan tersebut yaitu Ketua DPRD H Anwar Puageno, H Burhan Kepala ASDP, H Darwis Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Prov NTT, Said Sagran Ketua Baznas NTT, H Muhammad Ketua MUI Kota Kupang, H Awang Notoprawiro pewakaf lahan untuk Hidayatullah, beberapa tokoh masyarakat setempat, dan ratusan hadirin.
Pua Geno memberikan sambutan, bahwa hadirnya Pondok Pesantren Hidayatullah di Desa Batakte, Kupang Barat ini turut menjaga keharmonisan, keseragaman, dan kerukunan antar umat beragama.
“Semoga hal semacam ini terus dijaga untuk keberlangsungan hidup berdampingan. Perlu diketahui bahwa lingkungan pondok berada di tengah -tengah lingkungan non-Muslim, tetapi saling menjaga keharmonisan hidup bersama itulah yang paling utama,” begitulah pesan Pua Geno.
Ketua MUI Kota Kupang, Muhammad, sekaligus perintis pesantren, menyampaikan sambutan, bahwa awal – awal merintis lembaga Hidayatullah, ini salah satu tradisinya adalah menikahkan santri putra dengan santri putri.
Masing masing pasangan tidak saling mengenal. Alhamdulillah, setelah dinikahkan nantinya, dai-dai tersebut akan ditugaskan.
“Itulah yang pernah terjadi pada perintisan awal Hidayatullah Kupang yakni Ustadz Abdullah Azzam yang pernah ditugaskan di Kupang sini,” begitu kisahnya.
Usman Mamang Pimpinan Pondok Pesantren menyampaikan hal yang senada, bahwa, pernikahan ini adalah pernikahan penugasan. Pasalnya, pengantin dua pasang ini akan ditugaskan di daerah tugas pelosok Pulau Flores tepatnya di Desa Muroutak, Insya Allah.
Kepala KUA memberikan wejangan dalam khutbah nikahnya. Pesannya kepada pengantin, agar saling berkomunikasi dan saling memahami dalam menjalin rumah tangga sebagai kunci kekuatan rumah tangga.
“Selalu berdekat diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala, agar rumah tangga yang diinginkan tercapai,” pesan pria sepuh tersebut.* Usman Aidil Wandan, Koordinator PENA NTT
Rep: Admin Hidcom
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/berita-dari-anda/read/2019/02/04/159447/usai-menikah-di-kupang-dai-ditugaskan-ke-flores.html
Cukuplah Islam Menjadi Dien
Perbedaan Mu’min dengan Kafir
Dikunjungi Jokowi Santri Mbah Moen Pose Dua Jari, Ustaz Sani: Keberanian Itu Dari Sanubari
Di Hati Mbah Maemon Memang Hanya Ada Prabowo Subianto
Soal Doa Mbah Moen, Sandi: Lidah Manusia Dikuasai Allah
Jokowi: Saya Tidak Pernah Takut apa Pun!
Hensat: Aksi 212 Dituding Wisatawan Penghamba Uang Bikin Blunder Kenceng Banget
Gerindra: Jokowi Sebaiknya Fokus Kerja Selesaikan Janji, Gausah Nyindir-Nyindir
Albert Einstein: Siapa Bilang Yahudi Adalah Umat Pilihan
Pakar Hukum: Vonis Ahmad Dhani tampak Terlalu Dipaksakan
Perbedaan Mu’min dengan Kafir
Dikunjungi Jokowi Santri Mbah Moen Pose Dua Jari, Ustaz Sani: Keberanian Itu Dari Sanubari
Di Hati Mbah Maemon Memang Hanya Ada Prabowo Subianto
Soal Doa Mbah Moen, Sandi: Lidah Manusia Dikuasai Allah
Jokowi: Saya Tidak Pernah Takut apa Pun!
Hensat: Aksi 212 Dituding Wisatawan Penghamba Uang Bikin Blunder Kenceng Banget
Gerindra: Jokowi Sebaiknya Fokus Kerja Selesaikan Janji, Gausah Nyindir-Nyindir
Albert Einstein: Siapa Bilang Yahudi Adalah Umat Pilihan
Pakar Hukum: Vonis Ahmad Dhani tampak Terlalu Dipaksakan
Kenaikan Tingkat, 674 Pesilat Tapak Suci Tahajud, Bersihkan Pantai
Kerabat dan Teman Narapidana Memprotes Kondisi Penjara Brooklyn
MA Prancis Bolehkan Polisi Pakai Senapan Flashball Hadapi Demonstran
Hadiah Sepeda bagi Anak yang Shalat Subuh Berjamaah 40 Kali
Seorang Muslim Antarkan Makanan Pada Tunawisma Chicago yang Kedinginan
Macam-macam Kematian
Perbedaan antara Hukum dan Fatwa
Gaya Bicaranya Mirip Nabi, Perilakunya Mirip Sahabat
Jauhilah Pintu Penguasa
Baru Dua Hari, Surat Kemenpora untuk Nyanyi Indonesia Raya di Bioskop Dicabut
Kerabat dan Teman Narapidana Memprotes Kondisi Penjara Brooklyn
MA Prancis Bolehkan Polisi Pakai Senapan Flashball Hadapi Demonstran
Hadiah Sepeda bagi Anak yang Shalat Subuh Berjamaah 40 Kali
Seorang Muslim Antarkan Makanan Pada Tunawisma Chicago yang Kedinginan
Macam-macam Kematian
Perbedaan antara Hukum dan Fatwa
Gaya Bicaranya Mirip Nabi, Perilakunya Mirip Sahabat
Jauhilah Pintu Penguasa
Baru Dua Hari, Surat Kemenpora untuk Nyanyi Indonesia Raya di Bioskop Dicabut