AILA Galang Penolakan terhadap RUU P-KS di Sejumlah Kota
Posted Date : 18-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 196 kali.
Jakarta (SI Online) – Untuk menggalang penolakan terhadap RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS), Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia secara serentak mengedukasi masyarakat di sejumlah kota.
Di Lampung, Sekjen AILA Indonesia Nurul Hidayati mengedukasi di Desa Way Harong, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kegiatan edukasi ini diikuti sekitar 150 anggota majlis taklim.
Nurul menekankan pentingnya pengokohan keluarga agar anak-anak terhindari dari bahaya yang mengancam. Terutama bahaya yang datangnya dari luar lingkungan keluarga.
“Sejatinya orangtua tidak berhenti belajar. Semangat belajar orangtua harus terus ada, sehingga dapat mendampingi dan mendidik anak sesuai dengan zamannya,” ungkap Nurul.
Seluruh jamaah yang hadir sepakat untuk menolak RUU P-KS untuk disahkan sebagai undang-undang.
Sementara itu di Condet, Jakarta Timur, Ketua Bidang Media Suci Susanti mengedukasi sekitar 80 perempuan yang menjadi peserta seminar parenting. Seminar ini diikuti oleh para ibu muda dan ibu usia lanjut.
“Tidak semua informasi atau apapun yang dibawa dari luar Indonesia itu baik dan harus ditelan mentah-mentah. Sebagai warga negara Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila dan negara yang beragama, sepatutnya kita mengkritisi apapun aturan yang diadopsi dari luar Indonesia,” ungkap Suci.
Suci menyajikan data tingginya tingkat aborsi yang terjadi di Indonesia. Data itu sangat memprihatinkan. Untuk menekan angka aborsi, kata Suci, keluarga harus kokoh.
“Agar dapat melindungi anak dari pengaruh buruk yang menyebabkan anak terjerumus pada pergaulan bebas dan melakukan hal yang dilarang agama serta norma,” kata dia.
Para peserta juga mengumpulkan tanda tangan yang rencananya akan dibawa ke DPR.
Di Bogor, Ketua Bidang Edukasi AILA Indonesia, Diana Widyasari, menghadiri undangan Forum Group Discussion (FGD) para tokoh perempuan di Bogor. Selain Diana, hadir sebagai pembicara yaitu Guru Besar IPB Prof. Euis Sunarti, Pegiat Keluarga (GiGa) Iim Nurrochimah dan Wakil Ketua HKP BPKK DPP PKS Iis Istiqomah.
Diana menyoroti para pengusung dari RUU P-KS, terutama Komnas Perempuan.
“Saya merasa aneh dengan Komnas Perempuan. Ketika dulu AILA Indonesia mengajukan uji materi di Mahkamah Konstitusi tentang pasal perzinaan dan pencabulan, Komnas Perempuan justru memilih berseberangan dengan AILA. Hal ini membuat kami bertanya-tanya, sebenarnya Komnas Perempuan membela perempuan yang mana?,” tanya dia.
Dalam FGD ini, para tokoh perempuan yang hadir sepakat untuk menolak RUU P-KS. Mereka juga turut menandatangani rekomendasi bagi masyarakat Bogor untuk ikut serta menolak RUU P-KS.
red: farah abdillah
Sumber : https://suara-islam.com/aila-galang-penolakan-terhadap-ruu-p-ks-di-sejumlah-kota/
Di Lampung, Sekjen AILA Indonesia Nurul Hidayati mengedukasi di Desa Way Harong, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kegiatan edukasi ini diikuti sekitar 150 anggota majlis taklim.
Nurul menekankan pentingnya pengokohan keluarga agar anak-anak terhindari dari bahaya yang mengancam. Terutama bahaya yang datangnya dari luar lingkungan keluarga.
“Sejatinya orangtua tidak berhenti belajar. Semangat belajar orangtua harus terus ada, sehingga dapat mendampingi dan mendidik anak sesuai dengan zamannya,” ungkap Nurul.
Seluruh jamaah yang hadir sepakat untuk menolak RUU P-KS untuk disahkan sebagai undang-undang.
Sementara itu di Condet, Jakarta Timur, Ketua Bidang Media Suci Susanti mengedukasi sekitar 80 perempuan yang menjadi peserta seminar parenting. Seminar ini diikuti oleh para ibu muda dan ibu usia lanjut.
“Tidak semua informasi atau apapun yang dibawa dari luar Indonesia itu baik dan harus ditelan mentah-mentah. Sebagai warga negara Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila dan negara yang beragama, sepatutnya kita mengkritisi apapun aturan yang diadopsi dari luar Indonesia,” ungkap Suci.
Suci menyajikan data tingginya tingkat aborsi yang terjadi di Indonesia. Data itu sangat memprihatinkan. Untuk menekan angka aborsi, kata Suci, keluarga harus kokoh.
“Agar dapat melindungi anak dari pengaruh buruk yang menyebabkan anak terjerumus pada pergaulan bebas dan melakukan hal yang dilarang agama serta norma,” kata dia.
Para peserta juga mengumpulkan tanda tangan yang rencananya akan dibawa ke DPR.
Di Bogor, Ketua Bidang Edukasi AILA Indonesia, Diana Widyasari, menghadiri undangan Forum Group Discussion (FGD) para tokoh perempuan di Bogor. Selain Diana, hadir sebagai pembicara yaitu Guru Besar IPB Prof. Euis Sunarti, Pegiat Keluarga (GiGa) Iim Nurrochimah dan Wakil Ketua HKP BPKK DPP PKS Iis Istiqomah.
Diana menyoroti para pengusung dari RUU P-KS, terutama Komnas Perempuan.
“Saya merasa aneh dengan Komnas Perempuan. Ketika dulu AILA Indonesia mengajukan uji materi di Mahkamah Konstitusi tentang pasal perzinaan dan pencabulan, Komnas Perempuan justru memilih berseberangan dengan AILA. Hal ini membuat kami bertanya-tanya, sebenarnya Komnas Perempuan membela perempuan yang mana?,” tanya dia.
Dalam FGD ini, para tokoh perempuan yang hadir sepakat untuk menolak RUU P-KS. Mereka juga turut menandatangani rekomendasi bagi masyarakat Bogor untuk ikut serta menolak RUU P-KS.
red: farah abdillah
Sumber : https://suara-islam.com/aila-galang-penolakan-terhadap-ruu-p-ks-di-sejumlah-kota/
Pejabat PBB Serukan Pencabutan Blokade Gaza
Komunitas Ketimbang Ngemis Bali gelar Sedekah Nasi Jumat
Kemlu RI: Putra Mahkota Saudi Tunda Kunjungan ke Indonesia
Menanam Asa di Savana Jaya
Koalisi Partai Arab-Israel setelah Ahmad Tibi Mundur
Apakah ‘Perubahan’ Menjadi Sebuah Kutukan Bagi Negara Arab?
Jejak Baru di Pulau Buru
PM Jepang Nominasikan Trump sebagai Penerima Nobel atas Permintaan Amerika Serikat
Tak Bayar Sandwich yang Dibelinya, Anggota Parlemen Slovenia Mundur
Hari Pertama Beroperasi Kereta Cepat Kebanggaan India Mogok
Komunitas Ketimbang Ngemis Bali gelar Sedekah Nasi Jumat
Kemlu RI: Putra Mahkota Saudi Tunda Kunjungan ke Indonesia
Menanam Asa di Savana Jaya
Koalisi Partai Arab-Israel setelah Ahmad Tibi Mundur
Apakah ‘Perubahan’ Menjadi Sebuah Kutukan Bagi Negara Arab?
Jejak Baru di Pulau Buru
PM Jepang Nominasikan Trump sebagai Penerima Nobel atas Permintaan Amerika Serikat
Tak Bayar Sandwich yang Dibelinya, Anggota Parlemen Slovenia Mundur
Hari Pertama Beroperasi Kereta Cepat Kebanggaan India Mogok
SIT Fajar Hidayah Raih Penghargaan Silver Medal dari Kemenlu Republik Ceko
Kezaliman terhadap Muslim Uighur Kembali Diungkap dalam Konferensi di London
Turki akan Buru Semua Kelompok Teroris
Serangan Kashmir: Pensiunan Jenderal India Peringatkan Risiko Serang Pakistan
Iran: Pakistan Akan ‘Menerima Konsekuensi Berat’ atas Serangan Bom Bunuh Diri
Tembok Perbatasan Palsu untuk Status Darurat Nasional Palsu
Blokir Huawei, Hubungan China dan Selandia Baru Tegang
Perusahaan Penyebab Kebakaran Hutan Indonesia Tunggak Denda Triliunan Rupiah
Pemilu Presiden Nigeria Mendadak Ditunda, Kecewakan Jutaan Warga
Sekretaris Pers Gedung Putih Diwawancarai untuk Penyelidikan Mueller
Kezaliman terhadap Muslim Uighur Kembali Diungkap dalam Konferensi di London
Turki akan Buru Semua Kelompok Teroris
Serangan Kashmir: Pensiunan Jenderal India Peringatkan Risiko Serang Pakistan
Iran: Pakistan Akan ‘Menerima Konsekuensi Berat’ atas Serangan Bom Bunuh Diri
Tembok Perbatasan Palsu untuk Status Darurat Nasional Palsu
Blokir Huawei, Hubungan China dan Selandia Baru Tegang
Perusahaan Penyebab Kebakaran Hutan Indonesia Tunggak Denda Triliunan Rupiah
Pemilu Presiden Nigeria Mendadak Ditunda, Kecewakan Jutaan Warga
Sekretaris Pers Gedung Putih Diwawancarai untuk Penyelidikan Mueller