Menkes Sebut Kasus Demam Berdarah Mulai Turun
Posted Date : 26-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 189 kali.
Jakarta: Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengaku kasus demam berdarah dengue (DBD) masih cukup tinggi pada tahun ini. Namun, Nila mengklaim kasus ini mulai menurun.
"Ya sudah makin turun saya kira," kata Nila di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019.
Nila tak menyebutkan angka pasti penurunan kasus demam berdarah itu. Ia menjelaskan nyamuk demam berdarah muncul saat musim pancaroba atau peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau. Mereka biasanya ada di genangan air bersih, bukan air kotor.
Dia pun meminta kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar. Masyarakat diminta menjalankan pesan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk bertanggung jawab terhadap selokan di depan rumah masing-masing. Hal itu salah satu cara untuk menghindari kemunculan jentik nyamuk aedes aegepty yang membawa penyakit demam berdarah.
"Jadi memang itu yang kita minta dan masyarakat juga waspada. Karena demam berdarah ini akan terus terjadi," ujar dia.
Kemenkes, terang dia, sudah menyosialisasikan bahaya DBD ke daerah. Pihaknya siap melakukan fooging atau pengasapan bila ditemukan wabah DBD.
"Juru pemantau jentik ini kita akan sebarkan juga di RT RW dan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) itu kita tetap berlakukan," ujar dia.
Dia juga mengingatkan para orang tua untuk segera membawa anaknya ke rumah sakit bila terkena demam. Meskipun, tidak semua penyakit demam akibat terjangkit virus DBD.
"Tapi jauh lebih baik daripada dia akan terlambat," ucap dia.
Ciri-ciri terjangkit DBD saat ini sering kali tak melulu sama. Biasanya, seseorang diketahui terjangkit DBB bila panas tubuhnya tak turun selama lima hari.
Saat ini, kata Nila, panas beberapa hari saja bisa diidentifikasi terjangkit virus DBD. Terlebih, panas itu diikuti dengan kondisi badan yang lesu.
Dia meminta masyarakat untuk segera memeriksa trombosit ke dokter apabila badan panas. Sehingga, potensi meninggal dunia akibat DBD bisa dihindari.
"Yang bahaya itu kalau sudah trombosit turun, pengenceran darah terjadi, nah ini yang disebut de morici dengue, itu yang bahaya. Itu menyebabkan kematian," kata dia.
(DRI)
Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiwa/yNLvl32k-menkes-sebut-kasus-demam-berdarah-mulai-turun
"Ya sudah makin turun saya kira," kata Nila di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019.
Nila tak menyebutkan angka pasti penurunan kasus demam berdarah itu. Ia menjelaskan nyamuk demam berdarah muncul saat musim pancaroba atau peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau. Mereka biasanya ada di genangan air bersih, bukan air kotor.
Dia pun meminta kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar. Masyarakat diminta menjalankan pesan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk bertanggung jawab terhadap selokan di depan rumah masing-masing. Hal itu salah satu cara untuk menghindari kemunculan jentik nyamuk aedes aegepty yang membawa penyakit demam berdarah.
"Jadi memang itu yang kita minta dan masyarakat juga waspada. Karena demam berdarah ini akan terus terjadi," ujar dia.
Kemenkes, terang dia, sudah menyosialisasikan bahaya DBD ke daerah. Pihaknya siap melakukan fooging atau pengasapan bila ditemukan wabah DBD.
"Juru pemantau jentik ini kita akan sebarkan juga di RT RW dan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) itu kita tetap berlakukan," ujar dia.
Dia juga mengingatkan para orang tua untuk segera membawa anaknya ke rumah sakit bila terkena demam. Meskipun, tidak semua penyakit demam akibat terjangkit virus DBD.
"Tapi jauh lebih baik daripada dia akan terlambat," ucap dia.
Ciri-ciri terjangkit DBD saat ini sering kali tak melulu sama. Biasanya, seseorang diketahui terjangkit DBB bila panas tubuhnya tak turun selama lima hari.
Saat ini, kata Nila, panas beberapa hari saja bisa diidentifikasi terjangkit virus DBD. Terlebih, panas itu diikuti dengan kondisi badan yang lesu.
Dia meminta masyarakat untuk segera memeriksa trombosit ke dokter apabila badan panas. Sehingga, potensi meninggal dunia akibat DBD bisa dihindari.
"Yang bahaya itu kalau sudah trombosit turun, pengenceran darah terjadi, nah ini yang disebut de morici dengue, itu yang bahaya. Itu menyebabkan kematian," kata dia.
(DRI)
Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiwa/yNLvl32k-menkes-sebut-kasus-demam-berdarah-mulai-turun
Menaker Puji Penerapan K3 pada Proyek MRT Jakarta
KLHK Sita 38 Kontainer Kayu Ilegal
Reino Barack Pecinta Sushi, Ini Tips Diet dengan Sushi
Akad Nikah Syahrini dan Reino Barack Berlangsung di Masjid Ini
Kendall Jenner dan 3 Model dengan Gaun Minim di Pesta Oscar 2019
Kalashnikov Rusia Luncurkan Drone Bunuh Diri
BMKG Perkirakan 2 Hari ke Depan Terjadi Cuaca Ekstrem di Kalteng
Rosano Barack, Calon Mertua Syahrini yang Kaya Raya
Soal Suntikan Modal Asing ke Unicorn, Rudiantara: Jangan Paranoid
Operasi Plastik Gagal, Transgender Ini Malu Keluar Rumah
KLHK Sita 38 Kontainer Kayu Ilegal
Reino Barack Pecinta Sushi, Ini Tips Diet dengan Sushi
Akad Nikah Syahrini dan Reino Barack Berlangsung di Masjid Ini
Kendall Jenner dan 3 Model dengan Gaun Minim di Pesta Oscar 2019
Kalashnikov Rusia Luncurkan Drone Bunuh Diri
BMKG Perkirakan 2 Hari ke Depan Terjadi Cuaca Ekstrem di Kalteng
Rosano Barack, Calon Mertua Syahrini yang Kaya Raya
Soal Suntikan Modal Asing ke Unicorn, Rudiantara: Jangan Paranoid
Operasi Plastik Gagal, Transgender Ini Malu Keluar Rumah
India Mengaku Telah Jatuhkan Bom di Pakistan
Maduro Tuduh AS 'Palsukan' Krisis untuk Memulai Perang
Tiba di Hanoi, Kim Jong-un Siap Bertemu Donald Trump
Indonesia! Lupakan Sejenak Kasus Mafia Bola, Rayakan Gelar Juara Piala AFF U-22
TDA Luxury Toys Tambah Dealer Mobil Mewah Bekas di Jakarta
Perempuan Asal Aceh Sembunyikan Sabu-sabu di Selangkangan
Dua Nelayan Gemar Nyabu setelah Pulang Berlayar
Ayo Ngaku, Siapa Buang Bayi Laki-laki di Pinggir Sungai Kenten?
Residivis Curanmor Ditembak Kakinya Saat Beraksi di Sarolangun
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ratusan Proyektil Peluru di Bandara Juanda
Maduro Tuduh AS 'Palsukan' Krisis untuk Memulai Perang
Tiba di Hanoi, Kim Jong-un Siap Bertemu Donald Trump
Indonesia! Lupakan Sejenak Kasus Mafia Bola, Rayakan Gelar Juara Piala AFF U-22
TDA Luxury Toys Tambah Dealer Mobil Mewah Bekas di Jakarta
Perempuan Asal Aceh Sembunyikan Sabu-sabu di Selangkangan
Dua Nelayan Gemar Nyabu setelah Pulang Berlayar
Ayo Ngaku, Siapa Buang Bayi Laki-laki di Pinggir Sungai Kenten?
Residivis Curanmor Ditembak Kakinya Saat Beraksi di Sarolangun
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ratusan Proyektil Peluru di Bandara Juanda