4 Tunggal Putra Hebat Dunia Jadi Korban Keganasan All England
Posted Date : 07-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 209 kali.
VIVA – All England Open 2019 memang ganas. Bagaimana tidak, banyak sekali raksasa-raksasa bulutangkis dunia yang tumbang di hari pertama turnamen tertua di bumi ini digelar.
Korban ganasnya persaingan di turnamen berhadiah 1 juta dolar Amerika Serikat ini paling banyak dialami pemain tunggal putra.
Tercatat lebih dari 3 pemain hebat dunia sudah tersungkur. Padahal mereka pemain yang bercokol di ranking 10 besar dunia.
Yang pertama ialah ranking 3 dunia, Chou Tien Chen. Pemain asal Taiwan ini secara mengejutkan dikalahkan ranking 23 dunia asal China, Huang Yuxiang. Chou dikalahkan dalam rubbergame dengan poin 21-14, 16-21 dan 24-22.
Lalu ranking 4 dunia, Chen Long. Juara dunia 2014 dan 2015 itu dipecundangi ranking 32 dunia asal Denmark, Rasmus Gemke. Yang paling menyakitkan, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu tumbang hanya dalam dua gim saja dengan poin 21-15 dan 21-17.
Selanjutnya ranking 5 dunia asal Korea Selatan, Son Wan Ho. Juara Malaysia Masters 2019 itu dikalahkan ranking 10 dunia, Kenta Nishimoto.
Son kalah karena tak melanjutkan pertandingan akibat menderita cedera di gim kedua. Padahal dia sudah unggul poin dan menang di gim pertama dengan poin 23-21 dan 14-5.
Dan yang korban lainnya ialah ranking 7 dunia asal Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Pria berjuluk pembunuh raksasa di China Open 2018 itu tumbang di tangan ranking 15 dunia asal Hong Kong, Ng Ka Long Angus. Ginting dihajar melalui rubbergame dengan poin 21-18, 13-21 dan 21-11.
Saat ini hanya tersisa 6 pemegang ranking 10 besar dunia yang masih berpeluang menjuarai turnamen BWF Super 1000 itu. Mulai dari ranking 1 dunia, Kento Momota; ranking 2 dunia, Shi Yuqi; ranking 6 dunia, Viktor Axelsen; ranking 8 dunia, Kidambi Srikanth; 9 dunia, Jonatan Christie dan ranking 10 dunia, Kenta Nishimoto.
Sumber : https://www.viva.co.id/sport/raket/1127957-4-tunggal-putra-hebat-dunia-jadi-korban-keganasan-all-england
Korban ganasnya persaingan di turnamen berhadiah 1 juta dolar Amerika Serikat ini paling banyak dialami pemain tunggal putra.
Tercatat lebih dari 3 pemain hebat dunia sudah tersungkur. Padahal mereka pemain yang bercokol di ranking 10 besar dunia.
Yang pertama ialah ranking 3 dunia, Chou Tien Chen. Pemain asal Taiwan ini secara mengejutkan dikalahkan ranking 23 dunia asal China, Huang Yuxiang. Chou dikalahkan dalam rubbergame dengan poin 21-14, 16-21 dan 24-22.
Lalu ranking 4 dunia, Chen Long. Juara dunia 2014 dan 2015 itu dipecundangi ranking 32 dunia asal Denmark, Rasmus Gemke. Yang paling menyakitkan, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu tumbang hanya dalam dua gim saja dengan poin 21-15 dan 21-17.
Selanjutnya ranking 5 dunia asal Korea Selatan, Son Wan Ho. Juara Malaysia Masters 2019 itu dikalahkan ranking 10 dunia, Kenta Nishimoto.
Son kalah karena tak melanjutkan pertandingan akibat menderita cedera di gim kedua. Padahal dia sudah unggul poin dan menang di gim pertama dengan poin 23-21 dan 14-5.
Dan yang korban lainnya ialah ranking 7 dunia asal Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Pria berjuluk pembunuh raksasa di China Open 2018 itu tumbang di tangan ranking 15 dunia asal Hong Kong, Ng Ka Long Angus. Ginting dihajar melalui rubbergame dengan poin 21-18, 13-21 dan 21-11.
Saat ini hanya tersisa 6 pemegang ranking 10 besar dunia yang masih berpeluang menjuarai turnamen BWF Super 1000 itu. Mulai dari ranking 1 dunia, Kento Momota; ranking 2 dunia, Shi Yuqi; ranking 6 dunia, Viktor Axelsen; ranking 8 dunia, Kidambi Srikanth; 9 dunia, Jonatan Christie dan ranking 10 dunia, Kenta Nishimoto.
Sumber : https://www.viva.co.id/sport/raket/1127957-4-tunggal-putra-hebat-dunia-jadi-korban-keganasan-all-england
Warga Tambah Kekuatan, Pastikan TPA Burangkeng Bekasi Ditutup
Hajar Duo Rusia, Ahsan/Hendra Lolos Perempatfinal All England
Komplotan Pencuri Truk di Kediri ini Bius Korban dengan Nasi Padang
Mayat Laki-laki Ditemukan di Sungai Sido Kepung Sidoarjo
Banyak Warga Mencari Ikan di Tol Madiun yang Banjir
Bupati Madiun Tetapkan Status Darurat Banjir Selama 14 hari
Pelempar Bom Bondet ke Guru Ngaji di Pasuruan Ditangkap
Banjir di Madiun Mulai Surut, Dua Kecamatan Masih Terdampak
Keluarga Menolak Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Mobil yang Dikendarai Ibu dan Anak Nyemplung di Sungai
Hajar Duo Rusia, Ahsan/Hendra Lolos Perempatfinal All England
Komplotan Pencuri Truk di Kediri ini Bius Korban dengan Nasi Padang
Mayat Laki-laki Ditemukan di Sungai Sido Kepung Sidoarjo
Banyak Warga Mencari Ikan di Tol Madiun yang Banjir
Bupati Madiun Tetapkan Status Darurat Banjir Selama 14 hari
Pelempar Bom Bondet ke Guru Ngaji di Pasuruan Ditangkap
Banjir di Madiun Mulai Surut, Dua Kecamatan Masih Terdampak
Keluarga Menolak Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Mobil yang Dikendarai Ibu dan Anak Nyemplung di Sungai
Gempa Bumi 4,6 Skala Richter Guncang Pangandaran
Bromo Ditutup Selama Nyepi, Wisatawan Terpaksa Kembali
Tes DNA Denny Sumargo dan Verny Selesai, Ini Hasilnya
Data Terbaru Banjir Ngawi, Lima Kecamatan Jadi Lautan
Persatuan Ulama Sedunia Serukan Bela Al-Aqsha di Mimbar
Zul ‘Zivilia’ Ditangkap Polisi karena Narkoba
Juragan Durian Janjikan Hadiah Rp 4,4 M untuk Jodoh Putrinya
Ratusan Penerima Bantuan di Ogan Ilir Pilih Mundur karena Malu Dicap Keluarga Miskin
Mal Terbesar di Indonesia ‘Hijrah’ jadi Pusat Kajian
Studi: Kematian Akibat Bunuh Diri, Alkohol dan Narkoba di AS Capai Rekor Tertinggi pada 2017
Bromo Ditutup Selama Nyepi, Wisatawan Terpaksa Kembali
Tes DNA Denny Sumargo dan Verny Selesai, Ini Hasilnya
Data Terbaru Banjir Ngawi, Lima Kecamatan Jadi Lautan
Persatuan Ulama Sedunia Serukan Bela Al-Aqsha di Mimbar
Zul ‘Zivilia’ Ditangkap Polisi karena Narkoba
Juragan Durian Janjikan Hadiah Rp 4,4 M untuk Jodoh Putrinya
Ratusan Penerima Bantuan di Ogan Ilir Pilih Mundur karena Malu Dicap Keluarga Miskin
Mal Terbesar di Indonesia ‘Hijrah’ jadi Pusat Kajian
Studi: Kematian Akibat Bunuh Diri, Alkohol dan Narkoba di AS Capai Rekor Tertinggi pada 2017