Data Terbaru Banjir Ngawi, Lima Kecamatan Jadi Lautan
Posted Date : 07-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 203 kali.
Luapan air dari Bengawan Madiun membuat sejumlah wilayah di Ngawi berubah jadi lautan. Data terakhir, banjir Ngawi membuat ribuan rumah warga di lima kecamatan terendam air.
Lima kecamatan tersebut, Kecamatan Kwadungan, Kecamatan Pangkur , Kecamatan Padas, Kecamatan Karangjati dan Kecamatan Padas.
Rumah warga yang sebagian besar berada di tepian Bengawan Madiun tersebut terendam banjir hingga ketinggian 50-75 sentimeter.
Sedangkan ketinggian air sungai mencapai 4 meter. Akses jalan juga terendam air mengakibatkan evakuasi korban banjir agak tersendat. PLN juga memutus sementara aliran listrik sejak dua hari lalu dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan warga.
Data yang dilaporkan BPBD Kabupaten Ngawi menyebut 2.925 rumah terendam. Paling banyak warga di Kecamatan Kwadungan mencapai 1.950 rumah dari 3200 KK. Disusul Kecamatan Pangkur 694 rumah dari 1050 KK , Kecamatan Geneng 160 rumah dari 220 KK dan terakhir Kecamatan Padas 30 rumah dan Kecamatan Karangjati 15 rumah.
"Data terakhir dari BPBD saya terima tadi malam. Saat ini evakuasi dan penyaluran bantuan masih berlangsung," ujar Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Kamis (7/3/2019).
Di sejumlah perkampungan yang terendam air, warga terpaksa menggunakan perahu untuk beraktivitas. Ketinggian air yang hampir mencapai satu meter tidak memungkinkan lagi dilalui kendaraan bermotor.
"Kemarin sudah surut. Tapi dini hari tadi naik lagi sampai dada," ujar Wiwik warga Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kamis (7/3/2019).
Meskipun rumah terendam banjir, warga masih memilih bertahan dan menunggu air surut. Mereka mengaku tidak tahu harus mengungsi ke mana karena semua daerah terdekat juga terendam air. Warga berharap pemerintah segera turun tangan ke wilayah yang sulit diakses karena banjir dari luapan Bengawan Madiun. (*)
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1127927-data-terbaru-banjir-ngawi-lima-kecamatan-jadi-lautan
Lima kecamatan tersebut, Kecamatan Kwadungan, Kecamatan Pangkur , Kecamatan Padas, Kecamatan Karangjati dan Kecamatan Padas.
Rumah warga yang sebagian besar berada di tepian Bengawan Madiun tersebut terendam banjir hingga ketinggian 50-75 sentimeter.
Sedangkan ketinggian air sungai mencapai 4 meter. Akses jalan juga terendam air mengakibatkan evakuasi korban banjir agak tersendat. PLN juga memutus sementara aliran listrik sejak dua hari lalu dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan warga.
Data yang dilaporkan BPBD Kabupaten Ngawi menyebut 2.925 rumah terendam. Paling banyak warga di Kecamatan Kwadungan mencapai 1.950 rumah dari 3200 KK. Disusul Kecamatan Pangkur 694 rumah dari 1050 KK , Kecamatan Geneng 160 rumah dari 220 KK dan terakhir Kecamatan Padas 30 rumah dan Kecamatan Karangjati 15 rumah.
"Data terakhir dari BPBD saya terima tadi malam. Saat ini evakuasi dan penyaluran bantuan masih berlangsung," ujar Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Kamis (7/3/2019).
Di sejumlah perkampungan yang terendam air, warga terpaksa menggunakan perahu untuk beraktivitas. Ketinggian air yang hampir mencapai satu meter tidak memungkinkan lagi dilalui kendaraan bermotor.
"Kemarin sudah surut. Tapi dini hari tadi naik lagi sampai dada," ujar Wiwik warga Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kamis (7/3/2019).
Meskipun rumah terendam banjir, warga masih memilih bertahan dan menunggu air surut. Mereka mengaku tidak tahu harus mengungsi ke mana karena semua daerah terdekat juga terendam air. Warga berharap pemerintah segera turun tangan ke wilayah yang sulit diakses karena banjir dari luapan Bengawan Madiun. (*)
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1127927-data-terbaru-banjir-ngawi-lima-kecamatan-jadi-lautan
Tes DNA Denny Sumargo dan Verny Selesai, Ini Hasilnya
Bromo Ditutup Selama Nyepi, Wisatawan Terpaksa Kembali
Gempa Bumi 4,6 Skala Richter Guncang Pangandaran
4 Tunggal Putra Hebat Dunia Jadi Korban Keganasan All England
Warga Tambah Kekuatan, Pastikan TPA Burangkeng Bekasi Ditutup
Hajar Duo Rusia, Ahsan/Hendra Lolos Perempatfinal All England
Komplotan Pencuri Truk di Kediri ini Bius Korban dengan Nasi Padang
Mayat Laki-laki Ditemukan di Sungai Sido Kepung Sidoarjo
Banyak Warga Mencari Ikan di Tol Madiun yang Banjir
Bupati Madiun Tetapkan Status Darurat Banjir Selama 14 hari
Bromo Ditutup Selama Nyepi, Wisatawan Terpaksa Kembali
Gempa Bumi 4,6 Skala Richter Guncang Pangandaran
4 Tunggal Putra Hebat Dunia Jadi Korban Keganasan All England
Warga Tambah Kekuatan, Pastikan TPA Burangkeng Bekasi Ditutup
Hajar Duo Rusia, Ahsan/Hendra Lolos Perempatfinal All England
Komplotan Pencuri Truk di Kediri ini Bius Korban dengan Nasi Padang
Mayat Laki-laki Ditemukan di Sungai Sido Kepung Sidoarjo
Banyak Warga Mencari Ikan di Tol Madiun yang Banjir
Bupati Madiun Tetapkan Status Darurat Banjir Selama 14 hari
Persatuan Ulama Sedunia Serukan Bela Al-Aqsha di Mimbar
Zul ‘Zivilia’ Ditangkap Polisi karena Narkoba
Juragan Durian Janjikan Hadiah Rp 4,4 M untuk Jodoh Putrinya
Ratusan Penerima Bantuan di Ogan Ilir Pilih Mundur karena Malu Dicap Keluarga Miskin
Mal Terbesar di Indonesia ‘Hijrah’ jadi Pusat Kajian
Studi: Kematian Akibat Bunuh Diri, Alkohol dan Narkoba di AS Capai Rekor Tertinggi pada 2017
Israel Tuding Saluran TV Al-Aqsha Sebagai Organisasi Teroris
Ini Identitas 3 Anggota TNI yang Gugur Ditembak di Papua
Pelempar Bom Ikan ke Guru Ngaji di Pasuruan Mengaku Salah Sasaran
Banjir Jatim, BMH-SAR Hidayatullah Beri Bantuan
Zul ‘Zivilia’ Ditangkap Polisi karena Narkoba
Juragan Durian Janjikan Hadiah Rp 4,4 M untuk Jodoh Putrinya
Ratusan Penerima Bantuan di Ogan Ilir Pilih Mundur karena Malu Dicap Keluarga Miskin
Mal Terbesar di Indonesia ‘Hijrah’ jadi Pusat Kajian
Studi: Kematian Akibat Bunuh Diri, Alkohol dan Narkoba di AS Capai Rekor Tertinggi pada 2017
Israel Tuding Saluran TV Al-Aqsha Sebagai Organisasi Teroris
Ini Identitas 3 Anggota TNI yang Gugur Ditembak di Papua
Pelempar Bom Ikan ke Guru Ngaji di Pasuruan Mengaku Salah Sasaran
Banjir Jatim, BMH-SAR Hidayatullah Beri Bantuan