Ini Kerakusan Pencuri di Ponorogo yang Didor
Posted Date : 01-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 326 kali.
jatimnow.com - Setelah memeriksa intensif Ulumatul Mario Jefry Irawan, polisi mendapati banyak fakta lain terkait pencurian yang dilakukan pemuda 19 tahun itu. Ternyata warga Desa Bangsalan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo tersebut merupakan pencuri yang rakus.
Kapolsek Sambit, AKP Darmana mengungkap, pencuri yang ditembak kakinya oleh timnya tersebut sudah beraksi sekitar satu tahun terakhir. Dari pengakuannya, Mario mencuri apa saja yang bisa diambil dan dibawanya kabur.
"Jadi, apa saja yang dilihatnya di rumah korban, semua dicuri. Tidak hanya laptop, sepeda motor, handphone, tapi sepatu yang harganya tidak sampai Rp 100 ribu pun dia curi," kata Darmana, Senin (1/4/2019).
Dan setelah berhasil mencuri, Mario tidak langsung menjual barang-barang yang dicurinya itu ke penadah, melainkan menyimpannya di dalam rumah.
Hal itu didapati ketika Tim Unit Reskrim Polsek Sambit mengeler Mario ke rumahnya untuk mendapatkan barang bukti pencurian. Dari penggeledahan di rumahnya, didapati 3 laptop, beberapa handphone berbagai merk, onderdil sepeda angin hingga sepatu.
"Termasuk ada beberapa rokok yang disimpan di lemari. Itu juga hasil membobol toko di sekitaran Kecamatan Sambit juga," beber Darmana.
Ia menjelaskan, pelaku juga mengaku sering membobol kotak amal, salah satunya yaitu kotak amal milik SMPN 2 Sambit.
"Semua uang dari hasilnya mencuri, dipakai berfoya-foya," tegas Darmana.
Mario mengaku pertama kali mencuri sejak dirinya di-dropout oleh sekolahnya. Ia juga mengaku belajar mencuri secara otodidak.
Mario ditangkap di dalam bus di Terminal Seloaji ketika hendak kabur ke Kota Surabaya. Dia diburu Unit Reskrim Polsek Sambit setelah menerima laporan sejumlah korban pencurian. Dia terpaksa ditembak kakinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Sumber : https://jatimnow.com/baca-14202-ini-kerakusan-pencuri-di-ponorogo-yang-didor
Kapolsek Sambit, AKP Darmana mengungkap, pencuri yang ditembak kakinya oleh timnya tersebut sudah beraksi sekitar satu tahun terakhir. Dari pengakuannya, Mario mencuri apa saja yang bisa diambil dan dibawanya kabur.
"Jadi, apa saja yang dilihatnya di rumah korban, semua dicuri. Tidak hanya laptop, sepeda motor, handphone, tapi sepatu yang harganya tidak sampai Rp 100 ribu pun dia curi," kata Darmana, Senin (1/4/2019).
Dan setelah berhasil mencuri, Mario tidak langsung menjual barang-barang yang dicurinya itu ke penadah, melainkan menyimpannya di dalam rumah.
Hal itu didapati ketika Tim Unit Reskrim Polsek Sambit mengeler Mario ke rumahnya untuk mendapatkan barang bukti pencurian. Dari penggeledahan di rumahnya, didapati 3 laptop, beberapa handphone berbagai merk, onderdil sepeda angin hingga sepatu.
"Termasuk ada beberapa rokok yang disimpan di lemari. Itu juga hasil membobol toko di sekitaran Kecamatan Sambit juga," beber Darmana.
Ia menjelaskan, pelaku juga mengaku sering membobol kotak amal, salah satunya yaitu kotak amal milik SMPN 2 Sambit.
"Semua uang dari hasilnya mencuri, dipakai berfoya-foya," tegas Darmana.
Mario mengaku pertama kali mencuri sejak dirinya di-dropout oleh sekolahnya. Ia juga mengaku belajar mencuri secara otodidak.
Mario ditangkap di dalam bus di Terminal Seloaji ketika hendak kabur ke Kota Surabaya. Dia diburu Unit Reskrim Polsek Sambit setelah menerima laporan sejumlah korban pencurian. Dia terpaksa ditembak kakinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Sumber : https://jatimnow.com/baca-14202-ini-kerakusan-pencuri-di-ponorogo-yang-didor
Berbekal Sepasang Sandal, Perempuan Tenggelam di Waduk Unesa Ditemukan
Tragis, Pria ini Tewas Tertimpa Durian Runtuh
Punya CEO Terbaik, Pelindo IV Raih Dua Anugerah BUMN 2019
Dulu Tenar, Kini 'Motor Camat' Sulit Dicari
Powerbank Punya Fast Charge sampai VOOC Flash Charge
Anyer Urban Festival 2019, Bangun Kembali Pariwisata Tanjung Lesung
Alamat Pemesan Vanessa Tak Jelas, Surat Panggilan Balik ke Jaksa
China Berterima Kasih Kazakhstan Dukung Program De-radikalisasi Muslim Uighur
IMS Khitan 120 Mualaf-Dhuafa Togutil di Halmahera
Ribuan Rakyat Peringati Setahun Aksi ‘Kembali ke Palestina yang Terjajah’
Tragis, Pria ini Tewas Tertimpa Durian Runtuh
Punya CEO Terbaik, Pelindo IV Raih Dua Anugerah BUMN 2019
Dulu Tenar, Kini 'Motor Camat' Sulit Dicari
Powerbank Punya Fast Charge sampai VOOC Flash Charge
Anyer Urban Festival 2019, Bangun Kembali Pariwisata Tanjung Lesung
Alamat Pemesan Vanessa Tak Jelas, Surat Panggilan Balik ke Jaksa
China Berterima Kasih Kazakhstan Dukung Program De-radikalisasi Muslim Uighur
IMS Khitan 120 Mualaf-Dhuafa Togutil di Halmahera
Ribuan Rakyat Peringati Setahun Aksi ‘Kembali ke Palestina yang Terjajah’
Persembunyian Napi yang Kabur dari Lapas Tulungagung Belum Terlacak
Perempuan Pemaksa Anak SD Turun dari Mobil di Malang Minta Maaf
Dua Bandar Narkoba Disergap di Tol Jombang-Mojokerto
Jadi Pemeran Utama Karena Dompleng Nama Iis Dahlia? Ini Tanggapan Devano Danendra
Pernah Salah Nikahi Suami Orang, Kini Muzdalifah Yakin Brondong Gantengnya Pria Lajang
Terpeleset di Panggung Saat Nyanyi, Inul Daratista Tetap Profesional
Perankan Cowok Bernama Dylan, Devano Danendra Khawatir Dibandingkan dengan Iqbaal Ramadhan?
Konflik dengan Keponakan, Dewi Perssik: Orang Tua Saya Hampir Mati, Kok Damai
May: Inggris Kembali Perpanjang Tenggat Waktu Brexit
AS Yakin Turki Batalkan Pembelian Rudal S-400
Perempuan Pemaksa Anak SD Turun dari Mobil di Malang Minta Maaf
Dua Bandar Narkoba Disergap di Tol Jombang-Mojokerto
Jadi Pemeran Utama Karena Dompleng Nama Iis Dahlia? Ini Tanggapan Devano Danendra
Pernah Salah Nikahi Suami Orang, Kini Muzdalifah Yakin Brondong Gantengnya Pria Lajang
Terpeleset di Panggung Saat Nyanyi, Inul Daratista Tetap Profesional
Perankan Cowok Bernama Dylan, Devano Danendra Khawatir Dibandingkan dengan Iqbaal Ramadhan?
Konflik dengan Keponakan, Dewi Perssik: Orang Tua Saya Hampir Mati, Kok Damai
May: Inggris Kembali Perpanjang Tenggat Waktu Brexit
AS Yakin Turki Batalkan Pembelian Rudal S-400