Intelijen Inggris: Bisnis Harus Ikut Lindungi Internet
Posted Date : 24-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 298 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Kepala badan intelijen Inggris Government Communications Headquarters (GCHQ) Jeremy Fleming meminta sektor bisnis dan finansial turut bekerja sama untuk mengamankan internet dan melindungi konsumen. Hal ini akan Fleming ungkapkan di konferensi keamanan siber di Skotlandia.
Dalam salinan pidatonya Fleming mengatakan GCHQ akan berkerja sama dengan manufaktur, perusahaan penyedia layanan internet, platform dan bank. "Untuk mengambil beban keamanan siber dari individu," kata Fleming, Rabu (24/4).
Fleming mengatakan internet berhasil mendorong berbagai inovasi dan terobosan teknologi. Tapi, tambahnya, juga membawa 'tantangan dan ketidakpastiaan bagi pembuat kebijakan untuk melindungi warga negara, sistem peradilan, bisnis dan norma-norma sosial'.
Pemerintah negara-negara Barat termasuk Inggris mendorong bisnis dan masyarakat untuk mengambil bagian dalam melindungi diri mereka di internet. Melindungi diri melawan ancaman yang dilakukan perentas individu maupun negara.
Fleming akan berbicara di konferensi CYBERUK yang digelar di markas National Cyber Security Centre (NCSC), Glasgow, Skotlandia. Konferensi itu juga akan menggelar panel diskusi yang ikuti pejabat-pejabat senior Five Eyes, lima negara yang berbagi data intelijen, yakni Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat.
"Serangan siber tidak menghormati batas-batas internasional dan kami harus membagi ancaman dan kerentanan dengan seluruh dunia, setiap negara memiliki kedaulatan untuk mencari cara terbaik melindungi diri mereka sendiri, tapi sangat penting bagi kami untuk bekerja sama dengan sekutu kami," kata kepala NCSC Ciaran Martin.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/eropa/pqgh31415/intelijen-inggris-bisnis-harus-ikut-lindungi-internet
Dalam salinan pidatonya Fleming mengatakan GCHQ akan berkerja sama dengan manufaktur, perusahaan penyedia layanan internet, platform dan bank. "Untuk mengambil beban keamanan siber dari individu," kata Fleming, Rabu (24/4).
Fleming mengatakan internet berhasil mendorong berbagai inovasi dan terobosan teknologi. Tapi, tambahnya, juga membawa 'tantangan dan ketidakpastiaan bagi pembuat kebijakan untuk melindungi warga negara, sistem peradilan, bisnis dan norma-norma sosial'.
Pemerintah negara-negara Barat termasuk Inggris mendorong bisnis dan masyarakat untuk mengambil bagian dalam melindungi diri mereka di internet. Melindungi diri melawan ancaman yang dilakukan perentas individu maupun negara.
Fleming akan berbicara di konferensi CYBERUK yang digelar di markas National Cyber Security Centre (NCSC), Glasgow, Skotlandia. Konferensi itu juga akan menggelar panel diskusi yang ikuti pejabat-pejabat senior Five Eyes, lima negara yang berbagi data intelijen, yakni Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat.
"Serangan siber tidak menghormati batas-batas internasional dan kami harus membagi ancaman dan kerentanan dengan seluruh dunia, setiap negara memiliki kedaulatan untuk mencari cara terbaik melindungi diri mereka sendiri, tapi sangat penting bagi kami untuk bekerja sama dengan sekutu kami," kata kepala NCSC Ciaran Martin.
Sumber : Reuters
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/eropa/pqgh31415/intelijen-inggris-bisnis-harus-ikut-lindungi-internet
Ruecha Tokputza, Paedofil Terburuk di Australia
Soal Kekerasan Seksual dalam Konflik, PBB Tunduk pada AS
Naik Kereta, Kim Jong Un Tiba di Rusia untuk Temui Putin
Salah Satu Pelaku Serangan Bom Sri Lanka Perempuan
Tentara Israel Tangkap 18 Warga Palestina di Tepi Barat
Tangan Diborgol, Kriss Hatta Hadapi Pasal Berlapis
Tommy Sugiarto Selamatkan Wajah Bulutangkis RI di Asia Championships
Rekor Pertemuan AC Milan Vs Lazio, Siapa Lebih Unggul?
BNI Catat Laba Rp4,08 Triliun di Kuartal I
Rebut Perak di Qatar, Zohri Pelari Tercepat di Asia Tenggara
Soal Kekerasan Seksual dalam Konflik, PBB Tunduk pada AS
Naik Kereta, Kim Jong Un Tiba di Rusia untuk Temui Putin
Salah Satu Pelaku Serangan Bom Sri Lanka Perempuan
Tentara Israel Tangkap 18 Warga Palestina di Tepi Barat
Tangan Diborgol, Kriss Hatta Hadapi Pasal Berlapis
Tommy Sugiarto Selamatkan Wajah Bulutangkis RI di Asia Championships
Rekor Pertemuan AC Milan Vs Lazio, Siapa Lebih Unggul?
BNI Catat Laba Rp4,08 Triliun di Kuartal I
Rebut Perak di Qatar, Zohri Pelari Tercepat di Asia Tenggara
Ingin Calon Anak Jadi Hafiz, Tommy dan Lisya Siapkan Nama Khusus
Setelah Dilamar Brondong Ganteng, Muzdalifah Menikah Besok
Beredar Rumor Perceraian dengan Pangeran William, Kate Middleton Pulang Kampung
Teringat Cinta Ayah Pada Almarhumah Ibunda, Ammar Zoni Nangis Histeris di Pengajian Jelang Nikah
Deutsche Bank Serahkan Dokumen Utang Bisnis Donald Trump
Penuhi Tuntutan Demonstran Sejumlah Jenderal Sudan Mundur
Tragedi Sri Lanka & Selandia Baru, Kemenpora Ajak Pemuda Dunia Berbelasungkawa
Parlemen Iran Setujui RUU yang Akan Melabeli Tentara AS sebagai ‘Teroris’
Sebelum Kebakaran Pekerja Konstruksi di Notre-Dame Merokok
NATO dan Afghanistan Membunuh Lebih Banyak Rakyat Sipil Dibanding Taliban
Setelah Dilamar Brondong Ganteng, Muzdalifah Menikah Besok
Beredar Rumor Perceraian dengan Pangeran William, Kate Middleton Pulang Kampung
Teringat Cinta Ayah Pada Almarhumah Ibunda, Ammar Zoni Nangis Histeris di Pengajian Jelang Nikah
Deutsche Bank Serahkan Dokumen Utang Bisnis Donald Trump
Penuhi Tuntutan Demonstran Sejumlah Jenderal Sudan Mundur
Tragedi Sri Lanka & Selandia Baru, Kemenpora Ajak Pemuda Dunia Berbelasungkawa
Parlemen Iran Setujui RUU yang Akan Melabeli Tentara AS sebagai ‘Teroris’
Sebelum Kebakaran Pekerja Konstruksi di Notre-Dame Merokok
NATO dan Afghanistan Membunuh Lebih Banyak Rakyat Sipil Dibanding Taliban