Saudi Siap Cegah Peperangan di Teluk
Posted Date : 19-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 385 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan negaranya tak menghendaki atau menginginkan terjadinya peperangan di kawasan Teluk Arab. Saudi siap mengerahkan upaya agar hal itu tak terjadi.
“Kerajaan Arab Saudi tidak ingin peran di kawasan itu, juga tidak mengupayakan hal itu. Saudi akan melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah perang ini,” ujar al-Jubeir dalam sebuah konferensi pers pada Ahad (19/5).
Namun jika pihak lain menghendaki adanya peperangan, Saudi pun siap merespons. “Kerajaan (Saudi) akan menanggapi dengan semua kekuatan dan tekad, dan ia akan membela diri serta kepentingannya,” ucap al-Jubeir.
Terkait hal ini, dia menyoroti peristiwa penyerangan dua stasiun pompa minyak oleh pesawat nirawak atau drone. Kelompok milisi Houthi yang kerap disebut memperoleh dukungan Iran, mengklaim bertanggung jawab atas kejadian itu.
“Kami menginginkan perdamaian dan stabilitas di kawasan, tapi kami tidak akan duduk di tangan kami mengingat serangan Iran yang berkelanjutan. Bola ada di pengadilan Iran dan tergantung pada Iran untuk menentukan nasibnya nanti,” ujar al-Jubeir.
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah menyerukan negara-negara Arab dan Teluk menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Mekah pada 30 Mei mendatang. Pertemuan tersebut hendak membahas tentang ketegangan yang sedang berlangsung di Teluk, termasuk terkait penyerangan atau sabotase empat kapal tanker di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.
Serangan terhadap kilang minyak milik Riyadh oleh Houthi pun akan turut dibahas. “Ini memiliki implikasi serius bagi perdamaian regional dan internasional serta pasokan dan stabilitas pasar minyak dunia,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi, dikutip laman Al-Arabiya , Ahad (19/5).
Pekan lalu, empat kapal tanker, dua di antaranya milik Saudi dan UEA, menjadi target sabotase. Peristiwa itu seketika menyulut ketegangan karena terjadi saat Amerika Serikat (AS) sedang menekan Iran untuk merundingkan program nuklirnya.
Tak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas sabotase empat kapal tanker tersebut. Namun beberapa pejabat AS meyakini Iran telah mendorong kelompok Houthi atau milisi Syiah yang berbasis di Irak untuk melakukan hal itu.
Iran telah membantah terlibat dalam aksi sabotase terhadap empat kapal tanker di lepas pantai UEA. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif justru menuduh pejabat-pejabat garis keras di pemerintahan AS yang mengatur peristiwa itu dengan tujuan memantik ketegangan.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/prqtib368/saudi-siap-cegah-peperangan-di-teluk
“Kerajaan Arab Saudi tidak ingin peran di kawasan itu, juga tidak mengupayakan hal itu. Saudi akan melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah perang ini,” ujar al-Jubeir dalam sebuah konferensi pers pada Ahad (19/5).
Namun jika pihak lain menghendaki adanya peperangan, Saudi pun siap merespons. “Kerajaan (Saudi) akan menanggapi dengan semua kekuatan dan tekad, dan ia akan membela diri serta kepentingannya,” ucap al-Jubeir.
Terkait hal ini, dia menyoroti peristiwa penyerangan dua stasiun pompa minyak oleh pesawat nirawak atau drone. Kelompok milisi Houthi yang kerap disebut memperoleh dukungan Iran, mengklaim bertanggung jawab atas kejadian itu.
“Kami menginginkan perdamaian dan stabilitas di kawasan, tapi kami tidak akan duduk di tangan kami mengingat serangan Iran yang berkelanjutan. Bola ada di pengadilan Iran dan tergantung pada Iran untuk menentukan nasibnya nanti,” ujar al-Jubeir.
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah menyerukan negara-negara Arab dan Teluk menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Mekah pada 30 Mei mendatang. Pertemuan tersebut hendak membahas tentang ketegangan yang sedang berlangsung di Teluk, termasuk terkait penyerangan atau sabotase empat kapal tanker di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.
Serangan terhadap kilang minyak milik Riyadh oleh Houthi pun akan turut dibahas. “Ini memiliki implikasi serius bagi perdamaian regional dan internasional serta pasokan dan stabilitas pasar minyak dunia,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi, dikutip laman Al-Arabiya , Ahad (19/5).
Pekan lalu, empat kapal tanker, dua di antaranya milik Saudi dan UEA, menjadi target sabotase. Peristiwa itu seketika menyulut ketegangan karena terjadi saat Amerika Serikat (AS) sedang menekan Iran untuk merundingkan program nuklirnya.
Tak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas sabotase empat kapal tanker tersebut. Namun beberapa pejabat AS meyakini Iran telah mendorong kelompok Houthi atau milisi Syiah yang berbasis di Irak untuk melakukan hal itu.
Iran telah membantah terlibat dalam aksi sabotase terhadap empat kapal tanker di lepas pantai UEA. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif justru menuduh pejabat-pejabat garis keras di pemerintahan AS yang mengatur peristiwa itu dengan tujuan memantik ketegangan.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/prqtib368/saudi-siap-cegah-peperangan-di-teluk
Scott Morrison Menangi Pemilu Federal Australia
Tiga Kandidat Pengganti Bill Shorten di Partai Buruh
Boeing Akui Perangkat Lunak Simulator Max 737 Bermasalah
Warga India Antusias Ikuti Fase Terakhir Pemilu
Pesawat Komersial Diperingatkan tak Lintasi Teluk Persia
Identitas Mayat Berbaju Koko di Sungai Kedungploso Sidoarjo Terungkap
14 PSK Hingga Miras Diamankan dari Stasiun Wonokromo Surabaya
Begini Pengakuan Pelaku Mencabuli Siswi Kelas 3 SD di Pasuruan
Polisi Bongkar Jaringan Prostitusi Online di Banyuwangi
Hilang Lima Hari, Mbah Paini Ditemukan Tewas di Sungai
Tiga Kandidat Pengganti Bill Shorten di Partai Buruh
Boeing Akui Perangkat Lunak Simulator Max 737 Bermasalah
Warga India Antusias Ikuti Fase Terakhir Pemilu
Pesawat Komersial Diperingatkan tak Lintasi Teluk Persia
Identitas Mayat Berbaju Koko di Sungai Kedungploso Sidoarjo Terungkap
14 PSK Hingga Miras Diamankan dari Stasiun Wonokromo Surabaya
Begini Pengakuan Pelaku Mencabuli Siswi Kelas 3 SD di Pasuruan
Polisi Bongkar Jaringan Prostitusi Online di Banyuwangi
Hilang Lima Hari, Mbah Paini Ditemukan Tewas di Sungai
UEA Sambut Seruan Raja Salman Gelar Pertemuan Negara Teluk
Lima Warga Asing Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Honduras
Pasukan Elite Iran Gerebek Kantor Agensi Model Bawah Tanah
China Lakukan Pembicaraan Perdagangan dengan Pompeo
Polisi Amankan 20 Orang Pria yang Membawa Senjata Tajam di Bekasi
Jalur Rempah, Bukan Sutra
12 Mobil Damkar Padamkan Kebakaran Restoran di Plaza Kalibata
Paula Verhoeven Dihadiahi Mobil Baru Setelah Di-prank oleh Baim Wong
Kilas Balik Karier Bopak Castello yang Hari Ini Berulang Tahun ke-52
Pelni Tambah Frekuensi Pelayaran di Rute Padat Penumpang saat Mudik
Lima Warga Asing Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Honduras
Pasukan Elite Iran Gerebek Kantor Agensi Model Bawah Tanah
China Lakukan Pembicaraan Perdagangan dengan Pompeo
Polisi Amankan 20 Orang Pria yang Membawa Senjata Tajam di Bekasi
Jalur Rempah, Bukan Sutra
12 Mobil Damkar Padamkan Kebakaran Restoran di Plaza Kalibata
Paula Verhoeven Dihadiahi Mobil Baru Setelah Di-prank oleh Baim Wong
Kilas Balik Karier Bopak Castello yang Hari Ini Berulang Tahun ke-52
Pelni Tambah Frekuensi Pelayaran di Rute Padat Penumpang saat Mudik