Pesawat Komersial Diperingatkan tak Lintasi Teluk Persia
Posted Date : 19-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 371 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Para diplomat Amerika Serikat (AS) memperingatkan pesawat komersial agar tak terbang di atas Teluk Persia. Sebab mereka berisiko menjadi target salah sasaran oleh militer Iran.
Peringatan itu disampaikan pos-pos diplomatik AS dari Otoritas Penerangan Federal (FAA). “Meskipun kemungkinan Iran tak memiliki niat menargetkan pesawat sipil, kehadiran beberapa senjata jarak jauh dan antipesawat canggih dalam lingkungan yang tegang menimbulkan kemungkinan risiko salah perhitungan atau kesalahan identifikasi, terutama selama periode ketegangan politik yang meningkat dan retorika,” katanya pada Sabtu (18/5).
Mereka pun memperingatkan bahwa pesawat bisa mengalami gangguan instrumen navigasi serta komunikasi. Hal itu dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan sama sekali. Sejumlah maskapai seperti Emirates, Etihad, dan Qatar Airways telah mengetahui tentang peringatan itu. Namun mereka menyatakan operasinya akan berjalan seperti biasa. Sementara Oman Air tak menanggapi permintaan komentar.
Kendati demikian, Iran telah menyangkal memiliki niatan untuk mengincar pesawat sipil yang melintasi wilayah udaranya. “Tidak pernah ada ancaman atau risiko terhadap lalu-lintas udara sipil di Teluk Persia dan Iran. Orang tak bisa melupakan fakta bahwa itu memang kapal perang AS yang sengaja menargetkan pesawat sipil Iran. AS belum meminta maaf atas tindakan terorisme terhadap warga sipil Iran,” ujar juru bicara utusan Iran untuk PBB, Alireza Miryousefi.
Pernyataan Miryousefi menyinggung tentang peristiwa tertembaknya pesawat sipil Iran oleh kapal perang USS Vincennes 30 tahun lalu. Seluruh penumpang beserta awak yang berjumlah 290 orang, tewas dalam insiden tersebut. Peristiwa itu terjadi saat Selat Hormuz, yang merupakan jalur perdagangan minyak strategis, sedang dilanda ketegangan.
Washington diketahui sedang memaksa Iran untuk merundingkan kembali kesepakatan nuklir yang tercapai pada 2015. Iran telah menyatakan tak akan bernegosiasi dengan AS. Alih-alih manut kepada desakan AS, Iran justru menangguhkan sebagian keterikatannya dalam kesepakatan nuklir. Ia mengklaim tak lagi memiliki batasan untuk melakukan pengayaan uranium.
AS telah mengirim kapal induk USS Abraham Lincoln dan pesawat bomber B-52 ke Teluk Persia. Presiden AS Donald Trump tak menjelaskan secara detail alasannya mengerahkan armada milirer ke kawasan tersebut. Ia hanya menyebut bahwa ada ancaman serius yang perlu dihadapi. Kehadiran militer AS di sana telah memantik ketegangan.
Sumber : AP
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/prr482349/pesawat-komersial-diperingatkan-tak-lintasi-teluk-persia
Peringatan itu disampaikan pos-pos diplomatik AS dari Otoritas Penerangan Federal (FAA). “Meskipun kemungkinan Iran tak memiliki niat menargetkan pesawat sipil, kehadiran beberapa senjata jarak jauh dan antipesawat canggih dalam lingkungan yang tegang menimbulkan kemungkinan risiko salah perhitungan atau kesalahan identifikasi, terutama selama periode ketegangan politik yang meningkat dan retorika,” katanya pada Sabtu (18/5).
Mereka pun memperingatkan bahwa pesawat bisa mengalami gangguan instrumen navigasi serta komunikasi. Hal itu dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan sama sekali. Sejumlah maskapai seperti Emirates, Etihad, dan Qatar Airways telah mengetahui tentang peringatan itu. Namun mereka menyatakan operasinya akan berjalan seperti biasa. Sementara Oman Air tak menanggapi permintaan komentar.
Kendati demikian, Iran telah menyangkal memiliki niatan untuk mengincar pesawat sipil yang melintasi wilayah udaranya. “Tidak pernah ada ancaman atau risiko terhadap lalu-lintas udara sipil di Teluk Persia dan Iran. Orang tak bisa melupakan fakta bahwa itu memang kapal perang AS yang sengaja menargetkan pesawat sipil Iran. AS belum meminta maaf atas tindakan terorisme terhadap warga sipil Iran,” ujar juru bicara utusan Iran untuk PBB, Alireza Miryousefi.
Pernyataan Miryousefi menyinggung tentang peristiwa tertembaknya pesawat sipil Iran oleh kapal perang USS Vincennes 30 tahun lalu. Seluruh penumpang beserta awak yang berjumlah 290 orang, tewas dalam insiden tersebut. Peristiwa itu terjadi saat Selat Hormuz, yang merupakan jalur perdagangan minyak strategis, sedang dilanda ketegangan.
Washington diketahui sedang memaksa Iran untuk merundingkan kembali kesepakatan nuklir yang tercapai pada 2015. Iran telah menyatakan tak akan bernegosiasi dengan AS. Alih-alih manut kepada desakan AS, Iran justru menangguhkan sebagian keterikatannya dalam kesepakatan nuklir. Ia mengklaim tak lagi memiliki batasan untuk melakukan pengayaan uranium.
AS telah mengirim kapal induk USS Abraham Lincoln dan pesawat bomber B-52 ke Teluk Persia. Presiden AS Donald Trump tak menjelaskan secara detail alasannya mengerahkan armada milirer ke kawasan tersebut. Ia hanya menyebut bahwa ada ancaman serius yang perlu dihadapi. Kehadiran militer AS di sana telah memantik ketegangan.
Sumber : AP
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/prr482349/pesawat-komersial-diperingatkan-tak-lintasi-teluk-persia
Identitas Mayat Berbaju Koko di Sungai Kedungploso Sidoarjo Terungkap
14 PSK Hingga Miras Diamankan dari Stasiun Wonokromo Surabaya
Begini Pengakuan Pelaku Mencabuli Siswi Kelas 3 SD di Pasuruan
Polisi Bongkar Jaringan Prostitusi Online di Banyuwangi
Hilang Lima Hari, Mbah Paini Ditemukan Tewas di Sungai
Menengok Toleransi Umat Budha dan Islam di Ponorogo
Puluhan KIP yang Ditemukan Tercecer di Kediri Diserahkan ke Polisi
Ini Tanggapan Warga Soal Kapal Motor Baru Probolinggo-Gili Ketapang
Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Remaja di Trenggalek Tewas
4 Kg Bahan Peledak Diamankan dari Tangan Komplotan di Kediri
14 PSK Hingga Miras Diamankan dari Stasiun Wonokromo Surabaya
Begini Pengakuan Pelaku Mencabuli Siswi Kelas 3 SD di Pasuruan
Polisi Bongkar Jaringan Prostitusi Online di Banyuwangi
Hilang Lima Hari, Mbah Paini Ditemukan Tewas di Sungai
Menengok Toleransi Umat Budha dan Islam di Ponorogo
Puluhan KIP yang Ditemukan Tercecer di Kediri Diserahkan ke Polisi
Ini Tanggapan Warga Soal Kapal Motor Baru Probolinggo-Gili Ketapang
Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Remaja di Trenggalek Tewas
4 Kg Bahan Peledak Diamankan dari Tangan Komplotan di Kediri
Warga India Antusias Ikuti Fase Terakhir Pemilu
Boeing Akui Perangkat Lunak Simulator Max 737 Bermasalah
Tiga Kandidat Pengganti Bill Shorten di Partai Buruh
Scott Morrison Menangi Pemilu Federal Australia
Saudi Siap Cegah Peperangan di Teluk
UEA Sambut Seruan Raja Salman Gelar Pertemuan Negara Teluk
Lima Warga Asing Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Honduras
Pasukan Elite Iran Gerebek Kantor Agensi Model Bawah Tanah
China Lakukan Pembicaraan Perdagangan dengan Pompeo
Polisi Amankan 20 Orang Pria yang Membawa Senjata Tajam di Bekasi
Boeing Akui Perangkat Lunak Simulator Max 737 Bermasalah
Tiga Kandidat Pengganti Bill Shorten di Partai Buruh
Scott Morrison Menangi Pemilu Federal Australia
Saudi Siap Cegah Peperangan di Teluk
UEA Sambut Seruan Raja Salman Gelar Pertemuan Negara Teluk
Lima Warga Asing Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Honduras
Pasukan Elite Iran Gerebek Kantor Agensi Model Bawah Tanah
China Lakukan Pembicaraan Perdagangan dengan Pompeo
Polisi Amankan 20 Orang Pria yang Membawa Senjata Tajam di Bekasi