Filipina Pilih Utang dari Cina Dibandingkan Tawaran AS
Posted Date : 20-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 422 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin mengungkapkan, Presiden Rodrigo Duterte lebih menyukai tawaran pinjaman dan investasi Cina daripada Amerika Serikat (AS). Hal itu terjadi di tengah meningkatnya persaingan antara AS dan Cina.
"Tawaran Cina untuk kemitraan strategis sedikit lebih menarik daripada tawaran kebingungan strategis AS saat ini," kata Locsin, dilansir dari Straits Times, Senin (20/5).
Locsin merujuk saat mantan presiden AS Barack Obama, dalam kunjungannya ke Manila pada 2014 yang tidak memberikan jaminan jelas bahwa AS akan mendukung Filipina melawan Cina jika terjadi konflik di Laut Cina Selatan.
Sejak itu, pemerintahan Presiden Donald Trump bersusah payah menekankan bahwa AS mendukung Filipina. Namun, Filipina tetap menjadi sekutu militer AS. Locsin mengatakan, ia ingin mempertahankan perjanjian pertahanan yang sudah hampir tujuh dekade dengan AS.
"Selalu jelas, bahwa dalam perang, kita adalah sekutu Amerika Serikat. Tidak ada pertanyaan tentang itu," kata Locsin.
Ketegangan terjadi antara AS dan Cina di Laut Cina Selatan di tengah perang dagang yang sedang berlangsung. AS juga mengirim dua kapal perang di dekat pulau yang disengketakan awal bulan ini, sebuah langkah yang mendapat tentangan dari Cina.
Duterte berencana untuk lebih meningkatkan hubungan dengan Cina dalam sisa tiga tahun masa jabatannya. Locsin mengatakan, persahabatan baru Manila dengan Beijing telah menghasilkan pendanaan infrastruktur, kesepakatan perdagangan, dan investasi.
Pembicaraan komersial tentang pakta eksplorasi bersama yang ditandatangani oleh Duterte dan Presiden Cina, Xi Jinping pada November dapat dimulai akhir tahun ini. Cina juga telah meningkatkan upaya untuk memblokir negara-negara lain dari penggalian sumber daya energi di Laut Cina Selatan.
Sebuah keputusan pada 2016 oleh panel arbitrase internasional di Den Haag menolak klaim Cina atas bagian laut tersebut. Akan tetapi, keputusan tersebut gagal menghentikan kegiatan Cina di wilayah yang juga diklaim oleh Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Taiwan.
"Perjanjian pertahanan kami dengan AS tidak menghalangi peningkatan atau memperdalam hubungan ekonomi dengan Cina. Dalam hal itu, kami sangat jauh tertinggal di kawasan. Kami bukan yang terbesar atau paling terkait dengan ekonomi mereka," ucap Locsin.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/prsvre382/filipina-pilih-utang-dari-cina-dibandingkan-tawaran-as
"Tawaran Cina untuk kemitraan strategis sedikit lebih menarik daripada tawaran kebingungan strategis AS saat ini," kata Locsin, dilansir dari Straits Times, Senin (20/5).
Locsin merujuk saat mantan presiden AS Barack Obama, dalam kunjungannya ke Manila pada 2014 yang tidak memberikan jaminan jelas bahwa AS akan mendukung Filipina melawan Cina jika terjadi konflik di Laut Cina Selatan.
Sejak itu, pemerintahan Presiden Donald Trump bersusah payah menekankan bahwa AS mendukung Filipina. Namun, Filipina tetap menjadi sekutu militer AS. Locsin mengatakan, ia ingin mempertahankan perjanjian pertahanan yang sudah hampir tujuh dekade dengan AS.
"Selalu jelas, bahwa dalam perang, kita adalah sekutu Amerika Serikat. Tidak ada pertanyaan tentang itu," kata Locsin.
Ketegangan terjadi antara AS dan Cina di Laut Cina Selatan di tengah perang dagang yang sedang berlangsung. AS juga mengirim dua kapal perang di dekat pulau yang disengketakan awal bulan ini, sebuah langkah yang mendapat tentangan dari Cina.
Duterte berencana untuk lebih meningkatkan hubungan dengan Cina dalam sisa tiga tahun masa jabatannya. Locsin mengatakan, persahabatan baru Manila dengan Beijing telah menghasilkan pendanaan infrastruktur, kesepakatan perdagangan, dan investasi.
Pembicaraan komersial tentang pakta eksplorasi bersama yang ditandatangani oleh Duterte dan Presiden Cina, Xi Jinping pada November dapat dimulai akhir tahun ini. Cina juga telah meningkatkan upaya untuk memblokir negara-negara lain dari penggalian sumber daya energi di Laut Cina Selatan.
Sebuah keputusan pada 2016 oleh panel arbitrase internasional di Den Haag menolak klaim Cina atas bagian laut tersebut. Akan tetapi, keputusan tersebut gagal menghentikan kegiatan Cina di wilayah yang juga diklaim oleh Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Taiwan.
"Perjanjian pertahanan kami dengan AS tidak menghalangi peningkatan atau memperdalam hubungan ekonomi dengan Cina. Dalam hal itu, kami sangat jauh tertinggal di kawasan. Kami bukan yang terbesar atau paling terkait dengan ekonomi mereka," ucap Locsin.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/prsvre382/filipina-pilih-utang-dari-cina-dibandingkan-tawaran-as
Koalisi Narendra Modi Diprediksi Menangkan Pemilu India
Roket Jatuh Dekat Kedutaan AS di Irak
KAI Naikkan Jumlah Kursi Kereta Lebaran
Donald Trump: Iran Hancur Jika Berperang dengan AS
Cina akan Kalah dalam Jumlah Penduduk 5 Tahun Lagi
Polisi Tangkap 3 Bandar Narkoba di Mojokerto
Edarkan Ribuan Pil Koplo, Pria di Surabaya ini Diringkus
Polisi Tangkap Satu Pengedar Sabu di Apartemen
Kabur ke Madura, Satu Pelaku Rampas Motor dan Keroyok Korban Ditangkap
Densus 88 Dalami Dugaan Paham Radikal Pilot yang Ditangkap di Surabaya
Roket Jatuh Dekat Kedutaan AS di Irak
KAI Naikkan Jumlah Kursi Kereta Lebaran
Donald Trump: Iran Hancur Jika Berperang dengan AS
Cina akan Kalah dalam Jumlah Penduduk 5 Tahun Lagi
Polisi Tangkap 3 Bandar Narkoba di Mojokerto
Edarkan Ribuan Pil Koplo, Pria di Surabaya ini Diringkus
Polisi Tangkap Satu Pengedar Sabu di Apartemen
Kabur ke Madura, Satu Pelaku Rampas Motor dan Keroyok Korban Ditangkap
Densus 88 Dalami Dugaan Paham Radikal Pilot yang Ditangkap di Surabaya
Tanggapan Palestina Indikasikan Rencana Perdamaian AS Sulit
Terpidana ISIS di Penjara Tajikistan Rusuh, 32 Orang Tewas
AS akan Rilis Rencana Perdamaian Palestina-Israel di Bahrain
Presiden Baru Ukraina Bubarkan Parlemen
Deutsche Bank Curigai Rekening Milik Donald Trump
AS Dianggap Provokasi di Laut Cina Selatan
Juventus sudah Sodorkan Kontrak ke Pochettino?
Persebaya Ketar-ketir Hadapi Trisula Kalteng Putra
Istri Seksi Bantah Icardi Mau ke Juventus
Perkembangan Seks Terhambat, Waspada Thalasemia
Terpidana ISIS di Penjara Tajikistan Rusuh, 32 Orang Tewas
AS akan Rilis Rencana Perdamaian Palestina-Israel di Bahrain
Presiden Baru Ukraina Bubarkan Parlemen
Deutsche Bank Curigai Rekening Milik Donald Trump
AS Dianggap Provokasi di Laut Cina Selatan
Juventus sudah Sodorkan Kontrak ke Pochettino?
Persebaya Ketar-ketir Hadapi Trisula Kalteng Putra
Istri Seksi Bantah Icardi Mau ke Juventus
Perkembangan Seks Terhambat, Waspada Thalasemia