Harga Meteor Josua Disebut Rp 26 Miliar Bikin Ilmuwan Heran

Posted Date : 23-11-2020, berita ini telah dikunjungi sebanyak 443 kali.


Jakarta - Batu meteor atau meteorit yang jatuh di rumah Josua Hutagalung, warga Sumatera Utara, menurut pemberitaan beberapa media di mancanegara harganya USD 1,8 juta atau di kisaran Rp 26 miliar. Dari mana perhitungan itu berasal dan benarkah demikian?
Malah ada media di Amerika Serikat yang menyebut harganya sampai USD 2 juta. 'Rare meteorite worth $2 million crashes through man's roof' begitu tulis New York Post. Adapun Josua sendiri mengaku menerima uang sekitar Rp 200 juta dari penjualan meteor itu.

"Batunya kemarin saya jual Rp 200 juta batunya. Itu beratnya 1.800 gram. Itu saya jual ke orang Bali, atas nama Jared, bule tuh. Terus dia juga beli atap seng yang bolong Rp 14 juta. Jadi total Rp 214 juta," kata Josua.

Adapun Jared buka suara bahwa dia hanya bertindak sebagai perantara, harga telah disepakati oleh kedua belah pihak, dan mustahil harganya mencapai sangat tinggi. Ia mengatakan transaksi jual beli meteor dilakukan langsung Josua dan temannya di AS, tanpa melibatkan Collins.

"Josua menetapkan harga yang kemudian disetujui oleh orang Amerika yang tinggal di luar negeri. Baik Josua maupun orang Amerika yang tinggal di luar negeri sepakat bahwa prosesnya adil dan diterima dengan baik oleh kedua belah pihak," tulis perwakilan Collins.

Soal harga jual meteorit yang fantastis dan ganti rugi untuk Josua, Collins mengatakan nominal tersebut tidak tepat. Menurutnya hanya Josua dan temannya yang mengetahui harga asli objek antariksa tersebut. Dilaporkan, meteor ini dikoleksi oleh orang Amerika bernama Jay Piatek.

Dikutip detikINET dari BBC, penelusuran di situs lelang eBay menunjukkan ada sebagian dari meteor itu telah dipajang dengan harga USD 285 untuk ukuran 0,3 gram atau per gram-nya USD 860. Nah dikalikan dengan berat meteor yang utuh, maka harganya tembus USD 1,8 juta. Begitulah asal perhitungan media di mancanegara.

Padahal perhitungan harga jual meteor seperti itu tidaklah tepat dan bikin ilmuwan heran. "Ketika saya membaca angkanya, saya tertawa," kata Laurence Garvie, profesor di School of Earth and Space Exploration at Arizona State University.

"Saya sudah melihat cerita semacam ini sebelumnya. Seseorang menemukan meteorit dan melihat eBay kemudian berpikir nilainya jutaan dolar karena fragmen kecil saja dijual dengan angka tinggi," lanjutnya.

Namun bukan seperti itu sebenarnya perhitungannya karena biasanya, harga justru akan turun untuk kepingan meteor yang lebih besar.

"Orang-orang tertarik memiliki sesuatu yang lebih tua dari Bumi, sesuatu dari antariksa. Mungkin ada orang yang mau membayar beberapa ratus atau ribu dolar untuk potongan kecil. Tapi tak ada satupun yang akan mau membayar jutaan untuk batu meteor yang lebih besar," katanya.

Ia juga meragukan akan ada yang mau membeli di eBay dengan harga setinggi itu, biasanya menawar sampai separuhnya. Nilai pasar untuk batu meteor sendiri sukar ditentukan. Adapun meteor yang jatuh di rumah Josua mungkin awalnya sepanjang 1 meter, tapi hanya menjadi kepingan saat jatuh ke tanah, salah satunya ke rumah Josua.

Di sisi lain, nilai ilmiah dari batu meteor semacam itu memang tinggi. Menurut Jason Scott Herrin dari Earth Observatory Singapore, batu itu berasal awal pembentukan Tata Surya sehingga bisa memberi wawasan tentang terciptanya planet atau bahkan asal muasal kehidupan.

Mungkin saja ada sisa-sisa kehidupan awal yang ada di meteorit semacam itu yang bisa diteliti secara ilmiah. Maka manfaatnya untuk ilmu pengetahuan memang cukup tinggi.


Sumber : https://inet.detik.com/science/d-5265892/harga-meteor-josua-disebut-rp-26-miliar-bikin-ilmuwan-heran