Alasan Otak Pembunuh dan Pembakar IA Menyerahkan Diri
Posted Date : 26-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 231 kali.
PALEMBANG, KOMPAS.com - Selama lima hari menjadi buronan polisi lantaran menjadi otak pembunuhan terhadap IA (20), Asri selalu berpindah tempat.
Tersangka mengaku, ia selalu dibayang-bayangi oleh sosok IA, yang tak lain adalah kekasihnya itu.
Hal itu diakui Asri ketika menyerahkan diri di Polda Sumatera Selatan, Jumat malam (25/1/2019).
Asri mengungkapkan, setelah membunuh korban, ia sempat berkelana menghindari kejaran petugas memakai sepeda motor yang dipinjam dari temannya di kawasan Kertapati, Palembang.
Setelah meminjam motor, Asri langsung menuju ke Kawasan Betung, Kabupaten Banyuasin, setelah itu menuju ke Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Lahat, dan kembali ke Ogan Ilir.
"Empat hari saya bermotor menuju tiga kabupaten tersebut karena tak tahan selalu didatangi arwah korban," ujar tersangka.
Ketika sampai ke Kabupaten Ogan Ilir, Asri pun menuju ke rumah kerabatnya. Di sana, ia disarankan untuk menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.
"Keluarga sebelumnya kumpul ketika saya pulang. Akhirnya disarankan untuk menyerahkan diri dan diantar ke sini," ujar Asri.
Asri adalah otak pelaku dari pembunuhan sadis terhadap IA. Korban yang berumur 20 tahun tersebut diketahui adalah kekasih pelaku sendiri.
Dari keterangan empat rekannya yang lebih dulu ditangkap, kurir narkoba itu tega membunuh korban karena dilatarbelakangi utang sebesar Rp 1,5 juta.
Karena korban tak membayar, Asri lalu memperkosanya. Korban yang mencoba melawan dipukul menggunakan kayu balok hingga tewas.
Dalam kondisi meninggal, satu pelaku yakni Abdul Malik masih menyetubuhi korban.
Lima pelaku ini lalu membawa jenazah IA ke kawasan Ogan Ilir bersama spring bed dan selanjutnya dibakar.
Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra
Editor : Robertus Belarminus
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/01/26/07345381/alasan-otak-pembunuh-dan-pembakar-ia-menyerahkan-diri
Tersangka mengaku, ia selalu dibayang-bayangi oleh sosok IA, yang tak lain adalah kekasihnya itu.
Hal itu diakui Asri ketika menyerahkan diri di Polda Sumatera Selatan, Jumat malam (25/1/2019).
Asri mengungkapkan, setelah membunuh korban, ia sempat berkelana menghindari kejaran petugas memakai sepeda motor yang dipinjam dari temannya di kawasan Kertapati, Palembang.
Setelah meminjam motor, Asri langsung menuju ke Kawasan Betung, Kabupaten Banyuasin, setelah itu menuju ke Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Lahat, dan kembali ke Ogan Ilir.
"Empat hari saya bermotor menuju tiga kabupaten tersebut karena tak tahan selalu didatangi arwah korban," ujar tersangka.
Ketika sampai ke Kabupaten Ogan Ilir, Asri pun menuju ke rumah kerabatnya. Di sana, ia disarankan untuk menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.
"Keluarga sebelumnya kumpul ketika saya pulang. Akhirnya disarankan untuk menyerahkan diri dan diantar ke sini," ujar Asri.
Asri adalah otak pelaku dari pembunuhan sadis terhadap IA. Korban yang berumur 20 tahun tersebut diketahui adalah kekasih pelaku sendiri.
Dari keterangan empat rekannya yang lebih dulu ditangkap, kurir narkoba itu tega membunuh korban karena dilatarbelakangi utang sebesar Rp 1,5 juta.
Karena korban tak membayar, Asri lalu memperkosanya. Korban yang mencoba melawan dipukul menggunakan kayu balok hingga tewas.
Dalam kondisi meninggal, satu pelaku yakni Abdul Malik masih menyetubuhi korban.
Lima pelaku ini lalu membawa jenazah IA ke kawasan Ogan Ilir bersama spring bed dan selanjutnya dibakar.
Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra
Editor : Robertus Belarminus
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/01/26/07345381/alasan-otak-pembunuh-dan-pembakar-ia-menyerahkan-diri
Heboh, di Kota Tasikmalaya Durian J-Queen Dijual Rp 14 Juta Per Buah
Antisipasi DBD, Dinkes bagi Obat Abate di Puskesmas Pesisir Pantai di Manggarai, Flores
Tembus Wilayah Terisolir Bencana Longsor Gowa, Para Relawan Ini Nekat Bertaruh Nyawa
Ular Piton 4,5 Meter Ditangkap Warga Kudus Usai Memangsa Ayam
Di Jakarta, Ada Kafe Ngehits di Tengah Hutan
Calon Penumpang Pesawat Korban Banjir Sulsel Bisa Reschedule Gratis
Sudah 5 Bulan Luka Bakar di 70% Tubuh Bocah Ini Belum Mengering
70 Sekolah di Makassar Rusak Akibat Banjir, Guru-Siswa Mulai Bersih-bersih
Selain Buah Naga Merah dan Putih, Ternyata Ada Buah Naga Kuning Lho!
Soal Remisi Pembunuh Wartawan, Moeldoko: Keluhan Sudah Didengar
Antisipasi DBD, Dinkes bagi Obat Abate di Puskesmas Pesisir Pantai di Manggarai, Flores
Tembus Wilayah Terisolir Bencana Longsor Gowa, Para Relawan Ini Nekat Bertaruh Nyawa
Ular Piton 4,5 Meter Ditangkap Warga Kudus Usai Memangsa Ayam
Di Jakarta, Ada Kafe Ngehits di Tengah Hutan
Calon Penumpang Pesawat Korban Banjir Sulsel Bisa Reschedule Gratis
Sudah 5 Bulan Luka Bakar di 70% Tubuh Bocah Ini Belum Mengering
70 Sekolah di Makassar Rusak Akibat Banjir, Guru-Siswa Mulai Bersih-bersih
Selain Buah Naga Merah dan Putih, Ternyata Ada Buah Naga Kuning Lho!
Soal Remisi Pembunuh Wartawan, Moeldoko: Keluhan Sudah Didengar
Kemenkominfo Imbau Media Tidak Sebarkan Foto Kartu Identitas Anak
HEADLINE: Banjir Bukan Takdir, Mengapa Sebagian Sulsel Bisa 'Tenggelam'
Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel
Terungkap, Pilot Pesawat Emiliano Sala Ternyata Tukang Ledeng
Peringati Hari Republik Ke-70, India Tegaskan Persahabatan dengan RI
Wapres JK Beri Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial bagi Para Pendonor Darah
Donald Trump Tandatangani Surat Pembukaan Kembali Pemerintah Amerika Serikat
Seberapa Efektif Fogging Tekan Kasus DBD?
Cerita Shahnaz Haque Alami Penuaan Dini Akibat Kanker
Pelarian Pencuri Hp dan Emas Berakhir Usai Dipancing Korbannya
HEADLINE: Banjir Bukan Takdir, Mengapa Sebagian Sulsel Bisa 'Tenggelam'
Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel
Terungkap, Pilot Pesawat Emiliano Sala Ternyata Tukang Ledeng
Peringati Hari Republik Ke-70, India Tegaskan Persahabatan dengan RI
Wapres JK Beri Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial bagi Para Pendonor Darah
Donald Trump Tandatangani Surat Pembukaan Kembali Pemerintah Amerika Serikat
Seberapa Efektif Fogging Tekan Kasus DBD?
Cerita Shahnaz Haque Alami Penuaan Dini Akibat Kanker
Pelarian Pencuri Hp dan Emas Berakhir Usai Dipancing Korbannya