Sudah 5 Bulan Luka Bakar di 70% Tubuh Bocah Ini Belum Mengering
Posted Date : 26-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 248 kali.
Blora - Ardianto Saputra (7), di Blora, harus bertahan dengan luka bakar di 70 persen tubuhnya karena tersiram cairan spiritus. Selama 5 bulan, pengobatannya gratis melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), namun kini orang tuanya mulai kehabisan biaya untuk transportasinya.
Ardi adalah anak dari pasangan Radi (31) dan Mintarsih (29) warga Dukuh Larangan Desa Sambongrejo Kecamatan Tunjungan, Blora.
Mintarsih, ibundanya, kepada wartawan menuturkan luka bakar yang diderita anaknya itu karena tersiram cairan spiritus saat bermain dengan teman-temannya pada bulan Agustus 2018 silam.
Saat itu, salah seorang teman Ardi membawa spiritus untuk digunakan sebagai bahan bakar bermain api unggun. Temannya itu terjatuh dan spiritus yang dibawanya tumpah mengguyur Ardi.
"Kata anak saya, temannya yang membawa pertus itu kesandung dan spiritusnya terlempar mengenai anak saya. Kata temannya, spiritusnya meledak," papar Mintarsih saat ditemui di rumahnya, Sabtu (26/1/9).
Atas kondisi itu, Ardi sudah selama 5 bulan tidak berangkat sekolah dan hanya bisa terkulai lemas di tempat tidur. Sebab, hingga kini sebagian besar luka bakar di 70 persen bagian tubuhnya itu masih basah. Bahkan untuk berjalan pun, Ardi masih kesulitan.
"Ya sementara libur sekolah, sudah 5 bulan ini. Karena memang lukanya parah. Untuk berjalan saja belum bisa," katanya.
Sementara ayahnya, Radi, menyebut selama kurun waktu 5 bulan ini, anaknya telah menjalani operasi hingga 23 kali. Dan sampai saat ini setiap dua hari sekali Ardi harus dibawa ke Puskesmas untuk mengganti perban di sekujur tubuhnya.
"Ini rutin 2 hari sekali harus ganti perban, biar tidak infeksi karena kan belum kering. Kalau kontrol rutinnya hanya 2 minggu sekali ke Semarang," paparnya.
Meski pembiayan pengobatan Ardi saat ini ditanggung oleh Pemerintah melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), namun orang tua Ardi mengaku kini telah kehabisan biaya untuk transportasi pengobatan.
Bahkan Radi telah menjual sejumlah perabot hingga separuh dari kayu rumahnya untuk kebutuhan biaya pengobatan. Kini pekerja serabutan itu makin bingung karena tak lagi punyai cadangan barang yang bisa dijual.
"Waktu pertama kali itu saya bingung, wira-wiri ke Semarang kan butuh uang banyak. Akhirnya terpaksa saya jual bagian depan rumah saya, laku 6 juta," katanya.
(mbr/mbr)
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4401445/sudah-5-bulan-luka-bakar-di-70-tubuh-bocah-ini-belum-mengering?
Ardi adalah anak dari pasangan Radi (31) dan Mintarsih (29) warga Dukuh Larangan Desa Sambongrejo Kecamatan Tunjungan, Blora.
Mintarsih, ibundanya, kepada wartawan menuturkan luka bakar yang diderita anaknya itu karena tersiram cairan spiritus saat bermain dengan teman-temannya pada bulan Agustus 2018 silam.
Saat itu, salah seorang teman Ardi membawa spiritus untuk digunakan sebagai bahan bakar bermain api unggun. Temannya itu terjatuh dan spiritus yang dibawanya tumpah mengguyur Ardi.
"Kata anak saya, temannya yang membawa pertus itu kesandung dan spiritusnya terlempar mengenai anak saya. Kata temannya, spiritusnya meledak," papar Mintarsih saat ditemui di rumahnya, Sabtu (26/1/9).
Atas kondisi itu, Ardi sudah selama 5 bulan tidak berangkat sekolah dan hanya bisa terkulai lemas di tempat tidur. Sebab, hingga kini sebagian besar luka bakar di 70 persen bagian tubuhnya itu masih basah. Bahkan untuk berjalan pun, Ardi masih kesulitan.
"Ya sementara libur sekolah, sudah 5 bulan ini. Karena memang lukanya parah. Untuk berjalan saja belum bisa," katanya.
Sementara ayahnya, Radi, menyebut selama kurun waktu 5 bulan ini, anaknya telah menjalani operasi hingga 23 kali. Dan sampai saat ini setiap dua hari sekali Ardi harus dibawa ke Puskesmas untuk mengganti perban di sekujur tubuhnya.
"Ini rutin 2 hari sekali harus ganti perban, biar tidak infeksi karena kan belum kering. Kalau kontrol rutinnya hanya 2 minggu sekali ke Semarang," paparnya.
Meski pembiayan pengobatan Ardi saat ini ditanggung oleh Pemerintah melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), namun orang tua Ardi mengaku kini telah kehabisan biaya untuk transportasi pengobatan.
Bahkan Radi telah menjual sejumlah perabot hingga separuh dari kayu rumahnya untuk kebutuhan biaya pengobatan. Kini pekerja serabutan itu makin bingung karena tak lagi punyai cadangan barang yang bisa dijual.
"Waktu pertama kali itu saya bingung, wira-wiri ke Semarang kan butuh uang banyak. Akhirnya terpaksa saya jual bagian depan rumah saya, laku 6 juta," katanya.
(mbr/mbr)
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4401445/sudah-5-bulan-luka-bakar-di-70-tubuh-bocah-ini-belum-mengering?
70 Sekolah di Makassar Rusak Akibat Banjir, Guru-Siswa Mulai Bersih-bersih
Selain Buah Naga Merah dan Putih, Ternyata Ada Buah Naga Kuning Lho!
Soal Remisi Pembunuh Wartawan, Moeldoko: Keluhan Sudah Didengar
Fajrul, Bocah Penderita Tunanetra di Mamuju yang Hafal 30 Juz Alquran
Saudi Berencana Gelar Festival Lari Dikejar Banteng?
Umar Berencana Gusur Rumah Paman Nabi untuk Perluas Masjid Nabawi
Menjadi Keluarga Allah di Dunia
Dengan Tegas, Khalifah Umar Tolak Usulan Kenaikan Gaji untuk Dirinya
Dahnil Anzar: di Debat Kedua Prabowo Tampil Apa Adanya, Tak akan Serang Personal
Mengaku Belum Baca, Jokowi belum Mau Berkomentar soal Tabloid Indonesia Barokah
Selain Buah Naga Merah dan Putih, Ternyata Ada Buah Naga Kuning Lho!
Soal Remisi Pembunuh Wartawan, Moeldoko: Keluhan Sudah Didengar
Fajrul, Bocah Penderita Tunanetra di Mamuju yang Hafal 30 Juz Alquran
Saudi Berencana Gelar Festival Lari Dikejar Banteng?
Umar Berencana Gusur Rumah Paman Nabi untuk Perluas Masjid Nabawi
Menjadi Keluarga Allah di Dunia
Dengan Tegas, Khalifah Umar Tolak Usulan Kenaikan Gaji untuk Dirinya
Dahnil Anzar: di Debat Kedua Prabowo Tampil Apa Adanya, Tak akan Serang Personal
Mengaku Belum Baca, Jokowi belum Mau Berkomentar soal Tabloid Indonesia Barokah
Calon Penumpang Pesawat Korban Banjir Sulsel Bisa Reschedule Gratis
Di Jakarta, Ada Kafe Ngehits di Tengah Hutan
Ular Piton 4,5 Meter Ditangkap Warga Kudus Usai Memangsa Ayam
Tembus Wilayah Terisolir Bencana Longsor Gowa, Para Relawan Ini Nekat Bertaruh Nyawa
Antisipasi DBD, Dinkes bagi Obat Abate di Puskesmas Pesisir Pantai di Manggarai, Flores
Heboh, di Kota Tasikmalaya Durian J-Queen Dijual Rp 14 Juta Per Buah
Alasan Otak Pembunuh dan Pembakar IA Menyerahkan Diri
Kemenkominfo Imbau Media Tidak Sebarkan Foto Kartu Identitas Anak
HEADLINE: Banjir Bukan Takdir, Mengapa Sebagian Sulsel Bisa 'Tenggelam'
Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel
Di Jakarta, Ada Kafe Ngehits di Tengah Hutan
Ular Piton 4,5 Meter Ditangkap Warga Kudus Usai Memangsa Ayam
Tembus Wilayah Terisolir Bencana Longsor Gowa, Para Relawan Ini Nekat Bertaruh Nyawa
Antisipasi DBD, Dinkes bagi Obat Abate di Puskesmas Pesisir Pantai di Manggarai, Flores
Heboh, di Kota Tasikmalaya Durian J-Queen Dijual Rp 14 Juta Per Buah
Alasan Otak Pembunuh dan Pembakar IA Menyerahkan Diri
Kemenkominfo Imbau Media Tidak Sebarkan Foto Kartu Identitas Anak
HEADLINE: Banjir Bukan Takdir, Mengapa Sebagian Sulsel Bisa 'Tenggelam'
Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel