Polisi 3 Negara Buru Eksekutif Perusahaan Farmasi Terkait Pemalsuan Obat Kanker
Posted Date : 27-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 255 kali.
Hidayatullah.com—Pihak berwenang menggeledah sejumlah properti di Jerman, Swiss dan Hungaria setelah mengetahui sebuah perusahaan perdagangan farmasi Jerman menjual obat palsu, kata Kepolisian Jerman hari Jumat (25/1/2019).
Dilansir DW, aparat Jerman juga melakukan penyelidikan atas seorang manajer berusia 42 tahun yang di perusahaan berbasis di Jerman bagian barat daya itu. Di tempat terpisah, aparat Hungari menyelidiki seorang pimpinan perusahaan farmasi berusia 37 tahun. Beberapa tersangka dan saksi juga ditahan dalam operasi penyergapan terkoordinasi, kata polisi Jerman di negara bagian Bradenburg.
Kejaksaan di Jerman sekarang ini sedang melakukan investigasi atas dugaan iklan penipuan yang melanggar peraturan perundangan soal obat-obatan.
Dalam pernyataannya, polisi mengatakan manajer orang Jerman itu mengedarkan “obat-obatan onkologi palsu” sejak awal 2018. Akan tetapi, sementara penyidik mendeteksi bahwa kemasan dan instruksi yang disertakan dalam kemasan adalah palsu, belum jelas apakah isinya juga palsu.
Perusahaan yang memproduksi obat asli tidak mendapati perbedaan signifikan dari aslinya, menurut pihak berwenang di Bradenburg.
“Ancaman kesehatan konkret atas pasien-pasien di Bradenburg belum terlihat,” imbuh mereka.
Dalam penyelidikan polisi juga menemukan sejumlah dokumen dan data elektronik.
Polisi mengetahui soal produk obat palsu itu dari informasi yang diberikan oleh sebuah perusahaan perdagangan obat lain. Perusahaan berpusat di Bradenburg itu mendeteksi adanya inkonsistensi ketika pekerja-pekerjanya memeriksa barang yang masuk. Mereka lantas menginformasikan keganjilan itu kepada aparat berwajib, yang kemudian, menghentikan distribusi obatan-obatan yang diduga palsu itu di Jerman dan Eropa.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/01/26/159030/polisi-3-negara-buru-eksekutif-perusahaan-farmasi-terkait-pemalsuan-obat-kanker.html
Dilansir DW, aparat Jerman juga melakukan penyelidikan atas seorang manajer berusia 42 tahun yang di perusahaan berbasis di Jerman bagian barat daya itu. Di tempat terpisah, aparat Hungari menyelidiki seorang pimpinan perusahaan farmasi berusia 37 tahun. Beberapa tersangka dan saksi juga ditahan dalam operasi penyergapan terkoordinasi, kata polisi Jerman di negara bagian Bradenburg.
Kejaksaan di Jerman sekarang ini sedang melakukan investigasi atas dugaan iklan penipuan yang melanggar peraturan perundangan soal obat-obatan.
Dalam pernyataannya, polisi mengatakan manajer orang Jerman itu mengedarkan “obat-obatan onkologi palsu” sejak awal 2018. Akan tetapi, sementara penyidik mendeteksi bahwa kemasan dan instruksi yang disertakan dalam kemasan adalah palsu, belum jelas apakah isinya juga palsu.
Perusahaan yang memproduksi obat asli tidak mendapati perbedaan signifikan dari aslinya, menurut pihak berwenang di Bradenburg.
“Ancaman kesehatan konkret atas pasien-pasien di Bradenburg belum terlihat,” imbuh mereka.
Dalam penyelidikan polisi juga menemukan sejumlah dokumen dan data elektronik.
Polisi mengetahui soal produk obat palsu itu dari informasi yang diberikan oleh sebuah perusahaan perdagangan obat lain. Perusahaan berpusat di Bradenburg itu mendeteksi adanya inkonsistensi ketika pekerja-pekerjanya memeriksa barang yang masuk. Mereka lantas menginformasikan keganjilan itu kepada aparat berwajib, yang kemudian, menghentikan distribusi obatan-obatan yang diduga palsu itu di Jerman dan Eropa.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/01/26/159030/polisi-3-negara-buru-eksekutif-perusahaan-farmasi-terkait-pemalsuan-obat-kanker.html
Pekerja Belum Digaji, Penerbangan di Bandara Amerika Serikat Terganggu
Terkait Tabloid “Indonesia Barokah”, ICMI: Harus Dicegah
150 Ribu Orang Semarakkan ‘Muslim Movement Indonesia’ di Bandung
Rocky Gerung: Prabowo Akan Saya Kritik 12 menit Usai Dilantik, Catat!
Said Aqil : Imam Masjid, KUA, Menag, Khatib, Selain NU Semua Salah
Amien Rais: Petahana Sudah Inkompeten, Harus Diganti
PA 212 Tahu Otak Dibalik Tabloid Indonesia Barokah
Malaysia resmi Batalkan Proyek KA Cina
Segudang Warisan Masalah Indonesia Pasca Era Jokowi
Soroti Pemberitaan Media Tak Berimbang, Amien Rais: Kalian Pelacur Intelektual!
Terkait Tabloid “Indonesia Barokah”, ICMI: Harus Dicegah
150 Ribu Orang Semarakkan ‘Muslim Movement Indonesia’ di Bandung
Rocky Gerung: Prabowo Akan Saya Kritik 12 menit Usai Dilantik, Catat!
Said Aqil : Imam Masjid, KUA, Menag, Khatib, Selain NU Semua Salah
Amien Rais: Petahana Sudah Inkompeten, Harus Diganti
PA 212 Tahu Otak Dibalik Tabloid Indonesia Barokah
Malaysia resmi Batalkan Proyek KA Cina
Segudang Warisan Masalah Indonesia Pasca Era Jokowi
Soroti Pemberitaan Media Tak Berimbang, Amien Rais: Kalian Pelacur Intelektual!
DPP Hidayatullah Berbelasungkawa atas Bencana Sulsel
Pendukung Trump Mengaku Bersalah Atas Bom Masjid
Umar RA adalah Pintu Penjaga dari Fitnah
INDEF: Pemerintah Harusnya Tingkatkan Produksi Gula Bukan Impor
Di Acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi, Rocky: yang akan Saya Bagikan Sertifikat Akal Sehat
Alasan Durian J-Queen Dibanderol dengan Harga Rp 14 Juta Per Butir
Di AS, Merokok di Mobil bisa Didenda hingga Rp 140 Juta
Ustaz ABB Batal Bebas, Ini Pernyataan Pedas Eggi Sudjana ke Jokowi
Kunjungi Warga di 1075 Titik, Sandiaga: Saya Tidak akan Khianati Janji Kampanye
Selangkah lagi, Irlandia jadi Negara Eropa Pertama yang Larang semua Produk Israel
Pendukung Trump Mengaku Bersalah Atas Bom Masjid
Umar RA adalah Pintu Penjaga dari Fitnah
INDEF: Pemerintah Harusnya Tingkatkan Produksi Gula Bukan Impor
Di Acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi, Rocky: yang akan Saya Bagikan Sertifikat Akal Sehat
Alasan Durian J-Queen Dibanderol dengan Harga Rp 14 Juta Per Butir
Di AS, Merokok di Mobil bisa Didenda hingga Rp 140 Juta
Ustaz ABB Batal Bebas, Ini Pernyataan Pedas Eggi Sudjana ke Jokowi
Kunjungi Warga di 1075 Titik, Sandiaga: Saya Tidak akan Khianati Janji Kampanye
Selangkah lagi, Irlandia jadi Negara Eropa Pertama yang Larang semua Produk Israel