Kritik Pasangan tidak Punya Anak, Menkeu Jepang Minta Maaf
Posted Date : 05-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 141 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Keuangan Jepang Taro Aso meminta maaf atas perkataannya yang menyerang pasangan atau orang-orang yang tidak memiliki anak. Sebelumnya ia mengatakan orang-orang yang tidak memiliki anak menaikan ongkos sosial dan membuat populasi semakin menua.
"Jika saya membuat beberapa orang tidak nyaman, saya minta maaf," kata Aso, Selasa (5/2).
Aso menyampaikan kritiknya terhadap orang-orang yang tidak memiliki anak dipertemuan dengan konstituennya di Fukuoka. Aso yang berusia 78 tahun salah satu politisi konservatif dalam pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang juga beberapa kali menyalahkan orang-orang yang tidak memiliki anak atau orang tua atas penurunan demografi.
"Ada banyak orang aneh yang mengatakan orang tua yang harus disalahkan, tapi itu salah, masalahnya adalah mereka yang tidak memiliki anak," kata Aso.
Aso dikritik atas pernyataannya tersebut padahal ini bukan pertama kalinya Aso menyerang orang-orang yang tidak memiliki anak. Pernyataan semacam ini pernah ia lontarkan pada tahun 2014 lalu.
Berdasarkan stasistik terbaru, angka kelahiran Jepang pada tahun 2018 ini turun 921 ribu jiwa. Angka terendah sejak Jepang melakukan sensus yang sama pada tahun 1899. Total populasi Jepang turun 448 ribu jiwa, rekor terendah Negeri Sakura itu.
Diprediksi populasi Jepang dapat turun terus menjadi dibawah 100 juta jiwa pada tahun 2050. Kecuali jika mereka membuka pintu besar-besaran terhadap imigran.
Abe sendiri tidak memiliki anak. Ia mengakui minimnya akses terhadap perawatan anak yang terjangkau, panjangnya jam kerja, biaya perawatan orang tua dan realita hidup lainnya terutama di kota-kota besar menjadi faktor utama rendahnya angka kelahiran di Jepang.
Tapi Abe berjanji untuk melakukan reformasi tenaga kerja untuk meringankan beban keluarga agar para pasangan di Jepang dapat memiliki anak lebih banyak. Jepang dikenal masyarakat yang memiliki umur panjang. Hal ini menjadi salah satu faktor penuaan populasi dan meningkatkan biaya perawatan orang tua.
Aso mengatakan pernyataannya tersebut dikeluarkan dari konteksnya dan disalah pahami. Tapi oposisinya tidak berpendapat demikian.
"Dia tidak hanya kurang mempertimbangkan mereka yang memilih tidak punya anak atau mereka yang tidak bisa punya anak, tapi dia juga tidak mengerti persoalannya, dia tidak memiliki rasa kemanusiaan," kata politisi oposisi dari Constitutional Democratic Party of Japan, Kiyomi Tsujimoto.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/02/05/pmg4iv368-kritik-pasangan-tidak-punya-anak-menkeu-jepang-minta-maaf
"Jika saya membuat beberapa orang tidak nyaman, saya minta maaf," kata Aso, Selasa (5/2).
Aso menyampaikan kritiknya terhadap orang-orang yang tidak memiliki anak dipertemuan dengan konstituennya di Fukuoka. Aso yang berusia 78 tahun salah satu politisi konservatif dalam pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang juga beberapa kali menyalahkan orang-orang yang tidak memiliki anak atau orang tua atas penurunan demografi.
"Ada banyak orang aneh yang mengatakan orang tua yang harus disalahkan, tapi itu salah, masalahnya adalah mereka yang tidak memiliki anak," kata Aso.
Aso dikritik atas pernyataannya tersebut padahal ini bukan pertama kalinya Aso menyerang orang-orang yang tidak memiliki anak. Pernyataan semacam ini pernah ia lontarkan pada tahun 2014 lalu.
Berdasarkan stasistik terbaru, angka kelahiran Jepang pada tahun 2018 ini turun 921 ribu jiwa. Angka terendah sejak Jepang melakukan sensus yang sama pada tahun 1899. Total populasi Jepang turun 448 ribu jiwa, rekor terendah Negeri Sakura itu.
Diprediksi populasi Jepang dapat turun terus menjadi dibawah 100 juta jiwa pada tahun 2050. Kecuali jika mereka membuka pintu besar-besaran terhadap imigran.
Abe sendiri tidak memiliki anak. Ia mengakui minimnya akses terhadap perawatan anak yang terjangkau, panjangnya jam kerja, biaya perawatan orang tua dan realita hidup lainnya terutama di kota-kota besar menjadi faktor utama rendahnya angka kelahiran di Jepang.
Tapi Abe berjanji untuk melakukan reformasi tenaga kerja untuk meringankan beban keluarga agar para pasangan di Jepang dapat memiliki anak lebih banyak. Jepang dikenal masyarakat yang memiliki umur panjang. Hal ini menjadi salah satu faktor penuaan populasi dan meningkatkan biaya perawatan orang tua.
Aso mengatakan pernyataannya tersebut dikeluarkan dari konteksnya dan disalah pahami. Tapi oposisinya tidak berpendapat demikian.
"Dia tidak hanya kurang mempertimbangkan mereka yang memilih tidak punya anak atau mereka yang tidak bisa punya anak, tapi dia juga tidak mengerti persoalannya, dia tidak memiliki rasa kemanusiaan," kata politisi oposisi dari Constitutional Democratic Party of Japan, Kiyomi Tsujimoto.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/02/05/pmg4iv368-kritik-pasangan-tidak-punya-anak-menkeu-jepang-minta-maaf
Dishub-Trans Patriot Cari Dana Tambahan untuk Tutup Subsidi
Pengamat: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Wajar
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Nias Selatan Diguncang Gempa M 6,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
Pengamat: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Wajar
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Nias Selatan Diguncang Gempa M 6,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
Apakah Tes IQ Masih Akurat Ukur Tingkat Kecerdasan?
Lewat #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Warga Malang Bijak Pakai Plastik
Polda Banten Tangkap 10 Orang Diduga Mafia Tanah
Kebakaran Apartemen di Paris Tewaskan 8 Orang, 30 Lainnya Terluka
Seru! Tarian Naga Dalam Air Meriahkan Imlek di Jakarta Aquarium
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Robot Origami Ini Bisa Berjalan di Pembuluh Darah, Bentuknya Super Mungil
Rayakan Imlek, Umat Diharapkan Bijak Hadapi Pemilu 2019
Lewat #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Warga Malang Bijak Pakai Plastik
Polda Banten Tangkap 10 Orang Diduga Mafia Tanah
Kebakaran Apartemen di Paris Tewaskan 8 Orang, 30 Lainnya Terluka
Seru! Tarian Naga Dalam Air Meriahkan Imlek di Jakarta Aquarium
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Robot Origami Ini Bisa Berjalan di Pembuluh Darah, Bentuknya Super Mungil
Rayakan Imlek, Umat Diharapkan Bijak Hadapi Pemilu 2019