Dishub-Trans Patriot Cari Dana Tambahan untuk Tutup Subsidi
Posted Date : 05-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 153 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi bersama Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta untuk mencari pendanaan operasional bus. Sebab, mayoritas biaya operasional Bus Trans Patriot dipenuhi dari subsidi daerah. Sementara, kemampuan keuangan Kota Bekasi sangat terbatas.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bekasi, Fathikun, mengatakan, sementara ini kerja sama yang ditawarkan melalui moving advertising atau pemasanan iklan di dalam dan luar armada Trans Patriot. Hal itu bercermin dari berbagai inovasi pendanaan angkutan massal perkotaan yang diterapkan di berbagai daerah.
“Kita mencari formula untuk Trans Patriot. Tapi PDMP sebagai pengelola juga punya hak dan kewajiban untuk berusaha karena kita sudah berikan otonomi ke mereka,” kata Fathikun kepada Republika.co.id, Selasa (5/2).
Bagi Pemkot Bekasi, kata Fathikun, yang terpenting saat ini menemukan cara untuk mengurangi besaran subsidi yang dikeluarkan setiap hari. Kendati Bus Trans Patriot dioperasikan untuk melayani masyarakat, Pemkot Bekasi tetap harus melihat kemampuan keuangan daerah.
Untuk diketahui, rata-rata biaya operasional satu bus untuk satu kali perjalanan pulang-pergi mencapai Rp 350 ribu. Saat ini, masih terdapat sembilan bus dimana setiap bus menempuh enam kali perjalanan pergi. Dengan begitu, total biaya pengeluaran harian mencapai sekitar Rp 18,9 juta. Sedangkan rata-rata total pendapatan Trans Patriot dalam satu hari hanya Rp 3,3 juta atau 20 persen dari total biaya operasional.
Fathikun menilai, dengan menggandeng sektor swasta, beban subsidi sebesar 80 persen setiap hari bisa berkurang. “Ya kita bersama-sama saja dengan PDMP untuk mencari sumber pendanaan baru. Artinya, PDMP juga harus kreatif untuk mencari sumber itu,” kata Fathikun.
Upaya lain yang dilakukan lewat perluasan trayek lintasan Bus Trans Patriot. Semakin luas jangkauan bus, semakin besar potensi untuk mendapatkan penumpang. Fathikun mengatakan, pihaknya berniat untuk menjajaki kerja sama dengan Bus Transjakarta dalam hal integrasi transportasi. Sebab, potensi penumpang di wilayah perbatasan antara Kota Bekasi dan DKI Jakarta cukup besar.
Namun, hal itu baru dapat terlaksana setelah 20 hibah bus dari Kementerian Perhubungan (Kemhub) sudah beroperasi. Sejauh ini, Dishub masih memenuhi seluruh aspek yuridis sebelum armada tersebut resmi dioperasikan. Selain itu, pihaknya bersama PDMP masih perlu menghitung ulang besaran pengeluaran harian sebelum tambahan bus beroperasi.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/19/02/05/pmg58p368-dishubtrans-patriot-cari-dana-tambahan-untuk-tutup-subsidi
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bekasi, Fathikun, mengatakan, sementara ini kerja sama yang ditawarkan melalui moving advertising atau pemasanan iklan di dalam dan luar armada Trans Patriot. Hal itu bercermin dari berbagai inovasi pendanaan angkutan massal perkotaan yang diterapkan di berbagai daerah.
“Kita mencari formula untuk Trans Patriot. Tapi PDMP sebagai pengelola juga punya hak dan kewajiban untuk berusaha karena kita sudah berikan otonomi ke mereka,” kata Fathikun kepada Republika.co.id, Selasa (5/2).
Bagi Pemkot Bekasi, kata Fathikun, yang terpenting saat ini menemukan cara untuk mengurangi besaran subsidi yang dikeluarkan setiap hari. Kendati Bus Trans Patriot dioperasikan untuk melayani masyarakat, Pemkot Bekasi tetap harus melihat kemampuan keuangan daerah.
Untuk diketahui, rata-rata biaya operasional satu bus untuk satu kali perjalanan pulang-pergi mencapai Rp 350 ribu. Saat ini, masih terdapat sembilan bus dimana setiap bus menempuh enam kali perjalanan pergi. Dengan begitu, total biaya pengeluaran harian mencapai sekitar Rp 18,9 juta. Sedangkan rata-rata total pendapatan Trans Patriot dalam satu hari hanya Rp 3,3 juta atau 20 persen dari total biaya operasional.
Fathikun menilai, dengan menggandeng sektor swasta, beban subsidi sebesar 80 persen setiap hari bisa berkurang. “Ya kita bersama-sama saja dengan PDMP untuk mencari sumber pendanaan baru. Artinya, PDMP juga harus kreatif untuk mencari sumber itu,” kata Fathikun.
Upaya lain yang dilakukan lewat perluasan trayek lintasan Bus Trans Patriot. Semakin luas jangkauan bus, semakin besar potensi untuk mendapatkan penumpang. Fathikun mengatakan, pihaknya berniat untuk menjajaki kerja sama dengan Bus Transjakarta dalam hal integrasi transportasi. Sebab, potensi penumpang di wilayah perbatasan antara Kota Bekasi dan DKI Jakarta cukup besar.
Namun, hal itu baru dapat terlaksana setelah 20 hibah bus dari Kementerian Perhubungan (Kemhub) sudah beroperasi. Sejauh ini, Dishub masih memenuhi seluruh aspek yuridis sebelum armada tersebut resmi dioperasikan. Selain itu, pihaknya bersama PDMP masih perlu menghitung ulang besaran pengeluaran harian sebelum tambahan bus beroperasi.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/19/02/05/pmg58p368-dishubtrans-patriot-cari-dana-tambahan-untuk-tutup-subsidi
Pengamat: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Wajar
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Nias Selatan Diguncang Gempa M 6,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Nias Selatan Diguncang Gempa M 6,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina
Kritik Pasangan tidak Punya Anak, Menkeu Jepang Minta Maaf
Apakah Tes IQ Masih Akurat Ukur Tingkat Kecerdasan?
Lewat #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Warga Malang Bijak Pakai Plastik
Polda Banten Tangkap 10 Orang Diduga Mafia Tanah
Kebakaran Apartemen di Paris Tewaskan 8 Orang, 30 Lainnya Terluka
Seru! Tarian Naga Dalam Air Meriahkan Imlek di Jakarta Aquarium
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Robot Origami Ini Bisa Berjalan di Pembuluh Darah, Bentuknya Super Mungil
Apakah Tes IQ Masih Akurat Ukur Tingkat Kecerdasan?
Lewat #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Warga Malang Bijak Pakai Plastik
Polda Banten Tangkap 10 Orang Diduga Mafia Tanah
Kebakaran Apartemen di Paris Tewaskan 8 Orang, 30 Lainnya Terluka
Seru! Tarian Naga Dalam Air Meriahkan Imlek di Jakarta Aquarium
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Robot Origami Ini Bisa Berjalan di Pembuluh Darah, Bentuknya Super Mungil