Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Posted Date : 05-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 178 kali.
MADIUN–Pihak keluarga Sartono, sang pencipta lagu Hymne Guru hendak menjual rumah mereka lantaran kekurangan ekonomi.
Tak pelak kabar ini tentu menghebohkan tak cuma di bagi warga Madiun tapi juga bagi warganet di Indonesia, namun pemerintah setempat tak tinggal diam, kabarnya rumah tersebut akan dibeli oleh pemerintah, Kemendikbud.
“Rumah itu rencananya akan dibeli oleh Kemendikbud. Alhamdulillah ada solusi. Saya dikabari kemarin,” terang Ketua PGRI Kota Madiun Hariyadi kepada saat berkunjung ke rumah almarhum Sartono, Senin (4/2/2019).
Dilansir dari detik.com, rumah milik mendiang Sartono tersebut, kini ditempati oleh Damijati, istrinya, dan kabarnya ditawarkan dengan harga Rp. 3,5 juta – Rp 4 juta per meter per segi. Harga yang terlalu tinggi inilah yang menjadi kendala pihak pemerintah untuk membeli, karena NJOP tersebut hanya berkisar Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta saja.
“Harga penawarannya sepertinya diatasi NJOP jadi kemungkinan ini masih dalam musyawarah. Harga penawarannya antara Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta infonya kemarin,” ungkap Hariyadi.
Di lain pihak, Damijati istri almarhum mengaku senang kalau ada niat baik dari pemerintah dalam hal ini Kemendikbud, pasalnya rumah peninggalan Hymne Guru yang berada di Jalan Halmahera Nomor 98 tersebut sangat sarat akan nilai sejarah.
“Saya memang tidak tahu menahu. Soal rumah dijual saya pasrah dan terimakasih buat PGRI yang sudah ikut membantu perjuangkan,” ungkap Damijati.
Banyak pihak yang menyayangkan jika rumah berukuran 8×15 itu jatuh ke tangan yang salah. Bisa jadi rumah historis tersebut akan tinggal kenangan jika dibeli bukan dari pemerintah. []
SUMBER: DETIK
Sumber : https://www.islampos.com/karena-himpitan-ekonomi-rumah-pencipta-hymne-guru-dijual-131074/
Tak pelak kabar ini tentu menghebohkan tak cuma di bagi warga Madiun tapi juga bagi warganet di Indonesia, namun pemerintah setempat tak tinggal diam, kabarnya rumah tersebut akan dibeli oleh pemerintah, Kemendikbud.
“Rumah itu rencananya akan dibeli oleh Kemendikbud. Alhamdulillah ada solusi. Saya dikabari kemarin,” terang Ketua PGRI Kota Madiun Hariyadi kepada saat berkunjung ke rumah almarhum Sartono, Senin (4/2/2019).
Dilansir dari detik.com, rumah milik mendiang Sartono tersebut, kini ditempati oleh Damijati, istrinya, dan kabarnya ditawarkan dengan harga Rp. 3,5 juta – Rp 4 juta per meter per segi. Harga yang terlalu tinggi inilah yang menjadi kendala pihak pemerintah untuk membeli, karena NJOP tersebut hanya berkisar Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta saja.
“Harga penawarannya sepertinya diatasi NJOP jadi kemungkinan ini masih dalam musyawarah. Harga penawarannya antara Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta infonya kemarin,” ungkap Hariyadi.
Di lain pihak, Damijati istri almarhum mengaku senang kalau ada niat baik dari pemerintah dalam hal ini Kemendikbud, pasalnya rumah peninggalan Hymne Guru yang berada di Jalan Halmahera Nomor 98 tersebut sangat sarat akan nilai sejarah.
“Saya memang tidak tahu menahu. Soal rumah dijual saya pasrah dan terimakasih buat PGRI yang sudah ikut membantu perjuangkan,” ungkap Damijati.
Banyak pihak yang menyayangkan jika rumah berukuran 8×15 itu jatuh ke tangan yang salah. Bisa jadi rumah historis tersebut akan tinggal kenangan jika dibeli bukan dari pemerintah. []
SUMBER: DETIK
Sumber : https://www.islampos.com/karena-himpitan-ekonomi-rumah-pencipta-hymne-guru-dijual-131074/
Nias Selatan Diguncang Gempa M 6,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
Satu Lagi Mantan Politisi Anti-Islam Belanda dari Partai Geert Wilders Masuk Islam
90% Rumah di Gaza yang Dihancurkan Israel Selama Ofensif Militer 2014 Telah Dibangun Kembali
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
Satu Lagi Mantan Politisi Anti-Islam Belanda dari Partai Geert Wilders Masuk Islam
90% Rumah di Gaza yang Dihancurkan Israel Selama Ofensif Militer 2014 Telah Dibangun Kembali
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Pengamat: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Wajar
Dishub-Trans Patriot Cari Dana Tambahan untuk Tutup Subsidi
Kritik Pasangan tidak Punya Anak, Menkeu Jepang Minta Maaf
Apakah Tes IQ Masih Akurat Ukur Tingkat Kecerdasan?
Lewat #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Warga Malang Bijak Pakai Plastik
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Pengamat: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Wajar
Dishub-Trans Patriot Cari Dana Tambahan untuk Tutup Subsidi
Kritik Pasangan tidak Punya Anak, Menkeu Jepang Minta Maaf
Apakah Tes IQ Masih Akurat Ukur Tingkat Kecerdasan?
Lewat #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Warga Malang Bijak Pakai Plastik