Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
Posted Date : 05-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 175 kali.
BOYOLALI—Kelahiran anak sapi milik Ngatman, 55, seorang warga Desa Kebonduren, Kelurahan Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), membuat heboh warga setempat.
Pasalnya, anak sapi yang lahir pada Sabtu (2/2) pekan kemarin sekitar pukul 15.00 WIB itu nampak aneh. Anak sapi milik Ngatman tersebut memiliki dua kepala.
Keanehan tersebut lantas membuat warga berbondong-bondong untuk datang menyaksikannya.
Menurut Ngatman, kejadian yang tak biasa itu baru pertama kali dialaminya. Semenjak dirinya memelihara sapi dan sudah delapan kali beranak, baru kali ini ada anak sapi yang lahir dengan kondisi fisik aneh.
“Semuanya normal saja. Usia kehamilan juga 10 bulan. Kalau hal aneh tidak ada, cuma saat melahirkan itu agak susah,” terang Ngatman, Senin (4/2).
Saat hendak melahirkan, posisi bayi sapi itu sungsang. Alhasil proses melahirkan tidak bisa dilakukan secara normal. Perlu bantuan dokter hewan untuk mengeluarkan bayi sapi dengan berat lebih kurang 25 kilogram tersebut.
“Sebelum dikeluarkan, posisi bayi sapi dibenarkan terlebih dahulu. Setelah kaki terlihat, langsung ditali menggunakan tambang. Saya dengan dua orang menariknya agar bisa dikeluarkan,” ucapnya.
Proses mengeluarkan anak sapi aneh itupun membutuhkan waktu lebih kurang satu jam. Setelah berjibaku, akhirnya anak sapi dengan dua kepala berhasil dikeluarkan. Pada awalnya, dokter yang membantu proses lahirnya anak sapi itu tidak menyadari adanya keanehan pada kondisi fisik.
Ngatman kemudian memberitahukan kondisi itu kepada dokter.
“Saya tanya dokter mengenai kondisi sapi yang berkepala dua itu. Katanya ini merupakan kejadian pertama kali anak sapi dengan dua kepala,” katanya.
Meski sudah berusia empat hari, anak sapi kepala itu belum bisa berdiri. Menurut Ngatman, ini karena beban dua kepala tidak mampu disangga leher sapi.
“Kalau anak sapi normal, sehari setelah lahir biasanya sudah bisa berdiri. Tapi ini belum bisa, mungkin juga tidak mampu menyangga kepalanya,” ucapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, Ngatman membuatkan susu di dalam botol dot bayi. Dalam sehari, Ngatman membuatkan empat botol susu dengan takaran 120 mililiter. Uniknya, kedua mulut sapi juga bisa menyedot susu dari botol yang disediakan Ngatman.
Semenjak kelahiran anak sapi berkepala dua, rumah Ngatman tidak sepi dari pengunjung. Tidak hanya dari warga sekitar rumah, tetapi juga dari berbagai daerah lain. Ngatman tidak berniat untuk menjual sapi aneh tersebut.
“Saya akan memeliharanya dan tidak akan menjualnya,” tegasnya.
Salah seorang warga Boyolali, Hardini mengaku sudah dua kali datang untuk melihat sapi aneh tersebut.
“Kemarin sudah datang untuk melihatnya, tapi ini ingin melihat lagi,” ucapnya. []
SUMBER: JAWAPOS
Sumber : https://www.islampos.com/warga-boyolali-heboh-lahir-sapi-berkepala-dua-131116/
Pasalnya, anak sapi yang lahir pada Sabtu (2/2) pekan kemarin sekitar pukul 15.00 WIB itu nampak aneh. Anak sapi milik Ngatman tersebut memiliki dua kepala.
Keanehan tersebut lantas membuat warga berbondong-bondong untuk datang menyaksikannya.
Menurut Ngatman, kejadian yang tak biasa itu baru pertama kali dialaminya. Semenjak dirinya memelihara sapi dan sudah delapan kali beranak, baru kali ini ada anak sapi yang lahir dengan kondisi fisik aneh.
“Semuanya normal saja. Usia kehamilan juga 10 bulan. Kalau hal aneh tidak ada, cuma saat melahirkan itu agak susah,” terang Ngatman, Senin (4/2).
Saat hendak melahirkan, posisi bayi sapi itu sungsang. Alhasil proses melahirkan tidak bisa dilakukan secara normal. Perlu bantuan dokter hewan untuk mengeluarkan bayi sapi dengan berat lebih kurang 25 kilogram tersebut.
“Sebelum dikeluarkan, posisi bayi sapi dibenarkan terlebih dahulu. Setelah kaki terlihat, langsung ditali menggunakan tambang. Saya dengan dua orang menariknya agar bisa dikeluarkan,” ucapnya.
Proses mengeluarkan anak sapi aneh itupun membutuhkan waktu lebih kurang satu jam. Setelah berjibaku, akhirnya anak sapi dengan dua kepala berhasil dikeluarkan. Pada awalnya, dokter yang membantu proses lahirnya anak sapi itu tidak menyadari adanya keanehan pada kondisi fisik.
Ngatman kemudian memberitahukan kondisi itu kepada dokter.
“Saya tanya dokter mengenai kondisi sapi yang berkepala dua itu. Katanya ini merupakan kejadian pertama kali anak sapi dengan dua kepala,” katanya.
Meski sudah berusia empat hari, anak sapi kepala itu belum bisa berdiri. Menurut Ngatman, ini karena beban dua kepala tidak mampu disangga leher sapi.
“Kalau anak sapi normal, sehari setelah lahir biasanya sudah bisa berdiri. Tapi ini belum bisa, mungkin juga tidak mampu menyangga kepalanya,” ucapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, Ngatman membuatkan susu di dalam botol dot bayi. Dalam sehari, Ngatman membuatkan empat botol susu dengan takaran 120 mililiter. Uniknya, kedua mulut sapi juga bisa menyedot susu dari botol yang disediakan Ngatman.
Semenjak kelahiran anak sapi berkepala dua, rumah Ngatman tidak sepi dari pengunjung. Tidak hanya dari warga sekitar rumah, tetapi juga dari berbagai daerah lain. Ngatman tidak berniat untuk menjual sapi aneh tersebut.
“Saya akan memeliharanya dan tidak akan menjualnya,” tegasnya.
Salah seorang warga Boyolali, Hardini mengaku sudah dua kali datang untuk melihat sapi aneh tersebut.
“Kemarin sudah datang untuk melihatnya, tapi ini ingin melihat lagi,” ucapnya. []
SUMBER: JAWAPOS
Sumber : https://www.islampos.com/warga-boyolali-heboh-lahir-sapi-berkepala-dua-131116/
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
Satu Lagi Mantan Politisi Anti-Islam Belanda dari Partai Geert Wilders Masuk Islam
90% Rumah di Gaza yang Dihancurkan Israel Selama Ofensif Militer 2014 Telah Dibangun Kembali
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Perampok Bank BNP Paribas Beraksi Lewat Pipa Selokan
Hungaria Tolak Kerjasama Uni Eropa-Liga Arab
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
Satu Lagi Mantan Politisi Anti-Islam Belanda dari Partai Geert Wilders Masuk Islam
90% Rumah di Gaza yang Dihancurkan Israel Selama Ofensif Militer 2014 Telah Dibangun Kembali
Ada Lafaz Allah di Air Max, Produsen Sepatu NIKE Tuai Kecaman
AS Desak Negara Lain Bawa Pulang Simpatisan Islamic State yang Ditangkap di Suriah
Murid di Babel Diwajibkan Rangkum Cerita Sultan Al Fatih
DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Haji 2019 Tidak Naik
Perampok Bank BNP Paribas Beraksi Lewat Pipa Selokan
Hungaria Tolak Kerjasama Uni Eropa-Liga Arab
Nias Selatan Diguncang Gempa M 6,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Pengamat: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Wajar
Dishub-Trans Patriot Cari Dana Tambahan untuk Tutup Subsidi
Kritik Pasangan tidak Punya Anak, Menkeu Jepang Minta Maaf
Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Pengamat: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Wajar
Dishub-Trans Patriot Cari Dana Tambahan untuk Tutup Subsidi
Kritik Pasangan tidak Punya Anak, Menkeu Jepang Minta Maaf