Pengamat: Tarif MRT Rp 8.500 Masih Wajar
Posted Date : 05-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 166 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno menyatakan, usulan tarif MRT Jakarta sebesar Rp 8.500 per 10 kilometer masih dalam batas kewajaran. Namun, Djoko menegaskan, transportasi umum seperti MRT perlu untuk disubsidi oleh pemerintah.
"Tarif murah atau mahal itu relatif, tetapi (Rp8.500 per 10 kilometer) ini masih wajar," kata Djoko Setijowarno ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, ada sejumlah aspek yang harus dipertimbangkan pihak manajemen dalam menentukan tarif, yaitu bagaimana tingkat kemampuan masyarakat untuk membayar, serta bagaimana tingkat kemauan warga untuk membayar.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa di sejumlah kota di dunia sudah ada yang sampai menggratiskan transportasi umumnya. Bila dibandingkan dengan tarif KRL, ujar dia, hal itu berbeda karena infrastruktur KRL sudah ada dasarnya dari dulu, sedangkan MRT dibangun dari nol.
Sebelumnya, Manajemen PT Moda Raya Transportasi (MRT) mengusulkan tarif sebesar Rp8.500 per 10 kilometer kepada Pemprov DKI Jakarta dan masih menunggu persetujuan. Menurut Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar di Jakarta, Rabu (30/1), sebenarnya biaya dana yang dibutuhkan satu orang dalam satu perjalanan sekitar Rp30 ribu per orang.
"Namun hal tersebut tidak bisa dibebankan pada masyarakat," kata Dirut MRT.
Mengingat masih cukup banyak kekurangan tersebut, kata William, PT MRT berupaya mengembangkan bisnis untuk memenuhi kekurangan pendapatan pada tiket.
Direktur Pengembangan Bisnis MRT Ghamal Peris menyebutkan setidaknya ada tiga strategi pengembangan bisnis yang dilakukan pihak MRT untuk menutup kekurangan biaya operasional tersebut. Pertama, adalah kemitraan nama stasiun dengan sistem sponsorship dengan kontrak selama lima tahun pada perusahaan yang berjarak 700 meter dari stasiun.
Kedua, adalah area komersial di stasiun bagi perusahaan retail. Saat ini sudah ada 15 mitra retail yang telah bergabung di 10 stasiun pada tahap satu.
Ketiga, adalah penyediaan 16 lokasi untuk UMKM di lima stasiun yakni Lebak Bulus (enam UMKM), Haji Nawi (satu UMKM), Blok A (satu UMKM), Fatmawati (enam UMKM) dan Dukuh Atas (dua UMKM).
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/19/02/05/pmfybc428-pengamat-tarif-mrt-rp-8500-masih-wajar
"Tarif murah atau mahal itu relatif, tetapi (Rp8.500 per 10 kilometer) ini masih wajar," kata Djoko Setijowarno ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, ada sejumlah aspek yang harus dipertimbangkan pihak manajemen dalam menentukan tarif, yaitu bagaimana tingkat kemampuan masyarakat untuk membayar, serta bagaimana tingkat kemauan warga untuk membayar.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa di sejumlah kota di dunia sudah ada yang sampai menggratiskan transportasi umumnya. Bila dibandingkan dengan tarif KRL, ujar dia, hal itu berbeda karena infrastruktur KRL sudah ada dasarnya dari dulu, sedangkan MRT dibangun dari nol.
Sebelumnya, Manajemen PT Moda Raya Transportasi (MRT) mengusulkan tarif sebesar Rp8.500 per 10 kilometer kepada Pemprov DKI Jakarta dan masih menunggu persetujuan. Menurut Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar di Jakarta, Rabu (30/1), sebenarnya biaya dana yang dibutuhkan satu orang dalam satu perjalanan sekitar Rp30 ribu per orang.
"Namun hal tersebut tidak bisa dibebankan pada masyarakat," kata Dirut MRT.
Mengingat masih cukup banyak kekurangan tersebut, kata William, PT MRT berupaya mengembangkan bisnis untuk memenuhi kekurangan pendapatan pada tiket.
Direktur Pengembangan Bisnis MRT Ghamal Peris menyebutkan setidaknya ada tiga strategi pengembangan bisnis yang dilakukan pihak MRT untuk menutup kekurangan biaya operasional tersebut. Pertama, adalah kemitraan nama stasiun dengan sistem sponsorship dengan kontrak selama lima tahun pada perusahaan yang berjarak 700 meter dari stasiun.
Kedua, adalah area komersial di stasiun bagi perusahaan retail. Saat ini sudah ada 15 mitra retail yang telah bergabung di 10 stasiun pada tahap satu.
Ketiga, adalah penyediaan 16 lokasi untuk UMKM di lima stasiun yakni Lebak Bulus (enam UMKM), Haji Nawi (satu UMKM), Blok A (satu UMKM), Fatmawati (enam UMKM) dan Dukuh Atas (dua UMKM).
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/19/02/05/pmfybc428-pengamat-tarif-mrt-rp-8500-masih-wajar
Penyebab Kebakaran Vihara Bhakti Diduga karena Lilin
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Nias Selatan Diguncang Gempa M 6,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
Ini 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Ditahan Imbang West Ham
Boncengan Bertiga Sambil Bawa Golok, Pria Petamburan Diciduk
Media Iran Sebut AS Sia-siakan Dana Miliaran Dolar untuk Bantu Militer Saudi
Khabib Nurmagomedov Tolak Kampanye untuk Nevada
Karena Himpitan Ekonomi, Rumah Pencipta Hymne Guru Dijual
Nias Selatan Diguncang Gempa M 6,1, Tidak Berpotensi Tsunami
Warga Boyolali Heboh, Lahir Sapi Berkepala Dua
OKI Desak Komunitas Internasional Pastikan Keselamatan Warga Palestina
Erdogan Sebut Putra Mahkota Saudi Berbohong Tentang Perincian Pembunuhan Khashoggi
Dishub-Trans Patriot Cari Dana Tambahan untuk Tutup Subsidi
Kritik Pasangan tidak Punya Anak, Menkeu Jepang Minta Maaf
Apakah Tes IQ Masih Akurat Ukur Tingkat Kecerdasan?
Lewat #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Warga Malang Bijak Pakai Plastik
Polda Banten Tangkap 10 Orang Diduga Mafia Tanah
Kebakaran Apartemen di Paris Tewaskan 8 Orang, 30 Lainnya Terluka
Seru! Tarian Naga Dalam Air Meriahkan Imlek di Jakarta Aquarium
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran
Kritik Pasangan tidak Punya Anak, Menkeu Jepang Minta Maaf
Apakah Tes IQ Masih Akurat Ukur Tingkat Kecerdasan?
Lewat #BhayPlastik, Telkomsel Ajak Warga Malang Bijak Pakai Plastik
Polda Banten Tangkap 10 Orang Diduga Mafia Tanah
Kebakaran Apartemen di Paris Tewaskan 8 Orang, 30 Lainnya Terluka
Seru! Tarian Naga Dalam Air Meriahkan Imlek di Jakarta Aquarium
Marcus Tetap Latihan Saat Imlek
Hikayat Kawasan Pecinan Jamblang Cirebon yang Sempat Berjaya
Tukang Gorengan Viral Gara-gara Spanduk yang Bikin Penasaran