Waspada DBD, Berantas Sarang Nyamuk dengan Tepat
Posted Date : 07-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 184 kali.
Hidayatullah.com– Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai dan mencegah mewabahnya penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini.
Selain menghindari gigitan nyamuk, yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah memberantas sarang nyamuk. Karena itu masyarakat harus mengetahui dimana saja jenis sarang nyamuk agar tidak salah sasaran.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi M Epid, mengingatkan masyarakat perlu mengetahui dimana saja tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk. Karena, setiap tempat berpotensi menjadi sarang nyamuk bila terdapat genangan air.
”Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali terutama di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya agar tidak salah sasaran dalam memberantas sarang nyamuk,” katanya.
Tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk di rumah adalah bak kamar mandi dan toilet, tempat penampungan air, air jebakan semut (kaki meja), air pembuangan kulkas, tempat minum burung (yang jarang diganti), pot bunga, dispenser air minum (wadah limpahan airnya), barang bekas di sekitar rumah (ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yang bisa nenampung air).
Dr Siti menambahkan tempat-tempat tersebut sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Masyarakat diimbau jangan sampai membiarkan air tergenang di tempat-tempat itu.
”Kalau bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah,” ucapnya sebagaimana dirilis Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes baru-baru ini, Februari 2019.
1 jentik betina, dalam 12-14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. 1 nyamuk betina dewasa sekali bertelur menghasilkan 100-150 butir telur.
Dalam sebulan nyamuk bisa bertelur kurang lebih 4 kali. Jadi dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.
”Jangan salah sasaran dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bukan memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga, dan lain-lain, karena jentik tidak bersarang di rerumputan,” kata dr Siti.
Selain itu, perlu diketahui juga jam aktivitas nyamuk Aedes Agypti dan Aedes Albopictus, yakni pagi pukul 09.00 10.00 dan sore pukul 15.00 16.00.
Dr Siti juga mengimbau kepada masyarakat agar sering melakukan kegiatan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan perkampungan atau pedesaan. Pakai selalu lotion anti nyamuk terutama anak-anak saat pagi sebelum berangkat sekolah, saat bermain, dan sore hari.*
Rep: SKR
Sumber : https://www.hidayatullah.com/iptekes/kesehatan/read/2019/02/07/159579/waspada-dbd-berantas-sarang-nyamuk-dengan-tepat.html
Selain menghindari gigitan nyamuk, yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah memberantas sarang nyamuk. Karena itu masyarakat harus mengetahui dimana saja jenis sarang nyamuk agar tidak salah sasaran.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi M Epid, mengingatkan masyarakat perlu mengetahui dimana saja tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk. Karena, setiap tempat berpotensi menjadi sarang nyamuk bila terdapat genangan air.
”Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali terutama di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya agar tidak salah sasaran dalam memberantas sarang nyamuk,” katanya.
Tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk di rumah adalah bak kamar mandi dan toilet, tempat penampungan air, air jebakan semut (kaki meja), air pembuangan kulkas, tempat minum burung (yang jarang diganti), pot bunga, dispenser air minum (wadah limpahan airnya), barang bekas di sekitar rumah (ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yang bisa nenampung air).
Dr Siti menambahkan tempat-tempat tersebut sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Masyarakat diimbau jangan sampai membiarkan air tergenang di tempat-tempat itu.
”Kalau bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah,” ucapnya sebagaimana dirilis Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes baru-baru ini, Februari 2019.
1 jentik betina, dalam 12-14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. 1 nyamuk betina dewasa sekali bertelur menghasilkan 100-150 butir telur.
Dalam sebulan nyamuk bisa bertelur kurang lebih 4 kali. Jadi dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.
”Jangan salah sasaran dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bukan memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga, dan lain-lain, karena jentik tidak bersarang di rerumputan,” kata dr Siti.
Selain itu, perlu diketahui juga jam aktivitas nyamuk Aedes Agypti dan Aedes Albopictus, yakni pagi pukul 09.00 10.00 dan sore pukul 15.00 16.00.
Dr Siti juga mengimbau kepada masyarakat agar sering melakukan kegiatan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan perkampungan atau pedesaan. Pakai selalu lotion anti nyamuk terutama anak-anak saat pagi sebelum berangkat sekolah, saat bermain, dan sore hari.*
Rep: SKR
Sumber : https://www.hidayatullah.com/iptekes/kesehatan/read/2019/02/07/159579/waspada-dbd-berantas-sarang-nyamuk-dengan-tepat.html
Wali Kota Padang Tolak RUU P-KS karena dinilai Pro LGBT
Reka Ulang Pembunuhan Gandhi, Wanita Tokoh Hindu Sayap Kanan Ditangkap
Waspada Bencana, Sumbar Ada di Atas Patahan Lempeng dan Cincin Api
LRT Palembang Merugi, Habiskan Listrik 1,6 Miliar/Hari, Cuma Dapat 500 Juta/Bulan
Megathrust Mentawai Kian Dekat Ancam Sumbar, Ini yang Dipersiapkan BMKG
Miliki Sabu, Selebrgram Reva Alexa Ditangkap Polisi
Kenapa Swiss jadi Tempat Aman Bagi WNI Simpan Duit?
Pemeriksaan 2 Pegawai KPK Atas Kasus Penganiayaan Batal Digelar
Buntut Tudingan Spionase, Huawei Akan Dikeluarkan dari Pasar Utama?
Diduga Korban Perdagangan Manusia, 193 WN Bangladesh Disekap Dalam Ruko di Medan
Reka Ulang Pembunuhan Gandhi, Wanita Tokoh Hindu Sayap Kanan Ditangkap
Waspada Bencana, Sumbar Ada di Atas Patahan Lempeng dan Cincin Api
LRT Palembang Merugi, Habiskan Listrik 1,6 Miliar/Hari, Cuma Dapat 500 Juta/Bulan
Megathrust Mentawai Kian Dekat Ancam Sumbar, Ini yang Dipersiapkan BMKG
Miliki Sabu, Selebrgram Reva Alexa Ditangkap Polisi
Kenapa Swiss jadi Tempat Aman Bagi WNI Simpan Duit?
Pemeriksaan 2 Pegawai KPK Atas Kasus Penganiayaan Batal Digelar
Buntut Tudingan Spionase, Huawei Akan Dikeluarkan dari Pasar Utama?
Diduga Korban Perdagangan Manusia, 193 WN Bangladesh Disekap Dalam Ruko di Medan
Mahasiswa Kaltim Rihlah Sambil Berbahasa Arab
IHW: Berbahaya Jika Produk Malaysia Tak Perlu Lagi Disertifikasi Halal Oleh MUI
Kunjungi Pengungsi Rohingya, Angelina Jolie: Saya Berdiri Bersama Anda
Kejar Tayang Mau Diadili di Surabaya, Ahmad Dhani Dipindah ke Rutan Medaeng
Ketika Wahab Menerjang Musuh Demi Melindungi Nabi
Israel Larang Tujuh Muslimah Palestina Masuk Al-Aqsha
Dituding Dukung Tim Sepakbola Qatar, Pria Ini Ditahan Polisi UEA
DPR Mesir Usulkan Perpajangan Masa Jabatan Presiden Jadi Enam Tahun
Eksistensi Umat Islam di Botswana
Sejumlah Penerbangan Gagal Mendarat di Bandara Juanda
IHW: Berbahaya Jika Produk Malaysia Tak Perlu Lagi Disertifikasi Halal Oleh MUI
Kunjungi Pengungsi Rohingya, Angelina Jolie: Saya Berdiri Bersama Anda
Kejar Tayang Mau Diadili di Surabaya, Ahmad Dhani Dipindah ke Rutan Medaeng
Ketika Wahab Menerjang Musuh Demi Melindungi Nabi
Israel Larang Tujuh Muslimah Palestina Masuk Al-Aqsha
Dituding Dukung Tim Sepakbola Qatar, Pria Ini Ditahan Polisi UEA
DPR Mesir Usulkan Perpajangan Masa Jabatan Presiden Jadi Enam Tahun
Eksistensi Umat Islam di Botswana
Sejumlah Penerbangan Gagal Mendarat di Bandara Juanda