Smartfren Bantah Kenaikan Saham Akibat Merger dengan XL Axiata
Posted Date : 20-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 227 kali.
VIVA – Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk, berkode saham FREN, Merza Fachys menjelaskan, positifnya kinerja perseroan di sepanjang tahun buku 2018 lalu, dinilai cukup berhasil menimbulkan dampak positif bagi pihaknya. Termasuk, dalam hal kenaikan harga saham.
Oleh karenanya, Merza membantah isu dan dugaan yang menyebut bahwa hal itu disebabkan mergernya PT Smartfren Telecom dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
"Kami sangat yakin, semua ini (naiknya harga saham) adalah karena pada 2018 lalu, kinerja perusahaan memang sangat baik," kata Merza di Gedung BEI Jakarta, Rabu 20 Februari 2019.
Meskipun, dia juga membantah isu merger pihaknya dengan XL Axiata, namun ia mengaku sangat bersyukur dengan kondisi naiknya harga saham FREN tersebut.
"Kita wajib bersyukur, karena performa kita yang cukup baik," kata Merza.
Merza menjelaskan, isu mengenai merger FREN dan EXCL ini memang sudah santer bergulir di kalangan dunia bisnis dan industri telekomunikasi nasional.
Dengan kondisi yang semakin penuh tantangan di industri telekomunikasi nasional saat ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, bahkan pernah menyebut bahwa idelanya jumlah operator telekomunikasi di Indonesia semestinya hanya tiga sampai empat pemain saja.
"Kominfo bilang bahwa nantinya hanya akan ada tiga sampai empat pemain di industri ini. Apakah kami FREN akan merger dengan EXCL, apakah FREN dengan ISAT (Indosat), atau apakah EXCL dengan ISAT? Tentunya, pembicaraan ini masih terus dilakukan," ujarnya.
Diketahui, pada suatu kesempatan, Menkominfo Rudiantara pernah mengatakan bahwa idealnya jumlah operator telekomunikasi di Indonesia itu semestinya hanya tiga sampai empat pemain saja. Sehingga, nantinya industri telekomunikasi akan lebih efisien dan tidak terus-terusan merugi.
“Menurut saya, idealnya tiga sampai empat operator saja,” kata Rudiantara dalam satu kesempatan.
Penciutan jumlah operator, menurut Rudiantara akan membuat alokasi dan penggunaan frekuensi menjadi maksimal, sehingga dapat mendorong tumbuhnya ekonomi broandband ke seluruh pelosok Indonesia.
Saat ini, di Indonesia tercatat ada 10 operator telekomunikasi, yakni Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tri, Smartfren, dan Sampoerna. Lima lainnya adalah operator BWA (broadband wireless access) yang masih tersisa, yakni Bolt (Internux), Sitra (First Media), dan Hinet (Berca Hardaya Perkasa).
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1123075-smartfren-bantah-kenaikan-saham-akibat-merger-dengan-xl-axiata
Oleh karenanya, Merza membantah isu dan dugaan yang menyebut bahwa hal itu disebabkan mergernya PT Smartfren Telecom dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
"Kami sangat yakin, semua ini (naiknya harga saham) adalah karena pada 2018 lalu, kinerja perusahaan memang sangat baik," kata Merza di Gedung BEI Jakarta, Rabu 20 Februari 2019.
Meskipun, dia juga membantah isu merger pihaknya dengan XL Axiata, namun ia mengaku sangat bersyukur dengan kondisi naiknya harga saham FREN tersebut.
"Kita wajib bersyukur, karena performa kita yang cukup baik," kata Merza.
Merza menjelaskan, isu mengenai merger FREN dan EXCL ini memang sudah santer bergulir di kalangan dunia bisnis dan industri telekomunikasi nasional.
Dengan kondisi yang semakin penuh tantangan di industri telekomunikasi nasional saat ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, bahkan pernah menyebut bahwa idelanya jumlah operator telekomunikasi di Indonesia semestinya hanya tiga sampai empat pemain saja.
"Kominfo bilang bahwa nantinya hanya akan ada tiga sampai empat pemain di industri ini. Apakah kami FREN akan merger dengan EXCL, apakah FREN dengan ISAT (Indosat), atau apakah EXCL dengan ISAT? Tentunya, pembicaraan ini masih terus dilakukan," ujarnya.
Diketahui, pada suatu kesempatan, Menkominfo Rudiantara pernah mengatakan bahwa idealnya jumlah operator telekomunikasi di Indonesia itu semestinya hanya tiga sampai empat pemain saja. Sehingga, nantinya industri telekomunikasi akan lebih efisien dan tidak terus-terusan merugi.
“Menurut saya, idealnya tiga sampai empat operator saja,” kata Rudiantara dalam satu kesempatan.
Penciutan jumlah operator, menurut Rudiantara akan membuat alokasi dan penggunaan frekuensi menjadi maksimal, sehingga dapat mendorong tumbuhnya ekonomi broandband ke seluruh pelosok Indonesia.
Saat ini, di Indonesia tercatat ada 10 operator telekomunikasi, yakni Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tri, Smartfren, dan Sampoerna. Lima lainnya adalah operator BWA (broadband wireless access) yang masih tersisa, yakni Bolt (Internux), Sitra (First Media), dan Hinet (Berca Hardaya Perkasa).
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1123075-smartfren-bantah-kenaikan-saham-akibat-merger-dengan-xl-axiata
Waspadai Berbagai Modus Penipuan yang Bisa Jebak Turis Mancanegara
Kasus Pelecehan Seks di Lingkungan Pemerintahan Kerap Ditutupi
Buang Popok Bayi di Sungai Jatim Akan Dikagetkan Suara Teguran
Slamet Dihabisi Sahabatnya Cuma Gara-gara Sapi
Garuda Klaim Jumlah Penumpang Naik 27 Persen Setelah Harga Tiket Turun
Pengembang Perumahan di Kabupaten Malang Dapat Hibah
Jajal MRT Jakarta, JK Kagum Keretanya Nyaman dan Tepat Waktu
Polda Jateng Pastikan Benda Mencurigakan di Cilacap Bom Palsu
Istri Richie Five Minutes Sebut Vernita Syabilla Panjat Sosial
Cedera Lagi, Neymar Menangis 2 Hari
Kasus Pelecehan Seks di Lingkungan Pemerintahan Kerap Ditutupi
Buang Popok Bayi di Sungai Jatim Akan Dikagetkan Suara Teguran
Slamet Dihabisi Sahabatnya Cuma Gara-gara Sapi
Garuda Klaim Jumlah Penumpang Naik 27 Persen Setelah Harga Tiket Turun
Pengembang Perumahan di Kabupaten Malang Dapat Hibah
Jajal MRT Jakarta, JK Kagum Keretanya Nyaman dan Tepat Waktu
Polda Jateng Pastikan Benda Mencurigakan di Cilacap Bom Palsu
Istri Richie Five Minutes Sebut Vernita Syabilla Panjat Sosial
Cedera Lagi, Neymar Menangis 2 Hari
Waduh, Istri Sah Polisikan Suami dan Pelakor
4 Makanan Tinggi Kolesterol yang Bermanfaat bagi Tubuh
Pencuri Uang Rp213 Juta di Ponpes Malang Ditangkap
Kelompok Bersenjata Tajam Tebar Ancaman di Kota Depok
Listrik di Batam Akan Padam Bergiliran
Perusahaan Pengawasan Tiongkok Lacak Jutaan Uighur di Xinjiang
Ribuan Warga Prancis Berdemo Menentang Anti-Yahudi
Trump Dicurigai Senat Akan Jual Teknologi Nuklir ke Saudi
Bom Ganda Meledak di Suriah, 24 Tewas
300 Penari Indonesia Tampil di Festival Chingay Singapura
4 Makanan Tinggi Kolesterol yang Bermanfaat bagi Tubuh
Pencuri Uang Rp213 Juta di Ponpes Malang Ditangkap
Kelompok Bersenjata Tajam Tebar Ancaman di Kota Depok
Listrik di Batam Akan Padam Bergiliran
Perusahaan Pengawasan Tiongkok Lacak Jutaan Uighur di Xinjiang
Ribuan Warga Prancis Berdemo Menentang Anti-Yahudi
Trump Dicurigai Senat Akan Jual Teknologi Nuklir ke Saudi
Bom Ganda Meledak di Suriah, 24 Tewas
300 Penari Indonesia Tampil di Festival Chingay Singapura