Singapura: Untuk ketujuh kalinya, Indonesia tergabung dalam Chingay Parade Singapura 2019. Sebanyak 300 penari dari berbagai penjuru Tanah Air dibawa oleh KBRI Singapura untuk tampil di parade internasional ini.

Kontingen Indonesia dipimpin langsung oleh Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya. Chingay Parade 2019 diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 15-16 Februari 2019 di F1 Pit Building Area dan disaksikan Perdana Menteri Singapura serta Presiden Singapura.

Dubes Ngurah juga berharap partisipasi Indonesia di Chingay Parade 2019 ini, dapat meningkatkan citra positif Indonesia yang lebih baik di mata dunia yang dapat mendongkrak angka wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.

"Tentunya hal tersebut merupakan salah satu agenda yang sedang ditegakkan oleh Pemerintah Indonesia," kata Dubes Ngurah, Selasa 19 Februari 2019.

Partisipasi Indonesia dalam Chingay Parade 2019 ini juga dimaksudkan sebagai media bagi Indonesia untuk memperkenalkan berbagai macam kekayaan budaya sekaligus sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Indonesia.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Dubes Ngurah yang menyebutkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Singapura lebih diperkuat melalui kerja sama yang saling menguntungkan, termasuk di bidang budaya dan people-to-people contact.

Tahun 2019 merupakan kali ke-22 bagi Indonesia untuk berpartisipasi sebagai salah satu kontingen dalam acara Chingay Parade secara berturut-turut. Tahun 2019, KBRI menghadirkan kelompok tari dari ISI Denpasar, Tim Batik 1 Surakarta, Bandung Culture, Poso Tourism Carnival, Sanggar Seni Megat Tanjung Pinang, Duta Santarina Kepulauan Riau, Sanggar Seni Acharya Budaya Blitar, Rumah Budaya Indonesia dan beberapa kelompok Sekolah lainnya dari Jakarta.

Chingay merupakan salah satu parade terbesar di Asia Tenggara yang digelar untuk merayakan kekayaan perbedaan etnis dan kultur, tidak hanya di Singapura, tetapi juga perbedaan di berbagai negara di dunia.

(WIL)

Sumber : http://internasional.metrotvnews.com/asia/GNGB5XzK-300-penari-indonesia-tampil-di-festival-chingay-singapura