Slamet Dihabisi Sahabatnya Cuma Gara-gara Sapi
Posted Date : 20-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 185 kali.
VIVA – Nahas nasib Slamet Riwansa. Pria berusia 46 tahun itu tewas mengenaskan di tangan sahabatnya sendiri di sebuah ladang di Kota Malang, Jawa Timur. Penyebabnya cuma gara-gara seekor sapi.
Slamet dibunuh dengan keji oleh SR (56) karena tersangka pelaku mencurigai karibnya itu meracuni sapi ternak miliknya dua pekan lalu. SR kala itu gelap mata dan tanpa pikir panjang membacok korban hingga tewas. Dia lantas menyerahkan diri ke polisi.
Menurut polisi, berdasarkan pemeriksaan SR, si pelaku mendatangi korban dengan amarah dan membawa sebilah celurit sepanjang 50 sentimeter. SR langsung menyabetkan celurit ke bagian depan dan belakang wajah korban. Seketika itu korban tergeletak dan tewas di lokasi.
Pelaku dan korban sebenarnya merupakan sahabat baik. Pengakuan itu didapat dari keterangan warga sekitar. Keduanya sama-sama bekerja di pabrik rumahan pembuatan batu bata dan kayu bakar. Di tempat kerja itulah pelaku menghabisi nyawa korban.
"Sahabat baik tapi karena sapinya diracun, ya, jengkel, akhirnya ini dibacok. Latar belakang keduanya, pekerjaannya di pembuatan batu bata dan kayu bakar. Kebetulan pelaku juga peternak sapi," kata Kepolisian Sektor Kedungkandang, Komisaris Polisi Suko Wahyudi, dalam konferensi pers di kantornya pada Rabu, 20 Februari 2019.
Polisi memastikan bahwa kasus itu adalah murni pembunuhan tunggal, bukan carok atau pertarungan duel menggunakan celurit. Karena itu SR dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman pidana penjara 10 tahun.
SR mengaku jengkel karena sapinya diracun oleh korban. Dia menuduh bahwa sahabatnya itulah yang meracuni sapinya berdasarkan bukti dari dokter hewan dan pengakuan beberapa warga yang melihat aksi korban.
"Jumat itu diracun, Sabtu-nya mati--dua minggu lalu. Saya bawa ke dokter hewan, memang mati diracun, terus ada yang bilang korban yang meracun sapi. Ketemu langsung saya bacok di depan dan belakang. Terus saya menyerahkan diri ke Polsek Kedungkandang," kata SR. (mus)
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1123119-slamet-dihabisi-sahabatnya-cuma-gara-gara-sapi
Slamet dibunuh dengan keji oleh SR (56) karena tersangka pelaku mencurigai karibnya itu meracuni sapi ternak miliknya dua pekan lalu. SR kala itu gelap mata dan tanpa pikir panjang membacok korban hingga tewas. Dia lantas menyerahkan diri ke polisi.
Menurut polisi, berdasarkan pemeriksaan SR, si pelaku mendatangi korban dengan amarah dan membawa sebilah celurit sepanjang 50 sentimeter. SR langsung menyabetkan celurit ke bagian depan dan belakang wajah korban. Seketika itu korban tergeletak dan tewas di lokasi.
Pelaku dan korban sebenarnya merupakan sahabat baik. Pengakuan itu didapat dari keterangan warga sekitar. Keduanya sama-sama bekerja di pabrik rumahan pembuatan batu bata dan kayu bakar. Di tempat kerja itulah pelaku menghabisi nyawa korban.
"Sahabat baik tapi karena sapinya diracun, ya, jengkel, akhirnya ini dibacok. Latar belakang keduanya, pekerjaannya di pembuatan batu bata dan kayu bakar. Kebetulan pelaku juga peternak sapi," kata Kepolisian Sektor Kedungkandang, Komisaris Polisi Suko Wahyudi, dalam konferensi pers di kantornya pada Rabu, 20 Februari 2019.
Polisi memastikan bahwa kasus itu adalah murni pembunuhan tunggal, bukan carok atau pertarungan duel menggunakan celurit. Karena itu SR dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman pidana penjara 10 tahun.
SR mengaku jengkel karena sapinya diracun oleh korban. Dia menuduh bahwa sahabatnya itulah yang meracuni sapinya berdasarkan bukti dari dokter hewan dan pengakuan beberapa warga yang melihat aksi korban.
"Jumat itu diracun, Sabtu-nya mati--dua minggu lalu. Saya bawa ke dokter hewan, memang mati diracun, terus ada yang bilang korban yang meracun sapi. Ketemu langsung saya bacok di depan dan belakang. Terus saya menyerahkan diri ke Polsek Kedungkandang," kata SR. (mus)
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1123119-slamet-dihabisi-sahabatnya-cuma-gara-gara-sapi
Garuda Klaim Jumlah Penumpang Naik 27 Persen Setelah Harga Tiket Turun
Pengembang Perumahan di Kabupaten Malang Dapat Hibah
Jajal MRT Jakarta, JK Kagum Keretanya Nyaman dan Tepat Waktu
Polda Jateng Pastikan Benda Mencurigakan di Cilacap Bom Palsu
Istri Richie Five Minutes Sebut Vernita Syabilla Panjat Sosial
Cedera Lagi, Neymar Menangis 2 Hari
Segera menikah, yuanita christiani: dia itu jawaban dari penantian panjang saya
Huawei: AS Tak Bisa Hancurkan Kami!
Dituntut 5 Tahun Bui dalam Kasus Suap, Suami Inneke Merasa Dijebak KPK
Pertamina Operasikan 2 SPBU di Tol Solo-Ngawi
Pengembang Perumahan di Kabupaten Malang Dapat Hibah
Jajal MRT Jakarta, JK Kagum Keretanya Nyaman dan Tepat Waktu
Polda Jateng Pastikan Benda Mencurigakan di Cilacap Bom Palsu
Istri Richie Five Minutes Sebut Vernita Syabilla Panjat Sosial
Cedera Lagi, Neymar Menangis 2 Hari
Segera menikah, yuanita christiani: dia itu jawaban dari penantian panjang saya
Huawei: AS Tak Bisa Hancurkan Kami!
Dituntut 5 Tahun Bui dalam Kasus Suap, Suami Inneke Merasa Dijebak KPK
Pertamina Operasikan 2 SPBU di Tol Solo-Ngawi
Buang Popok Bayi di Sungai Jatim Akan Dikagetkan Suara Teguran
Kasus Pelecehan Seks di Lingkungan Pemerintahan Kerap Ditutupi
Waspadai Berbagai Modus Penipuan yang Bisa Jebak Turis Mancanegara
Smartfren Bantah Kenaikan Saham Akibat Merger dengan XL Axiata
Waduh, Istri Sah Polisikan Suami dan Pelakor
4 Makanan Tinggi Kolesterol yang Bermanfaat bagi Tubuh
Pencuri Uang Rp213 Juta di Ponpes Malang Ditangkap
Kelompok Bersenjata Tajam Tebar Ancaman di Kota Depok
Listrik di Batam Akan Padam Bergiliran
Perusahaan Pengawasan Tiongkok Lacak Jutaan Uighur di Xinjiang
Kasus Pelecehan Seks di Lingkungan Pemerintahan Kerap Ditutupi
Waspadai Berbagai Modus Penipuan yang Bisa Jebak Turis Mancanegara
Smartfren Bantah Kenaikan Saham Akibat Merger dengan XL Axiata
Waduh, Istri Sah Polisikan Suami dan Pelakor
4 Makanan Tinggi Kolesterol yang Bermanfaat bagi Tubuh
Pencuri Uang Rp213 Juta di Ponpes Malang Ditangkap
Kelompok Bersenjata Tajam Tebar Ancaman di Kota Depok
Listrik di Batam Akan Padam Bergiliran
Perusahaan Pengawasan Tiongkok Lacak Jutaan Uighur di Xinjiang