Militer Israel Bebaskan Perempuan Palestina Berusia 59 Tahun
Posted Date : 05-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 176 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Militer Israel membebaskan perempuan Palestina berusia 59 tahun, Senin (4/3), setelah satu mahkamah militer Israel mengabulkan permohonan pembebasannya. Ia ditahan selama satu bulan oleh militer Israel dalam kondisi yang sangat buruk.
Mahkamah Militer Ofer memerintahkan pembebasan terhadap Suhair Barghouti, ibu dari enam anak dari Desa Kobar di dekat Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan. Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan perempuan itu telah ditahan sejak 5 Februari, dengan jaminan 10 ribu shekel Israel (3.000 dolar AS).
Dua perintah pengadilan sebelumnya bagi pembebasan Suhair dibekukan selama menunggu banding dari jaksa militer. PPS mengatakan Suhair ditahan dalam kondisi yang sangat buruk di Penjara HaSharon di Israel Tengah sebelum ia dipindahkan ke Penjara Damon, tempat ia ditahan di satu sel dengan kondisi yang sangat dingin.
Wanita setengah baya tersebut, katanya, terus-menerus dibawa naik bus penjara ke pengadilan, diberi makanan yang buruk dan tidak diberi hak mengganti pakaiannya setelah ia menolak menerima pakaian baru. Kondisi tersebut memperburuk kondisinya.
Suhair adalah ibu dari Saleh yang tewas oleh militer Israel pada 12 Desember di dekat Ramallah dan Assem. Ia ditahan karena dituduh membunuh dua prajurit Israel pada 13 Desember dalam aksi balas dendam terhadap terbunuhnya saudaranya.
Suaminya, Omar (68), saat ini ditahan di penjara administrasi di Israel. Seluruh keluarganya ditahan karena satu atau lain hal setelah militer Yahudi membunuh Saleh. Dua bersaudara lagi belakangan dibebaskan.
Sumber : Antara
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/pnw245366/militer-israel-bebaskan-perempuan-palestina-berusia-59-tahun
Mahkamah Militer Ofer memerintahkan pembebasan terhadap Suhair Barghouti, ibu dari enam anak dari Desa Kobar di dekat Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan. Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan perempuan itu telah ditahan sejak 5 Februari, dengan jaminan 10 ribu shekel Israel (3.000 dolar AS).
Dua perintah pengadilan sebelumnya bagi pembebasan Suhair dibekukan selama menunggu banding dari jaksa militer. PPS mengatakan Suhair ditahan dalam kondisi yang sangat buruk di Penjara HaSharon di Israel Tengah sebelum ia dipindahkan ke Penjara Damon, tempat ia ditahan di satu sel dengan kondisi yang sangat dingin.
Wanita setengah baya tersebut, katanya, terus-menerus dibawa naik bus penjara ke pengadilan, diberi makanan yang buruk dan tidak diberi hak mengganti pakaiannya setelah ia menolak menerima pakaian baru. Kondisi tersebut memperburuk kondisinya.
Suhair adalah ibu dari Saleh yang tewas oleh militer Israel pada 12 Desember di dekat Ramallah dan Assem. Ia ditahan karena dituduh membunuh dua prajurit Israel pada 13 Desember dalam aksi balas dendam terhadap terbunuhnya saudaranya.
Suaminya, Omar (68), saat ini ditahan di penjara administrasi di Israel. Seluruh keluarganya ditahan karena satu atau lain hal setelah militer Yahudi membunuh Saleh. Dua bersaudara lagi belakangan dibebaskan.
Sumber : Antara
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/pnw245366/militer-israel-bebaskan-perempuan-palestina-berusia-59-tahun
Menlu Inggris: Uni Eropa Berikan Sinyal Positif Soal Brexit
Pria Asal London Ini Dinyatakan Sembuh dari AIDS
Liga Arab Kutuk Agresi Israel ke Masjid Al-Aqsha
Palestina Desak ICC Percepat Penyelidikan Kejahatan Israel
Sabah Minta Royalti Minyak ke Pemerintah Pusat Malaysia
Ikan Paus Bungkuk Australia Kembali Terancam Punah
Dua dari 14 Korban Ledakan Tabung Gas di Bogor Dirujuk ke RSCM
Sebelum Meninggal, Ibunda Mikha Tambayong Bilang Ingin Pulang
Sadam Husein Digerebek Polisi saat Asyik Nyabu Bareng Temannya
Demi Bayar Biaya Sekolah Anak, Janda di Pasuruan Mencuri Harta Majikan
Pria Asal London Ini Dinyatakan Sembuh dari AIDS
Liga Arab Kutuk Agresi Israel ke Masjid Al-Aqsha
Palestina Desak ICC Percepat Penyelidikan Kejahatan Israel
Sabah Minta Royalti Minyak ke Pemerintah Pusat Malaysia
Ikan Paus Bungkuk Australia Kembali Terancam Punah
Dua dari 14 Korban Ledakan Tabung Gas di Bogor Dirujuk ke RSCM
Sebelum Meninggal, Ibunda Mikha Tambayong Bilang Ingin Pulang
Sadam Husein Digerebek Polisi saat Asyik Nyabu Bareng Temannya
Demi Bayar Biaya Sekolah Anak, Janda di Pasuruan Mencuri Harta Majikan
Iran Usir Dua Diplomat Belanda
Houthi: Inggris Coba Gelincirkan Kesepakatan Perdamaian
Anggota Kongres tak Puas dengan Sikap Trump Soal Uighur
Tiba di Venezuela, Guaido Terancam Penjara
TPS di Jateng Rawan Longsor, Banjir hingga Terdampak Gunung Meletus
Kapal Nelayan dengan 20 Awak Hilang Kontak di Perairan Nias Selatan
Nyepi, RSUP Sanglah Siagakan 7 Dokter Spesialis
Jembatan Ampang Gadang Putus, Lalu Lintas Sumbar Menuju Sumut Lumpuh
Pria Penyuka Sejenis Pembobol Toko Apple Gigit Polisi saat Ditangkap
Longsor, Jalan Raya Ponorogo - Trenggalek Ditutup Total
Houthi: Inggris Coba Gelincirkan Kesepakatan Perdamaian
Anggota Kongres tak Puas dengan Sikap Trump Soal Uighur
Tiba di Venezuela, Guaido Terancam Penjara
TPS di Jateng Rawan Longsor, Banjir hingga Terdampak Gunung Meletus
Kapal Nelayan dengan 20 Awak Hilang Kontak di Perairan Nias Selatan
Nyepi, RSUP Sanglah Siagakan 7 Dokter Spesialis
Jembatan Ampang Gadang Putus, Lalu Lintas Sumbar Menuju Sumut Lumpuh
Pria Penyuka Sejenis Pembobol Toko Apple Gigit Polisi saat Ditangkap
Longsor, Jalan Raya Ponorogo - Trenggalek Ditutup Total