Tiga Rumah Kontrakan di Depok Ludes Terbakar Usai Bunyi Ledakan
Posted Date : 17-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 277 kali.
VIVA – Tiga rumah kontrakan di Jalan Kramat Asem, RT 3/14, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, ludes terbakar pada Minggu 17 Maret 2019. Sejumlah saksi mengaku, sempat mendengar bunyi ledakan yang cukup keras sesaat sebelum api melumat ketiga bangunan tersebut.
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 11:30 WIB. Awalnya, api hanya berkobar di salah satu kontrakan yang dihuni oleh Asep, pedagang bubur. Namun tiba-tiba terdengar bunyi ledakan yang cukup keras hingga akhirnya merambat ke dua rumah kontrakan lainnya.
“Mulanya satu kontrakan, namun tidak lama kemudian api menyambar ke rumah kontrakan yang lain, yang berada persis di sebelahnya,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Gandara Budiana.
Dari hasil penyelidikan sementara, diduga sumber ledakan sekaligus penyebab kebakaran adalah tabung gas. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun seluruh bangunan dan isinya ludes dilalap api.
“Alhamdulillah api sudah berhasil kami padamkan, sekarang lagi tahap pendinginan,” katanya.
Sementara itu, sejumlah penghuni kontrakan tersebut saat ini terpaksa mengungsi ke musala terdekat. Kasusnya dalam penyelidikan polisi.
“Saat ini tim masih mengumpulkan keterangan dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran itu. Dugaan sementara karena kebocoran tabung gas,” kata Kapolsek Pancoran Mas, Komisaris Ronny Wowor.
Ronny menambahkan, peristiwa itu kali pertama diketahui oleh seorang saksi bernama Mumun.
“Jadi saksi ini mendengar suara tetangga berteriak kebakaran. Saksi keluar kontrakan menyelamatkan diri dan meminta tolong warga. Saat ini kami juga sudah memasang garis pembatas (police line) untuk mengungkap peristiwa itu. Penyebab masih diselidiki, tapi kemungkinan dari ledakan tabung gas.”
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/metro/1131036-tiga-rumah-kontrakan-di-depok-ludes-terbakar-usai-bunyi-ledakan
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 11:30 WIB. Awalnya, api hanya berkobar di salah satu kontrakan yang dihuni oleh Asep, pedagang bubur. Namun tiba-tiba terdengar bunyi ledakan yang cukup keras hingga akhirnya merambat ke dua rumah kontrakan lainnya.
“Mulanya satu kontrakan, namun tidak lama kemudian api menyambar ke rumah kontrakan yang lain, yang berada persis di sebelahnya,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Gandara Budiana.
Dari hasil penyelidikan sementara, diduga sumber ledakan sekaligus penyebab kebakaran adalah tabung gas. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun seluruh bangunan dan isinya ludes dilalap api.
“Alhamdulillah api sudah berhasil kami padamkan, sekarang lagi tahap pendinginan,” katanya.
Sementara itu, sejumlah penghuni kontrakan tersebut saat ini terpaksa mengungsi ke musala terdekat. Kasusnya dalam penyelidikan polisi.
“Saat ini tim masih mengumpulkan keterangan dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran itu. Dugaan sementara karena kebocoran tabung gas,” kata Kapolsek Pancoran Mas, Komisaris Ronny Wowor.
Ronny menambahkan, peristiwa itu kali pertama diketahui oleh seorang saksi bernama Mumun.
“Jadi saksi ini mendengar suara tetangga berteriak kebakaran. Saksi keluar kontrakan menyelamatkan diri dan meminta tolong warga. Saat ini kami juga sudah memasang garis pembatas (police line) untuk mengungkap peristiwa itu. Penyebab masih diselidiki, tapi kemungkinan dari ledakan tabung gas.”
Sumber : https://www.viva.co.id/berita/metro/1131036-tiga-rumah-kontrakan-di-depok-ludes-terbakar-usai-bunyi-ledakan
Jeruk Mandarin Diklaim Bisa Bikin Langsing dan Baik Bagi Jantung
Kena Tipu Beli Apartemen Rp533 Juta, Cynthiara Alona Lapor ke Polisi
Kiper Timnas Selandia Baru Jadi Korban Pembantaian di Christchurch
Ratusan Pendukung Pelaku Pembantaian Christchurch Muncul di Dunia Maya
Selidiki Kasus Korupsi di Jayapura, Penyidik KPK dan BPK Dihadang Pemabuk
Kantongi 5 Paket Sabu, PNS Disnaker Ditangkap Polisi
Kenapa Belah Duren Diasosiakan dengan Malam Pertama?
Penumpang di Bandara Wamena Melonjak Pasca-Banjir Sentani
4.000 Lebih Warga Mengungsi Pasca Banjir Bandang Sentani
Gempa Lombok Dipicu Aktivitas Sesar Lokal di Sekitar Gunung Rinjani
Kena Tipu Beli Apartemen Rp533 Juta, Cynthiara Alona Lapor ke Polisi
Kiper Timnas Selandia Baru Jadi Korban Pembantaian di Christchurch
Ratusan Pendukung Pelaku Pembantaian Christchurch Muncul di Dunia Maya
Selidiki Kasus Korupsi di Jayapura, Penyidik KPK dan BPK Dihadang Pemabuk
Kantongi 5 Paket Sabu, PNS Disnaker Ditangkap Polisi
Kenapa Belah Duren Diasosiakan dengan Malam Pertama?
Penumpang di Bandara Wamena Melonjak Pasca-Banjir Sentani
4.000 Lebih Warga Mengungsi Pasca Banjir Bandang Sentani
Gempa Lombok Dipicu Aktivitas Sesar Lokal di Sekitar Gunung Rinjani
Korban Tewas Banjir Bandang Sentani 58 Orang, 4 Ribu Warga Mengungsi
BNPB Duga Banjir Bandang di Sentani karena Longsor di Bagian Hulu
Rencana Beckham di Inter Miami: Datangkan Ronaldo atau Messi
Hadapi Real Betis, Barcelona Dibayangi Memori November Kelabu
Liverpool Sebut Fulham Lebih Berbahaya Dibanding Bayern
72 Anggota Tim Survei di Rinjani saat Gempa, Ada yang Stres dan Nyaris Kena Longsor
Serunya Anak-anak Bermain Push Bike di Balai Kota
Mudik Lebaran, Kemenhub Sediakan Mudik Gratis untuk 1.300 Orang
Polisi Sebut Brenton Tarrant Aktor Tunggal Penembakan di Masjid Selandia Baru
Anak Buah Menteri Susi Tertibkan Rumpon Ilegal Filipina
BNPB Duga Banjir Bandang di Sentani karena Longsor di Bagian Hulu
Rencana Beckham di Inter Miami: Datangkan Ronaldo atau Messi
Hadapi Real Betis, Barcelona Dibayangi Memori November Kelabu
Liverpool Sebut Fulham Lebih Berbahaya Dibanding Bayern
72 Anggota Tim Survei di Rinjani saat Gempa, Ada yang Stres dan Nyaris Kena Longsor
Serunya Anak-anak Bermain Push Bike di Balai Kota
Mudik Lebaran, Kemenhub Sediakan Mudik Gratis untuk 1.300 Orang
Polisi Sebut Brenton Tarrant Aktor Tunggal Penembakan di Masjid Selandia Baru
Anak Buah Menteri Susi Tertibkan Rumpon Ilegal Filipina