Fenomena Halocline di Selat Madura Terekam dari Jembatan Suramadu
Posted Date : 20-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 328 kali.
jatimnow.com - Fenomena air laut berbeda warna dan nampak terpisah di perairan Selat Madura terekam, Rabu (20/3/2019). Video itu menjadi viral.
Video berdurasi 29 detik yang direkam dari jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) tersebut memperlihatkan air laut yang berbeda warna yang tidak meyatu.
Kasubdiv Humas Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Faisal Yasir Arifin mengatakan, fenomena tersebut biasa disebut Halocline dan sudah biasa terjadi.
"Itu fenomena biasa. Terjadi sejak hari Selasa kemarin. Seperti di Selat Gibraltar. yakni pertemuan air dari Laut Atlantik dan air dari Mediterania. Lama terjadinya bisa berhari-hari, bisa semalam saja. Tidak pasti. Tergantung arus lautnya," ujarnya.
Faisal menambahkan, fenomena ini terjadi karena pertemuan dua jenis massa air dari sisi timur dan barat Pulau Madura yang densitasnya berbeda antara suhu, kadar garam, dan kerapatan airnya. Sehingga tidak bisa menyatu.
Fenomena itu terjadi karena perbedaan densitas air laut yang ekstrem antara air laut di dekat garis pantai dengan air laut di daerah yang lebih dalam.
Faisal Yasir Arifin mengatakan, kejadian itu terjadi di Jembatan Suramadu sisi Surabaya, memang ada muara sungai yang mengarah langsung ke laut.
"Saat air laut surut, air dari muara sungai dipompa menuju ke laut. Pertemuan arus keduanya membentuk buih-buih batas," kata Faisal.
Menurut Faisal, fenomena ini terlihat lebih memanjang hingga ke Sampang, Madura.
"Kemarin lebih panjang hingga ke sampang, atau sekitar 60 Km dari sini (Suramadu)," beber Faisal.
Fenomena serupa mirip dengan kejadian diselat Gibraltar. Adalah sebuah wilayah seberang laut Britania yang terletak di ujung selatan Semenanjung Iberia di pintu masuk Laut Mediterania. Kitab suci umat Islam juga menyinggung fenomena air laut berbeda warna ini.
Sumber : https://jatimnow.com/baca-13739-fenomena-halocline-di-selat-madura-terekam-dari-jembatan-suramadu
Video berdurasi 29 detik yang direkam dari jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) tersebut memperlihatkan air laut yang berbeda warna yang tidak meyatu.
Kasubdiv Humas Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Faisal Yasir Arifin mengatakan, fenomena tersebut biasa disebut Halocline dan sudah biasa terjadi.
"Itu fenomena biasa. Terjadi sejak hari Selasa kemarin. Seperti di Selat Gibraltar. yakni pertemuan air dari Laut Atlantik dan air dari Mediterania. Lama terjadinya bisa berhari-hari, bisa semalam saja. Tidak pasti. Tergantung arus lautnya," ujarnya.
Faisal menambahkan, fenomena ini terjadi karena pertemuan dua jenis massa air dari sisi timur dan barat Pulau Madura yang densitasnya berbeda antara suhu, kadar garam, dan kerapatan airnya. Sehingga tidak bisa menyatu.
Fenomena itu terjadi karena perbedaan densitas air laut yang ekstrem antara air laut di dekat garis pantai dengan air laut di daerah yang lebih dalam.
Faisal Yasir Arifin mengatakan, kejadian itu terjadi di Jembatan Suramadu sisi Surabaya, memang ada muara sungai yang mengarah langsung ke laut.
"Saat air laut surut, air dari muara sungai dipompa menuju ke laut. Pertemuan arus keduanya membentuk buih-buih batas," kata Faisal.
Menurut Faisal, fenomena ini terlihat lebih memanjang hingga ke Sampang, Madura.
"Kemarin lebih panjang hingga ke sampang, atau sekitar 60 Km dari sini (Suramadu)," beber Faisal.
Fenomena serupa mirip dengan kejadian diselat Gibraltar. Adalah sebuah wilayah seberang laut Britania yang terletak di ujung selatan Semenanjung Iberia di pintu masuk Laut Mediterania. Kitab suci umat Islam juga menyinggung fenomena air laut berbeda warna ini.
Sumber : https://jatimnow.com/baca-13739-fenomena-halocline-di-selat-madura-terekam-dari-jembatan-suramadu
Preman Pemeras Sopir Angkutan Barang di Margomulyo Surabaya Diciduk
Tragis, Dosen IAIN di Ponorogo Tewas Terlindas Truk
Langsung Bebas Usai Vonis, Driver Gojek Diminta Bekerja Lagi
Hajar Jukir, Joko Saat Difoto Polisi Malah Cengegesan
Pengunjung Transmart Tewas
Kembali ke Dunia Akting, Kalina Ocktaranny Cuma Dijadikan Kameo
Usia Kepala Empat, Begini Cara Maudy Koesnaedi Menjaga Kesehatan
Flashback Awal Karier, Begini Perjuangan BCL dan Reza Rahadian Masuk Dunia Hiburan
Akun Instagram Di-hack, Personel Duo Semangka 'Jual Diri' Seharga Rp 500 Ribu
Vicky Prasetyo Ketahuan Goda Wanita Lain, Anggia Chan Ngambek
Tragis, Dosen IAIN di Ponorogo Tewas Terlindas Truk
Langsung Bebas Usai Vonis, Driver Gojek Diminta Bekerja Lagi
Hajar Jukir, Joko Saat Difoto Polisi Malah Cengegesan
Pengunjung Transmart Tewas
Kembali ke Dunia Akting, Kalina Ocktaranny Cuma Dijadikan Kameo
Usia Kepala Empat, Begini Cara Maudy Koesnaedi Menjaga Kesehatan
Flashback Awal Karier, Begini Perjuangan BCL dan Reza Rahadian Masuk Dunia Hiburan
Akun Instagram Di-hack, Personel Duo Semangka 'Jual Diri' Seharga Rp 500 Ribu
Vicky Prasetyo Ketahuan Goda Wanita Lain, Anggia Chan Ngambek
Sub Denpom Ponorogo Sita Jaket dan Kaos TNI dari Dua Warga Sipil
Lagi-lagi Pesepeda di Kota Surabaya Tewas Tertabrak
Makam Baru Kiai di Blitar yang Jasadnya Utuh Dibanjiri Peziarah
Penipu Jual Mobil Via Online di Tulungagung Diciduk Polisi
Pasangan Suami Istri Penipu Pengganda Uang di Trenggalek Diringkus
Kane: Persaingan Klub tak Memecah Kekompakan Timnas Inggris
Alfamart Terbuka Produk UMKM Dipasarkan di Gerai
Sabu-Sabu Diduga Beredar di Lapas Sampit
Mentan Lepas Ekspor Krisan ke Jepang
Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala
Lagi-lagi Pesepeda di Kota Surabaya Tewas Tertabrak
Makam Baru Kiai di Blitar yang Jasadnya Utuh Dibanjiri Peziarah
Penipu Jual Mobil Via Online di Tulungagung Diciduk Polisi
Pasangan Suami Istri Penipu Pengganda Uang di Trenggalek Diringkus
Kane: Persaingan Klub tak Memecah Kekompakan Timnas Inggris
Alfamart Terbuka Produk UMKM Dipasarkan di Gerai
Sabu-Sabu Diduga Beredar di Lapas Sampit
Mentan Lepas Ekspor Krisan ke Jepang
Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala