Makam Baru Kiai di Blitar yang Jasadnya Utuh Dibanjiri Peziarah

Posted Date : 20-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 277 kali.


jatimnow.com - Keluarga Kiai Muhammad Anwar Sudibyo mengaku bangga sekaligus takut dengan fakta jasad sang kiai yang utuh meski sudah dimakamkan selama 31 tahun. Apalagi meski sudah dipindah, makam sang kiai masih dipenuhi peziarah.

Putra kelima Kiai Muhammad Anwar Sudibyo, Muhammad Munib mengaku, ada beban mental yang ditanggung oleh keluarga di tengah kebanggaan yang saat ini ada dalam keluarga besarnya.

"Takutnya, warga itu mikir wong (jasad) ayahnya saja gitu (utuh), anaknya nanti sumbut (sesuai) atau ndak? Kadang saya mikir gitu," ujar Munib, Selasa (19/3/2019).

Pria pecinta burung ocehan itu bercerita, makam abahnya sering didatangi para peziarah saat berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun/Desa Tambakan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Bahkan untuk suatu waktu, para peziarah sampai rela berdesak-desakan.

Hal itu yang juga kemudian menjadi salah satu pertimbangan keluarga untuk memindah makam Kiai Anwar di dekat pusara istrinya di samping Masjid Baitur Rouf dusun setempat.

Meski makam Kiai Anwar sudah dipindah, lima hari setelahnya para peziarah sudah banyak yang datang mengunjungi lokasi pemakaman yang baru.

"Ini saya kasih batako di samping makam, maksudnya untuk duduk para peziarah sementara," ungkap pria 60 tahun ini.

Terlepas itu, Munib bercerita bahwa Kiai Anwar pernah berpesan kepada anak-anaknya agar tidak khawatir dengan hidup kekurangan. Sebab, Allah akan senantiasa mencukupi.

"Allah itu kan Kahfi atau mencukupi. Jadi beliau berpesan jangan pernah takut kekurangan, tapi harus tetap berusaha," pungkas Munib.

Kiai Muhammad Anwar Sudibyo lahir pada tanggal 14 Agustus 1914 dan wafat kemudian dimakamkan pada tanggal 21 September 1988 pada usia 74 tahun.

Pemindahan makam sang kiai dilakukan pada tanggal 15 Maret 2019 lalu atau 30 tahun 6 bulan pascajenazah sang kiai dikebumikan.

Sumber : https://jatimnow.com/baca-13707-makam-baru-kiai-di-blitar-yang-jasadnya-utuh-dibanjiri-peziarah